Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Warga Berdatangan Minta Tutup Heaven Two

RIAUPOS.CO – Warga ramai-ramai mendatangi Heaven Two (H2) yang berada di Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Binawidya, Kota Pekanbaru, Sabtu (16/11). Heaven Two (H2) menempati bangunan ruko, yakni tempat hiburan malam yang bernama Joker Poker.

PUB Joker Poker telah lama ditutup, kemudian berganti nama menjadi Axelle Pub yang kemudian juga ditutup. Penutupan karena adanya penolakan warga setempat. Saat ini tempat tersebut berganti namanya menjadi Heaven Two yang artinya surga kedua.

Keberadaan H2 juga mendapat tentangan para warga. Mereka tak ingin wilayahnya menjadi tempat maksiat. Karena warga menduga H2 juga menjual minuman keras dan tempat diskotik dan maksiat lainnya.

Sekitar pukul 13.59 WIB, Sabtu (16/11) siang, para warga sudah mulai berdatangan. Mereka langsung melakukan aksi damai dan membentangkan baliho yang bertuliskan “Kami warga RT 04/RW 02 Tobek Godang, jemaah Masjid Nurul Falah, Masjid Zaid bin Tsabit, Masjid Istiqamah, dan Masjid Nur Laili menolak dibukanya Heaven Two (H2) di lingkungan warga kami”.

Awalnya warga yang datang mulai berkumpul di satu titik yakni di depan barisan ruko. Mereka yang datang tersebut bertambah banyak menjadi sekitar 100 warga. H2 tersebut lokasinya berada di barisan ruko sisi bagian belakangnya yang ada di Jalan HR Soebrantas.

Baca Juga:  Mediasi, Pedagang Diberi Waktu Dua Hari

Selanjutnya beberapa warga melakukan orasi dan menyampaikan pernyataan sikap tentang penolakan keberadaan H2 tersebut. “Kita tidak mau lingkungan tercemar. Ketika ada maksiat, maka kita bersihkan. Ini tanggung jawab kita semua, jangan kita diam. Sebelum berlarut tolak kemaksitan, kita harapkan tempat kemaksiatan ditutup,” ujar Ahmad Rudi Harahap, warga dan juga tokoh agama menyampaikan orasinya di depan para aparat kepolisian yang hadir.

Tokoh masyarakat lainnya, Darisman juga menyampaikan hal serupa. Keberadaan Heaven Two harus ditutup, sebab warga tidak berkenan keberadaan Heaven Two tersebut.

“Kami tidak dibayar, juga tidak ditunggangi. Jadi jelas tempat ini tidak direstui masyarakat. Tempat ini dulu disebut Joker Poker. Setelah ditutup berganti Axelle dan kembali ditutup. Masyarakat mencatat, kami tidak ingin di lingkungan kami menjadi tempat maksiat,” ujar Darisman.

Warga juga mensinyalir bahwa H2 menjual minuman keras. “Sebenarnya kami bukan antiinvestasi dan pembangunan, tetapi yang baik dan sesuai dengan aturan yang ada. Karena dalam akunnya (medsos) kami melihat ada mempromosikan minuman keras. Kami minta ditutup,” tambahnya.

“Apalagi ada di depan pesantren. Tempat ini tidak layak ada di sini. Jangan sampai ditutup dan dibuka kembali. Aksi ini adalah permulaan,” ujar Darisman lagi.

Baca Juga:  Kagama Chevron Bergandengan Tangan Bantu Pekerja Medis di RSUD Mandau

Ketua RW 02 Tobek Godang Rudi Indra yang turut hadir bersama warganya menyebutkan bahwa aksi damai penolakan terhadap keberadaan H2 yang dilakukan warga murni karena keinginan warga.

“Saya sebagai ketua RW, kami diminta agar menampung aspirasi warga di RW 02. Tidak ada yang menunggangi murni dari warga. Kami menyampaikannya, ini adalah awal, jaga kekompakan, jangan ada hal-hal yang ricuh di sini,” terangnya.

Para warga selanjutnya berjalan menuju lokasi H2. Di depan H2 tersebut warga kembali melakukan orasi yang sama menuntut penutupan tempat tersebut. Warga yang ingin bertemu dengan pihak manajemen H2 juga tidak kesampaian karena diketahui tidak berada di tempat.

“Tidak ada (pihak manajemen, red), no comment ya,” ujar Jaya seorang petugas keamanan Heaven Two yang ditemui wartawan. Petugas keamanan ini juga yang menemui para warga yang datang menolak keberadaan H2 tersebut.

Sekitar pukul 15.12 WIB, warga yang melakukan aksi damai tersebut mulai membubarkan diri. Mereka bilang akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tuntutan tidak terealisasi.(muh)

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

RIAUPOS.CO – Warga ramai-ramai mendatangi Heaven Two (H2) yang berada di Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Binawidya, Kota Pekanbaru, Sabtu (16/11). Heaven Two (H2) menempati bangunan ruko, yakni tempat hiburan malam yang bernama Joker Poker.

PUB Joker Poker telah lama ditutup, kemudian berganti nama menjadi Axelle Pub yang kemudian juga ditutup. Penutupan karena adanya penolakan warga setempat. Saat ini tempat tersebut berganti namanya menjadi Heaven Two yang artinya surga kedua.

- Advertisement -

Keberadaan H2 juga mendapat tentangan para warga. Mereka tak ingin wilayahnya menjadi tempat maksiat. Karena warga menduga H2 juga menjual minuman keras dan tempat diskotik dan maksiat lainnya.

Sekitar pukul 13.59 WIB, Sabtu (16/11) siang, para warga sudah mulai berdatangan. Mereka langsung melakukan aksi damai dan membentangkan baliho yang bertuliskan “Kami warga RT 04/RW 02 Tobek Godang, jemaah Masjid Nurul Falah, Masjid Zaid bin Tsabit, Masjid Istiqamah, dan Masjid Nur Laili menolak dibukanya Heaven Two (H2) di lingkungan warga kami”.

- Advertisement -

Awalnya warga yang datang mulai berkumpul di satu titik yakni di depan barisan ruko. Mereka yang datang tersebut bertambah banyak menjadi sekitar 100 warga. H2 tersebut lokasinya berada di barisan ruko sisi bagian belakangnya yang ada di Jalan HR Soebrantas.

Baca Juga:  Warga Antusias Tukarkan Uang Pecahan Baru

Selanjutnya beberapa warga melakukan orasi dan menyampaikan pernyataan sikap tentang penolakan keberadaan H2 tersebut. “Kita tidak mau lingkungan tercemar. Ketika ada maksiat, maka kita bersihkan. Ini tanggung jawab kita semua, jangan kita diam. Sebelum berlarut tolak kemaksitan, kita harapkan tempat kemaksiatan ditutup,” ujar Ahmad Rudi Harahap, warga dan juga tokoh agama menyampaikan orasinya di depan para aparat kepolisian yang hadir.

Tokoh masyarakat lainnya, Darisman juga menyampaikan hal serupa. Keberadaan Heaven Two harus ditutup, sebab warga tidak berkenan keberadaan Heaven Two tersebut.

“Kami tidak dibayar, juga tidak ditunggangi. Jadi jelas tempat ini tidak direstui masyarakat. Tempat ini dulu disebut Joker Poker. Setelah ditutup berganti Axelle dan kembali ditutup. Masyarakat mencatat, kami tidak ingin di lingkungan kami menjadi tempat maksiat,” ujar Darisman.

Warga juga mensinyalir bahwa H2 menjual minuman keras. “Sebenarnya kami bukan antiinvestasi dan pembangunan, tetapi yang baik dan sesuai dengan aturan yang ada. Karena dalam akunnya (medsos) kami melihat ada mempromosikan minuman keras. Kami minta ditutup,” tambahnya.

“Apalagi ada di depan pesantren. Tempat ini tidak layak ada di sini. Jangan sampai ditutup dan dibuka kembali. Aksi ini adalah permulaan,” ujar Darisman lagi.

Baca Juga:  Mediasi, Pedagang Diberi Waktu Dua Hari

Ketua RW 02 Tobek Godang Rudi Indra yang turut hadir bersama warganya menyebutkan bahwa aksi damai penolakan terhadap keberadaan H2 yang dilakukan warga murni karena keinginan warga.

“Saya sebagai ketua RW, kami diminta agar menampung aspirasi warga di RW 02. Tidak ada yang menunggangi murni dari warga. Kami menyampaikannya, ini adalah awal, jaga kekompakan, jangan ada hal-hal yang ricuh di sini,” terangnya.

Para warga selanjutnya berjalan menuju lokasi H2. Di depan H2 tersebut warga kembali melakukan orasi yang sama menuntut penutupan tempat tersebut. Warga yang ingin bertemu dengan pihak manajemen H2 juga tidak kesampaian karena diketahui tidak berada di tempat.

“Tidak ada (pihak manajemen, red), no comment ya,” ujar Jaya seorang petugas keamanan Heaven Two yang ditemui wartawan. Petugas keamanan ini juga yang menemui para warga yang datang menolak keberadaan H2 tersebut.

Sekitar pukul 15.12 WIB, warga yang melakukan aksi damai tersebut mulai membubarkan diri. Mereka bilang akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tuntutan tidak terealisasi.(muh)

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari