PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jabatan Kapolda Riau resmi berganti. Ini setelah adanya Telegram Rahasia (TR) Kapolri dengan nomor 488/III/2025 tanggal 12 Maret 2025. Dalam telegram yang ditandatangani oleh Irwasum Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo ini, Kapolda Riau yang baru dijabat oleh Irjen Pol Dr Herry Heryawan.
Kapolda lama, Irjen Pol Mohammad Iqbal mendapat tugas baru di luar struktur Polri. Yakni di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. Diketahui, Irjen Iqbal menjabat sebagai Kapolda Riau selama tiga tahun dua bulan, sejak Desember 2021 lalu.
Dalam buka bersama dengan wartawan, Kamis (13/3), Irjen Iqbal membenarkan pergantian jabatan yang diembannya saat ini. Iqbal mengatakan, Bumi Lancang Kuning menjadi salah satu daerah tempat ia bertugas yang tak akan pernah terlupakan.
Iqbal turut mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat Riau. “Bumi Lancang Kuning tak akan terlupakan. Saya sampaikan terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat Riau. Tanpa dukungan penuh dari masyarakat, saya tentu akan sangat kesulitan dalam mengemban tugas jabatan ini,” ujar Irjen Iqbal.

Ia berpesan kepada seluruh masyarakat Riau agar selalu kompak, guyub, dan mengedepankan nilai-nilai adat Melayu yang menjunjung tinggi adab dan moral. Serta mengutamakan mufakat dalam menyelesaikan segala persoalan yang ada.
“Saya yakin Riau akan menjadi salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan segala sumber daya yang dimiliki. Baik itu sumber daya manusianya, sumber daya alam. Jadi saya pesan mari kita jaga bersama-sama Bumi Melayu yang kita cintai ini,” pesannya.
Ia mengatakan bahwa dirinya akan menjalani serah terima jabatan di Mabes Polri pada hari ini, Jumat (15/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Maka dari itu, terhitung kurang dari 22 jam sejak dirinya berbuka puasa kemaren, maka Iqbal tidak lagi menjabat sebagai Kapolda Riau.
Diketahui, posisi Kapolda Riau kini dijabat oleh Irjen Herry Heryawan, yang sebelumnya bertugas di Kementerian Dalam Negeri. Nama Irjen Herry sendiri sebetulnya bukan nama baru dalam dunia kepolisian. Sosoknya lekat dengan pengungkapan kasus-kasus besar, mulai dari premanisme, narkoba, hingga terorisme.
Pria kelahiran 23 Februari 1972 ini adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 pertama yang menyandang pangkat Inspektur Jenderal atau bintang dua. Pangkat itu diperoleh pada 17 November 2023 dalam upacara kenaikan pangkat yang dipimpin langsung oleh Kapolri.
Namun, bagi mereka yang mengikuti perjalanan kariernya, pencapaian Herry Heryawan bukanlah kejutan. Sepak terjangnya di dunia reserse penuh dengan kisah-kisah heroik yang mengundang decak kagum sekaligus ketegangan. Salah satu peristiwa paling diingat adalah keterlibatannya dalam penangkapan John Refra alias John Kei.
Pada 17 Februari 2012, Herry menjadi sosok penting dalam operasi yang membekuk pentolan kelompok preman itu atas kasus perencanaan pembunuhan terhadap Nus Kei. Saat penangkapan, John Kei mencoba melawan, dan Herry menembak bagian bawah lutut kanannya untuk melumpuhkannya.
Bukan hanya John Kei, Herry juga memimpin penangkapan penguasa Tanah Abang, Hercules, dan 44 anak buahnya. Saat menjabat Kasat Resmob Polda Metro Jaya, ia dikenal tegas dalam menumpas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. “Tidak ada tempat bagi preman yang mengganggu ketertiban,” demikian prinsip yang dipegang Herry.
Ia bahkan pernah menembak mati anggota Hercules di Cengkareng dalam sebuah operasi pemberantasan preman. Selain melawan premanisme, Herry juga terlibat dalam pengungkapan kasus narkoba terbesar di Indonesia.
Pada Juli 2017, ia tergabung dalam Satgas Merah Putih yang berhasil menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu di Anyer, Banten. Tak berhenti di situ, namanya juga muncul dalam kasus-kasus kriminal yang menyita perhatian publik.
Salah satunya adalah kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan kopi bercampur sianida. Saat itu, Herry menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya dan ikut dalam tim yang membongkar kasus yang mengguncang Indonesia pada 2016 itu.
Lalu ada juga momen penangkapan Richard Muljadi, cucu konglomerat Kartini Muljadi yang kedapatan menggunakan narkoba di restoran kawasan SCBD, Jakarta. Penangkapan itu terjadi secara kebetulan saat Herry berada di lokasi yang sama pada dini hari, 22 Agustus 2018.
Herry Heryawan menghabiskan sebagian besar kariernya di bidang reserse. Ia pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Tanjungpinang, Polda Kepri, lalu berkarier di Polda Metro Jaya sebagai Kasubdit Jatanras, Wadirreskrimum, hingga Kapolresta Depok.
Setelah itu, ia ditarik ke Kementerian Dalam Negeri sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri mendampingi Jenderal (Purn) Tito Karnavian seniornya di kepolisian yang kini menjabat Mendagri. Namun, meski sempat berada di luar lapangan, jiwa reserse tetap melekat dalam dirinya.
Kini, dengan penugasan baru sebagai Kapolda Riau, publik menantikan bagaimana sepak terjangnya di Bumi Lancang Kuning. Mengingat rekam jejaknya yang tegas dan penuh aksi, Riau sepertinya akan memiliki Kapolda yang tak hanya mengamankan wilayah, tetapi juga aktif membongkar kejahatan-kejahatan besar.
Selain Kapolda Riau, ada juga beberapa pejabat lainnya yang berganti. Di antaranya Irwasda Polda Riau Brigjen Pol Hemansyah dimutasi ke Kompolnas, digantikan oleh Kombes Prabowo Santoso. Karo Ops Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol dimutasi menjadi Direktur Samapta Polda Bali, posisinya digantikan Kombes Ino Harianto.
Karo SDM Polda Riau Kombes Deni Setyo Utomo dimutasi menjadi Kabagren Rojiansatra SSDM Polri, digantikan Kombes Annisula Ridha. Dansat Brimob Polda Riau Kombes Dwi Yanto Nugroho dimutasi sebagai Dansat Brimob Polda NTB, digantikan Kombes I Ketut Gede Adi Wibawa.
Dir Binmas Polda Riau Kombes Rudi Abdi Kasenda dimutasi ke Kebijakan Madya Bidang Binmas Baharkam Polri, posisinya digantikan Kombes Eko Budhi Purworno. Wadir Lantas Polda Riau AKBP Nurhadi Iswanto dimutasi sebagai Kabid TIK Polda Sulteng, digantikan AKBP Budi Setiyono.
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Hengky Puwarnto dimutasi sebagai Direktur Binmas Polda Jambi, digantikan AKBP Ronald Sumaja yang sebelumnya Kapolres Kampar. Kapolres Rokan Hulu dijabat AKBP Emil Eka Putra, sebelumnya Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel.
Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan, yang sebelumnya menjabat Kabagbinopsnal Direktorat Pamobvit Polda Riau. Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi dari Ditpolairud Polda Riau menggantikan AKBP Kurnia Seryawan yang dimutasi sebagai Waka SPN Polda Riau.
Karumkit Bhayangkara Pekanbaru: AKBP Sigit Lesmonojati dimutasi sebagai Ps Biddokes Polda Lampung. Mutasi ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam memperkuat kinerja dan penyegaran di berbagai daerah.(nda)