PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia (IBTPI) Pekanbaru menggelar bazar UMKM yang dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu-Ahad (13-14/7) di Kampus IBTPI Jalan Srikandi, Pekanbaru.
Wakil Rektor I IBT Pelita Indonesia Prof Dr Teddy Chandra SE MM mengatakan, bazar ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Pelita Indonesia. Ini merupakan kegiatan terakhir dari kegiatan mahasiswa yang awalnya ada PKL, mahasiswa dimagangkan ke perusahaan, kemudian masuk ke bisnis projek.
Lebih lanjut dikatakan Teddy, bisnis projek itu, mahasiswa wajib membuat kelompok dan berbagai macam usaha.
‘’Nanti dari hasil usaha itu mahasiswa membuat laporan. Di sini lah ajang terakhir mahasiswa untuk memamerkan apa yang telah mereka buat,’’ ujar Teddy.
Dijelaskan Teddy, para mahasiswa tidak hanya membuat laporan secara tertulis tetapi juga mengimplementasikannya untuk membuat bazar. Bazar ini tidak hanya mahasiswa saja tetapi pihak kampus juga mengundang UMKM di sekitar untuk ikut serta sehingga terjadi persaingan yang sehat antara bazar mahasiswa dengan UMKM yang ada.
‘’Kami harapkan mahasiswa bisa ikut berdagang. Dalam arti, mereka bisa menanggung risiko jika seandainya mereka mengalami kerugian. Tetapi bisa mendapatkan keuntungan. Dengan mereka mendapatkan untung maka akan meningkatkan minat masiswa untuk menjadi seorang wirausaha dan usaha ini bisa diteruskan bila lulus nantinya,’’ terangnya.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia (IBTPI) Pekanbaru menggelar bazar UMKM yang dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu-Ahad (13-14/7) di Kampus IBTPI Jalan Srikandi, Pekanbaru.
Wakil Rektor I IBT Pelita Indonesia Prof Dr Teddy Chandra SE MM mengatakan, bazar ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Pelita Indonesia. Ini merupakan kegiatan terakhir dari kegiatan mahasiswa yang awalnya ada PKL, mahasiswa dimagangkan ke perusahaan, kemudian masuk ke bisnis projek.
- Advertisement -
Lebih lanjut dikatakan Teddy, bisnis projek itu, mahasiswa wajib membuat kelompok dan berbagai macam usaha.
‘’Nanti dari hasil usaha itu mahasiswa membuat laporan. Di sini lah ajang terakhir mahasiswa untuk memamerkan apa yang telah mereka buat,’’ ujar Teddy.
- Advertisement -
Dijelaskan Teddy, para mahasiswa tidak hanya membuat laporan secara tertulis tetapi juga mengimplementasikannya untuk membuat bazar. Bazar ini tidak hanya mahasiswa saja tetapi pihak kampus juga mengundang UMKM di sekitar untuk ikut serta sehingga terjadi persaingan yang sehat antara bazar mahasiswa dengan UMKM yang ada.
‘’Kami harapkan mahasiswa bisa ikut berdagang. Dalam arti, mereka bisa menanggung risiko jika seandainya mereka mengalami kerugian. Tetapi bisa mendapatkan keuntungan. Dengan mereka mendapatkan untung maka akan meningkatkan minat masiswa untuk menjadi seorang wirausaha dan usaha ini bisa diteruskan bila lulus nantinya,’’ terangnya.(dof)