Jumat, 18 Oktober 2024

Dari Pelaksanaan Pencanangan PIN Polio di SDN 151 dan SDN 145 Pekanbaru

Awalnya Takut, Akhirnya Tersenyum Manis

- Advertisement -

Awalnya takut, namun setelah dimasukkan dua tetes cairan vaksin Polio ke dalam mulutnya, Ari murid SD Negeri 151 Pekanbaru itu tersenyum sumringah dan rasa takutnya langsung hilang.

Laporan JOKO SUSILO, Marpoyan Damai

- Advertisement -

SELASA (23/7), giat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Pekanbaru dimulai. Pencanangan diawali di SDN 151 dan SDN 145 Pekanbaru. Kedua sekolah ini berada satu kompleks di Jalan Wonosari, Kecamatan Marpoyan Damai.

Murid-murid berbaris rapi di depan meja petugas kesehatan yang ada di halaman sekolah. Sebagian besar adalah murid kelas II. Mereka menunggu antrean untuk mendapatkan imunisasi Polio.

Dalam barisan, dengan mengenakan pakaian atasan putih dan bawahan merah, anak-anak tampak saling mendorong temannya agar maju ke depan. Terlihat perasaan takut karena mereka mengira akan disuntik.

Tapi, setelah diberitahu bahwa imunisasinya bukan disuntik melainkan ditetesi cairan ke dalam mulut, barulah mereka terlihat lega. Mereka pun memberanikan diri diimunisasi.

Setelah mendapatkan tetesan vaksin Polio oleh petugas kesehatan, mereka langsung girang sambil mengecap-mengecapkan bibir karena ada rasa sedikit manis.

- Advertisement -

”Tadi awalnya takut, dikira mau disuntik, eh ditetesin, gak takut lagi. Rasanya juga gak pahit, agak manis,” ujar Ari yang disambut tawa teman-temannya yang lainnya.

Setelah itu, murid-murid lain pun berebutan ingin mendapatkan imunisasi karena penasaran dengan rasanya.

”Rasanya manis,” ucap Aditya, murid lainnya.

Hal senada diungkapkan Arsyia. ”Enak, rasanya manis,” ujarnya tersenyum manis.

Rasa manis vaksin Polio ini sesuai dengan tema PIN Polio yaitu ”Dapatkan Tetes Manis Polio” di puskesmas, di posyandu, rumah sakit, sekolah serta pos pelayanan imunisasi terdekat.

Baca Juga:  Indonesia Kirim Vaksin Polio ke Afghanistan

Tak hanya mendapatkan rasa manis vaksin Polio , anak-anak juga senang karena mendapatkan bingkisan paper bag yang isinya satu buah buku mewarnai serta satu kotak krayon, dua kotak susu ukuran 125 ml, bua bungkus sereal, dan satu kotak kue.

Aditya, anak lelaki yang baru berusia 7 tahun berada di barisan pertama untuk mendapatlan vaksin Polio. Tanpa ragu ia membuka mulutnya dan mendapatkan dua tetes vaksin Polio.

Setidaknya ada beberapa meja disiapkan untuk melayani imunisasi Polio di kedua sekolah itu. Tenda induk besar telah berdiri, warga sekitar juga berdatangan ingin imunisasi anaknya.

Apalagi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa SSTP MSi datang untuk melihat pelaksanaan PIN Polio tersebut. Pj Wako didampingi Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal, Plt Kadiskes Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut dan ASN dan para undangan lainnya.

”Target kita memang 95 persen, dan kami minta juga bantuan dari teman teman media bisa bantu sosialisasi untuk pencerahan vaksin Polio  di Pekanbaru ini, sehingga adek adek kita seluruh masyarakat, anak anak kita ini bisa mendapatkan PIN polio,” ujar Pj Wako.

Pj Wako berharap pelaksanaan imunisasi Polio dapat dilaksanakan secara meluas agar anak anak tetap sehat dan bahagia. ”Jadi kita kurang lebih hampir tiga pekan ini sudah melakukan sosialisasi, baik dari sisi flayer, kemudian mengajak seluruh teman-teman, camat, lurah, RW, kami minta dilibatkan untuk mengajak anak anak kita,” ucapnya.

Baca Juga:  Hari Terakhir, 65.495 Anak Diimunisasi Polio

Sementara itu, Kepala Puskesmas Garuda dr Ray mengatakan, program ini merupakan upaya pemerintah untuk mencegah penyakit Polio pada anak.

”Semua anak balita 0-8 tahun kurang satu hari itu diwajibkan untuk divaksin polio agar terbebas daripada lumpuh layu atau penyakit Polio. Kenapa? Karena pada saat sudah terjangkit virus Polio, itu tidak akan pernah sembuh, tidak akan pernah bebas Polio, otomatis akan terjangkit akan menyebabkan cacat,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, vaksin Polio ini diberikan secara gratis untuk semua anak usia 0-7 tahun.

Kegiatan ini berlangsung di bawah tenda berwarna merah putih dengan empat meja petugas di sebelah kanan, dan tiga meja di sebelah kiri. Di tengah-tengah pula tersusun kursi plastik berwana putih untuk tempat duduk orang tua maupun anak anak yang ikut vaksin polio.

Tampak suasana berlangsung dengan tertib dan lancar. Ada orang tua yang duduk dan mengantre sambil menggendong anaknya yang masih balita, serta ada murid SDN 151 Pekanbaru, yang dipimpin oleh sang guru untuk membuat barisan agar mendapatkan vaksin.

Para orang tua merasa bersyukur atas program pemberian vaksin Polio gratis ini.Menurut mereka, program ini sangat berguna untuk kesehatan anak anak dan diharapkan agar lebih lagi.

”Bagus untuk anak-anak. Ke depan kalau dapat lebih dimajukan lagi untuk acara ini, demi kesehatan anak-anak,” ucap Yuliana, salah satu orang tua yang anaknya ikut imunisasi.***

Awalnya takut, namun setelah dimasukkan dua tetes cairan vaksin Polio ke dalam mulutnya, Ari murid SD Negeri 151 Pekanbaru itu tersenyum sumringah dan rasa takutnya langsung hilang.

Laporan JOKO SUSILO, Marpoyan Damai

SELASA (23/7), giat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Pekanbaru dimulai. Pencanangan diawali di SDN 151 dan SDN 145 Pekanbaru. Kedua sekolah ini berada satu kompleks di Jalan Wonosari, Kecamatan Marpoyan Damai.

Murid-murid berbaris rapi di depan meja petugas kesehatan yang ada di halaman sekolah. Sebagian besar adalah murid kelas II. Mereka menunggu antrean untuk mendapatkan imunisasi Polio.

Dalam barisan, dengan mengenakan pakaian atasan putih dan bawahan merah, anak-anak tampak saling mendorong temannya agar maju ke depan. Terlihat perasaan takut karena mereka mengira akan disuntik.

Tapi, setelah diberitahu bahwa imunisasinya bukan disuntik melainkan ditetesi cairan ke dalam mulut, barulah mereka terlihat lega. Mereka pun memberanikan diri diimunisasi.

Setelah mendapatkan tetesan vaksin Polio oleh petugas kesehatan, mereka langsung girang sambil mengecap-mengecapkan bibir karena ada rasa sedikit manis.

”Tadi awalnya takut, dikira mau disuntik, eh ditetesin, gak takut lagi. Rasanya juga gak pahit, agak manis,” ujar Ari yang disambut tawa teman-temannya yang lainnya.

Setelah itu, murid-murid lain pun berebutan ingin mendapatkan imunisasi karena penasaran dengan rasanya.

”Rasanya manis,” ucap Aditya, murid lainnya.

Hal senada diungkapkan Arsyia. ”Enak, rasanya manis,” ujarnya tersenyum manis.

Rasa manis vaksin Polio ini sesuai dengan tema PIN Polio yaitu ”Dapatkan Tetes Manis Polio” di puskesmas, di posyandu, rumah sakit, sekolah serta pos pelayanan imunisasi terdekat.

Baca Juga:  Amankan 10 Orang Jaringan Teroris

Tak hanya mendapatkan rasa manis vaksin Polio , anak-anak juga senang karena mendapatkan bingkisan paper bag yang isinya satu buah buku mewarnai serta satu kotak krayon, dua kotak susu ukuran 125 ml, bua bungkus sereal, dan satu kotak kue.

Aditya, anak lelaki yang baru berusia 7 tahun berada di barisan pertama untuk mendapatlan vaksin Polio. Tanpa ragu ia membuka mulutnya dan mendapatkan dua tetes vaksin Polio.

Setidaknya ada beberapa meja disiapkan untuk melayani imunisasi Polio di kedua sekolah itu. Tenda induk besar telah berdiri, warga sekitar juga berdatangan ingin imunisasi anaknya.

Apalagi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa SSTP MSi datang untuk melihat pelaksanaan PIN Polio tersebut. Pj Wako didampingi Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal, Plt Kadiskes Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut dan ASN dan para undangan lainnya.

”Target kita memang 95 persen, dan kami minta juga bantuan dari teman teman media bisa bantu sosialisasi untuk pencerahan vaksin Polio  di Pekanbaru ini, sehingga adek adek kita seluruh masyarakat, anak anak kita ini bisa mendapatkan PIN polio,” ujar Pj Wako.

Pj Wako berharap pelaksanaan imunisasi Polio dapat dilaksanakan secara meluas agar anak anak tetap sehat dan bahagia. ”Jadi kita kurang lebih hampir tiga pekan ini sudah melakukan sosialisasi, baik dari sisi flayer, kemudian mengajak seluruh teman-teman, camat, lurah, RW, kami minta dilibatkan untuk mengajak anak anak kita,” ucapnya.

Baca Juga:  Dapat Bantuan hingga ke Tenda Pengungsian Banjir

Sementara itu, Kepala Puskesmas Garuda dr Ray mengatakan, program ini merupakan upaya pemerintah untuk mencegah penyakit Polio pada anak.

”Semua anak balita 0-8 tahun kurang satu hari itu diwajibkan untuk divaksin polio agar terbebas daripada lumpuh layu atau penyakit Polio. Kenapa? Karena pada saat sudah terjangkit virus Polio, itu tidak akan pernah sembuh, tidak akan pernah bebas Polio, otomatis akan terjangkit akan menyebabkan cacat,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, vaksin Polio ini diberikan secara gratis untuk semua anak usia 0-7 tahun.

Kegiatan ini berlangsung di bawah tenda berwarna merah putih dengan empat meja petugas di sebelah kanan, dan tiga meja di sebelah kiri. Di tengah-tengah pula tersusun kursi plastik berwana putih untuk tempat duduk orang tua maupun anak anak yang ikut vaksin polio.

Tampak suasana berlangsung dengan tertib dan lancar. Ada orang tua yang duduk dan mengantre sambil menggendong anaknya yang masih balita, serta ada murid SDN 151 Pekanbaru, yang dipimpin oleh sang guru untuk membuat barisan agar mendapatkan vaksin.

Para orang tua merasa bersyukur atas program pemberian vaksin Polio gratis ini.Menurut mereka, program ini sangat berguna untuk kesehatan anak anak dan diharapkan agar lebih lagi.

”Bagus untuk anak-anak. Ke depan kalau dapat lebih dimajukan lagi untuk acara ini, demi kesehatan anak-anak,” ucap Yuliana, salah satu orang tua yang anaknya ikut imunisasi.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari