- Advertisement -
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 79 peserta mengikutinya festival permainan rakyat berupa lomba layang-layang yang dipusatkan di kawasan Pantai Wisata Purnama, Kecamatan Dumai Barat. Ivent yang dilaksanakannya setiap tahun ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan permainan tradisional berupa layang-layang tersebut.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemko Dumai H Syahrinaldi SSos MSi kepada awak media kemarin mengapresiasi terselenggaranya festival permainan rakyat berupa lomba layang-layang tersebut.
- Advertisement -
”Ke depan diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus ditumbuh kembangkan kepada anak-anak kita. Permainan tradisional harus dipertahankan,” kata Syahrinaldi.
Seiring dengan itu, Syahrinaldi menyarankan agar menyertakan motif-motif batik Dumai sekaligus untuk mengenalkan dan mempromosikan batik Dumai yang sudah mulai berkembang.
”Alangkah bagusnya kita menyertakan motif batik Dumai pada layang-layang untuk mempromosikan batik,” kata Syahrinaldi seraya menambahkan Dumai sudah memiliki batik tulis.
- Advertisement -
Sementara, 79 peserta yang ambil bagian tersebut terbagi dalam dua kategori. Yakni kategori Raja Tebuk Isi diikuti 57 peserta. Dan kategori umum sebanyak 22 peserta.
Selain itu, layang Kuau Raja Tebuk Isi telah resmi mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Festival permainan rakyat berupa lomba layang-layang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.(sah)
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 79 peserta mengikutinya festival permainan rakyat berupa lomba layang-layang yang dipusatkan di kawasan Pantai Wisata Purnama, Kecamatan Dumai Barat. Ivent yang dilaksanakannya setiap tahun ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan permainan tradisional berupa layang-layang tersebut.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemko Dumai H Syahrinaldi SSos MSi kepada awak media kemarin mengapresiasi terselenggaranya festival permainan rakyat berupa lomba layang-layang tersebut.
- Advertisement -
”Ke depan diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus ditumbuh kembangkan kepada anak-anak kita. Permainan tradisional harus dipertahankan,” kata Syahrinaldi.
Seiring dengan itu, Syahrinaldi menyarankan agar menyertakan motif-motif batik Dumai sekaligus untuk mengenalkan dan mempromosikan batik Dumai yang sudah mulai berkembang.
- Advertisement -
”Alangkah bagusnya kita menyertakan motif batik Dumai pada layang-layang untuk mempromosikan batik,” kata Syahrinaldi seraya menambahkan Dumai sudah memiliki batik tulis.
Sementara, 79 peserta yang ambil bagian tersebut terbagi dalam dua kategori. Yakni kategori Raja Tebuk Isi diikuti 57 peserta. Dan kategori umum sebanyak 22 peserta.
Selain itu, layang Kuau Raja Tebuk Isi telah resmi mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Festival permainan rakyat berupa lomba layang-layang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.(sah)