JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harian Pagi Riau Pos kembali mencetak prestasi membanggakan dengan meraih dua dalam ajang Serikat Perusahaan Pers (SPS) Awards 2025 untuk kategori The Best of Sumatera Newspaper dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA).
Penghargaan ini menambah koleksi Riau Pos menjadi 11 Gold Winner sepanjang sejarah SPS Awards yang telah digelar selama 16 edisi. Prestasi serupa sebelumnya diraih pada tahun 2011, 2013, 2014, 2016, 2020, 2021, dan 2023.
Trofi diserahkan langsung oleh Ketua SPS Pusat Januar P Ruswita kepada perwakilan manajemen Riau Pos, Ari Iswandi, dalam malam puncak penghargaan di Hall Dewan Pers Jakarta, Jumat (23/5).
Direktur Utama Riau Pos, Ahmad Dardiri, menyebut penghargaan ini sebagai bukti bahwa tampilan muka Riau Pos tetap menjadi yang terbaik di Sumatera. “Kami masih yang terbaik untuk wajah koran halaman 1,” ujarnya.
Dardiri menambahkan, desain menarik dan komunikatif menjadi kekuatan Riau Pos dalam mempertahankan eksistensinya di tengah perubahan tren media. “Karya jurnalistik kami punya kekhasan yang tidak bisa ditiru media jenis lain,” katanya.
Sementara itu, Ari Iswandi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pembaca Riau Pos atas kepercayaan dan dukungan mereka. Ia menekankan bahwa penghargaan ini adalah hasil kerja keras tim redaksi dalam menyajikan informasi akurat dan menarik.
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus menyajikan berita yang aktual dan faktual,” katanya.
Ketua SPS Pusat, Januar P Ruswita, dalam sambutannya mengatakan bahwa SPS Awards merupakan ajang paling bergengsi dan komprehensif di industri media Indonesia. Tahun ini, ajang diikuti oleh sekitar 400 pimpinan perusahaan pers, lembaga humas pemerintah dan korporasi, serta pers mahasiswa.
Mengusung tema “Pers Indonesia, Pilar Informasi Terpercaya”, SPS menegaskan pentingnya keberadaan pers sebagai benteng informasi publik yang akurat di tengah banjir disinformasi. Januar juga menyerukan perhatian lebih dari pemerintah dan ekosistem media terhadap keberlangsungan industri pers.
SPS Awards merupakan bentuk apresiasi bagi karya jurnalistik unggul dari media massa, pers kampus, dan institusi di seluruh Indonesia. Penjurian dilakukan secara ketat oleh para ahli selama empat bulan.