RIAUPOS.CO – Berbagi dengan sesama, terutama yang sedang membutuhkan menjadi konsen dari keberadaan Komunitas Sahabat Berbagi Sesama (KSBB) Rokan Hilir (Rohil).
Meskipun tidak memiliki kepengurusan dalam jumlah banyak, namun KSBB yang dipimpin oleh Wan Muhammad Kudri telah menunjukkan eksistensi yang cukup banyak berkecimpung dalam berbagai aktifitas sosial.
Dalam satu kesempatan Wan Kudri menyebutkan keberadaan KSBB sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Sehingga komunitas itu dimanfaatkan dengan baik untuk memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.
Menurut Wan Kudri berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan KSBB bersama jajaran sejak berdiri pada tahun 2019 silam.
Beberapa program yang dijalankan seperti Jumat berbagi paket makanan, berbagi kepada anak yatim serta beberapa kegiatan lainnya yang dilaksanakan secara rutin baik mingguan maupun bulanan.
Sementara untuk anggaran komunitas berasal dari iuran wajib anggota serta donasi dari para donatur dari berbagai wilayah.
Pada Idul Fitri tahun lalu misalnya KSBB membagikan 100 paket parsel lebaran bagi anak yatim dan uang yang diterima anak-anak dari Kepenghuluan (Desa) Lenggadai Hulu, Lenggadai Hilir, dan Pematang Sikek Kecamatan Rimba Melintang.
Momen itu diharapkan dapat mengobati kesedihan bagi anak-anak yatim dalam menyambut hari raya pada saat itu.
Menurutnya, memberikan bantuan bagi anak yatim merupakan salah satu kegiatan yang rutin dijalankan setiap bulannya. disamping KSBB juga memiliki program mingguan menyantuni Kaum Dhuafa yang disebut program Cinta Dhuafa dan pembagian nasi bungkus setiap Jumat untuk jamaah sholat Jumat yang disebut Program Sedekah Jumat.
“KSBB juga memiliki program jangka panjang yaitu ingin mendirikan rumah anak yatim di lingkungan kabupaten Rohil,” ujarnya.
Eksistensi KSBB juga teruji dimana pada saat pandemi covid-19 beberapa waktu lalu, pihaknya tetap mampu menumbuhkan semangat berbagi bersama.
“Berbagai program terus dijalankan, secara rutin. Berbagi dengan sesama terangnya tidak terlepas dari tingginya rasa kepedulian baik dari sesama anggota komunitas maupun berbagai pihak yang bukan tergabung dalam komunitas.
“Intinya di mana rasa kemanusiaan dan saling peduli ada, maka pihak yang ingin memberikan bantuan itu menyerahkan bantuan lewat KSSB untuk dapat disalurkan kepada penerima yang berhak,” ungkapnya.(gus)
Laporan ZulfadlI, Bagansiapiapi