KOTA (RIAUPOS.CO) — Hingga saat ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, belum mampu mengatasi maraknya gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Bertuah Madani. Pasalnya, keberadaan gepeng sangat mudah dijumpai terutama di persimbangan lampu lalulintas. Seperti di bawah flyover Simpang Mal SKA Pekanbaru, lampu lalulintas di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru dan di beberapa titik persimpangan lainnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Kota Pekanbaru, Bustami mengatakan, salah satu penyebab tidak bisa selesainya permasalahan gepeng di Pekanbaru dikarenakan tidak adanya pusat penampungan yang representatif.
"Yang melakukan penertiban itu kan Satpol PP, kalau kita hanya melakukan pembinaan. Apalagi tempat khusus untuk menampung gepeng yang telah ditertibkan hingga saat ini belum ada," ujar Bustami kepada Riau Pos, Selasa (7/1).
Bustami menjelaskan, selama ini gepeng hanya keluar masuk Kantor Dinsos Pekanbaru usai ditertibkan.
Dan apabila memiliki tempat penampungan yang representatif, Gepeng bisa memperoleh keterampilan dan bisa memanfaatkannya saat keluar dari tempat penampungan.
"Biasanya setelah kita data dan lakukan pembinaan selama tujuh hari kita pulangkan. Kalau gepangnya dari daerah lain bakal kita pulangkan ke daerahnya masing-masing. Tapi ya mereka (gepeng, red) pasti langsung putar kepala, ngemis lagi, bahkan ada yang berkali-kali kita lakukan pembinaan tetap saja mereka mengemis," jelasnya.
Bustami mengatakan, pihaknya sebenarnya telah meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk segera membangun tempat khusus penampungan gepeng bahkan sejak beberapa tahun terakhir.
"Kami sudah minta dari tahun 2017 lalu ke Dinas Sosial Provinsi Riau. Harapan kita segera dan bisa dibangun seperti yang ada di Surabaya tempat penampungan dan pembinaan gepeng. Di tempat penampungan, gepeng nantinya bisa mendapatkan keterampilan dan edukasi. Kalau itu ada, pasti jumlah Gepeng bisa berkurang di Pekanbaru," terangnya.(dof)