Wako Belum Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Wali Kota Dumai Zulkifli As memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penanganan karhutla di Kota Dumai, Senin (13/1) di Media Center, Jalan Putri Tujuh. Para rapat tersebut disoroti beberapa kendala penanganan karhutla yang terjadi pada pada awal Januari 2020 ini. 

"Tadi kami lakukan evaluasi agar penanganan karhutla pada 2020 bisa lebih baik sehingga bencana kabut asap yang terjadi pada 2019 lalu tidak terjadi lagi," ujar Zul As.

- Advertisement -

Hadir pada rapat tersebut Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira, Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Wakapolres Dumai Kompol Alex Sandi Siregar, camat dan lurah se-Kota Dumai serta perwakilan perusahaan. "Karhutla ini memang menjadi masalah tahunan, ini harus kita sikapi dan ambil langkah agar hal yang sama tidak terjadi," ujarnya.

Ia mengatakan ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam penanganan Karhutla seperti akses sumber air dengan titik api jauh sehingga menyulitkan tim untuk memadamkan api. “Ditambah lagi lahan yang terbakar merupakan lahan gambut, ada juga disampaikan tadi sarana dan prasarana kita masih kurang, ini yang akan menjadi fokus kita,” tuturnya.

- Advertisement -

Dikatakannya, karhutla ini memang sangat merugikan baik lingkungan maupun semua sektor, apalagi jika dibarengi dengan bencana kabut asap. "Alhamdulillah tim berhasil memadamkan api sehingga lahan terbakar bisa padam, namun tentunya juga dengan bantuan Allah yang menurun hujan, karena jika tidak hujan kita sangat kewalahan," terangnya.

Terkait dengan penetapan status tanggap darurat karhutla, Zulkifli As menyebutkan indikator untuk menaikkan status belum terpenuhi. "Belum sampai ke sana, kita lihat perkembangannya dulu seperti apa," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan mengatakan  kondisi kebakaran hutan dan lahan sampai  11 Januari 2020 mencapai 19,5 ha dengan lokasi terbesar di Kecamatan Sungai Sembilan 18 ha, yaitu Kelurahan Lubuk Gaung dan Bangsal Aceh.  "Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," tuturnya.

Ia menyebutkan Tim Satgas Darat berupaya terus memadamkan dengan segenap unsur baik BPBD, TNI Polri, kecamatan, kelurahan, RPK perusahaan dan MPA di wilayah terdampak. 

"Kami mengakui kondisi pekan pertama Januari angin sangat kuat dan cuaca panas mengakibatkan penyebaran api di areal gembut sulit dicegah dan tim melakukan tindakan proteksi sehingga penyebaran api dapat dikurangi," imbuhnya.

Dikatakannya, sejak tiga hari terakhir  kondisi wilayah karhutla hujan cukup deras sehingga sejak 10 sampai 12 Januari 2020 hotspot nihil."Walaupun nihil kondisi areal yang terbakar masih ada sisa asap secara menyebar belum hilang sepenuhnya," tutupnya.(hsb)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Wali Kota Dumai Zulkifli As memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penanganan karhutla di Kota Dumai, Senin (13/1) di Media Center, Jalan Putri Tujuh. Para rapat tersebut disoroti beberapa kendala penanganan karhutla yang terjadi pada pada awal Januari 2020 ini. 

"Tadi kami lakukan evaluasi agar penanganan karhutla pada 2020 bisa lebih baik sehingga bencana kabut asap yang terjadi pada 2019 lalu tidak terjadi lagi," ujar Zul As.

Hadir pada rapat tersebut Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira, Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Wakapolres Dumai Kompol Alex Sandi Siregar, camat dan lurah se-Kota Dumai serta perwakilan perusahaan. "Karhutla ini memang menjadi masalah tahunan, ini harus kita sikapi dan ambil langkah agar hal yang sama tidak terjadi," ujarnya.

Ia mengatakan ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam penanganan Karhutla seperti akses sumber air dengan titik api jauh sehingga menyulitkan tim untuk memadamkan api. “Ditambah lagi lahan yang terbakar merupakan lahan gambut, ada juga disampaikan tadi sarana dan prasarana kita masih kurang, ini yang akan menjadi fokus kita,” tuturnya.

Dikatakannya, karhutla ini memang sangat merugikan baik lingkungan maupun semua sektor, apalagi jika dibarengi dengan bencana kabut asap. "Alhamdulillah tim berhasil memadamkan api sehingga lahan terbakar bisa padam, namun tentunya juga dengan bantuan Allah yang menurun hujan, karena jika tidak hujan kita sangat kewalahan," terangnya.

Terkait dengan penetapan status tanggap darurat karhutla, Zulkifli As menyebutkan indikator untuk menaikkan status belum terpenuhi. "Belum sampai ke sana, kita lihat perkembangannya dulu seperti apa," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan mengatakan  kondisi kebakaran hutan dan lahan sampai  11 Januari 2020 mencapai 19,5 ha dengan lokasi terbesar di Kecamatan Sungai Sembilan 18 ha, yaitu Kelurahan Lubuk Gaung dan Bangsal Aceh.  "Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," tuturnya.

Ia menyebutkan Tim Satgas Darat berupaya terus memadamkan dengan segenap unsur baik BPBD, TNI Polri, kecamatan, kelurahan, RPK perusahaan dan MPA di wilayah terdampak. 

"Kami mengakui kondisi pekan pertama Januari angin sangat kuat dan cuaca panas mengakibatkan penyebaran api di areal gembut sulit dicegah dan tim melakukan tindakan proteksi sehingga penyebaran api dapat dikurangi," imbuhnya.

Dikatakannya, sejak tiga hari terakhir  kondisi wilayah karhutla hujan cukup deras sehingga sejak 10 sampai 12 Januari 2020 hotspot nihil."Walaupun nihil kondisi areal yang terbakar masih ada sisa asap secara menyebar belum hilang sepenuhnya," tutupnya.(hsb)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari