PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Tim Satgas Polda Riau melakukan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Riau, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Secara umum, harga beberapa komoditas utama relatif stabil. Jika pun ada kenaikan, tidak banyak atau signifikan. Seperti misalnya harga beras medium terpantau stabil di angka Rp 16.000 per kilogram. Sedangkan beras premium dihargai Rp 18.000 per kilogram.
Lalu harga cabai merah di angka Rp40.000 per kilogram, sementara cabai rawit sedikit lebih mahal, yaitu Rp41.000 per kilogram.
Selanjutnya, bawang merah dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram, sementara bawang putih tercatat lebih tinggi, yaitu Rp 45.000 kilogram. Beralih ke gula pasir, berada di kisaran harga Rp18.000 per kilogram.
Kemudian tepung terigu stabil di harga Rp14.000 per kilogram. Berikutnya harga daging sapi tetap tinggi, mencapai Rp160.000 per kilogram, sementara harga daging ayam ras berada di angka Rp 45.000 per kilogram.
Kemudian, telur ayam ras tercatat Rp30.000 per kilogram, serta harga minyak goreng bertahan Rp20.000 per liter.
Kasubdit I Reskrimsus Polda Riau AKBP Edi Rahmat Mulyana mengatakan, tim Satgas Pangan terus melakukan pemantauan guna memastikan ketersediaan bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat tetap terjaga.
“Kami juga ada melakukan pengawasan distribusi untuk menghindari spekulasi harga menjelang perayaan akhir tahun,” ujarnya, Ahad (15/12).
Edi menerangkan, pada 2024, kebutuhan beras di Provinsi Riau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan konsumsi per kapita 90,69 (RT dan Non RT) dan jumlah penduduk Provinsi Riau tahun 2024 sebanyak 6.728.053 jiwa, diperkirakan jumlah kebutuhan beras Provinsi Riau sebanyak 610.166,85 ton.
Dia juga bilang, pada 2024 ini, diproyeksikan ketersediaan pangan strategis di Provinsi Riau akan aman, dengan ketahanan stok pangan menjelang akhir tahun 2024 ke awal tahun 2025 adalah 2 sampai 3 minggu.
“Misalnya ketersediaan beras, diproyeksikan sebanyak 634.573,53 ton, dengan kebutuhan sebanyak 610.166,85 ton dan neraca 24.406,67 ton,” paparnya.
“Lalu ketersediaan cabai merah keriting, diproyeksikan sebanyak 36,015,25 ton dengan kebutuhan sebanyak 35.658,67 ton dan neraca 356,59 ton,” tambah Edi.(nda)