Puluhan Gubuk Tidak Terlihat Lagi

PEKAMBARU (RIAUPOS.CO)- Setelah diultimatum oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, ratusan pengungsi Rohingya yang sempat membuat gubuk di atas trotoar badan Jalan Datuk Wan Abdul Jamal kini sudah tak tampak lagi. Mereka bergeser ke dalam ke area Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.

Pantauan Riau Pos, Rabu (15/5), puluhan gubuk pengungsi Rohingya yang terbuat dari terpal dan dahan pohon kini sudah tak tampak lagi di lokasi.

Hanya tersisa tumpukan kayu bekas gubuk yang pernah mereka gunakan yang tertinggal di atas trotoar Jalan Wan Abdul Jamal Kecamatan Bukit Raya.

Meksipun begitu, masih tampak sejumlah anak-anak dan wanita yang beraktivitas di kawasan belang Purna MTQ itu. Mereka tampak keluar masuk ke kawasan Rudenim yang memang dikhususkan untuk menjadi tempat tinggal sebagai pengungsi Rohingya yang telah lama menetap di Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

Salah seorang pengendara motor yang enggan disebut namanya mengaku senang dengan sudah tidak digunakannya lagi trotoar di kota Pekanbaru sebagai tempat pengungsian Rohingya yang datang ke Kota Pekanbaru.

Dirinya merasa akses jalan menjadi sempit sehingga dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan pengendara dan juga para pengungsi Rohingya khususnya anak-anak yang kerap bermain dibadan jalan .

- Advertisement -

”Syukurlah kalau sekarang sudah bersih dari gubuk liar. Memang seharusnya kedatangan mereka ditertibkan jangan sampai Kota ini jadi tempat pengungsian, karena masalah yang dihadapi pemerintah kota sendiri belum selesai, ini sudah harus mengurusi mereka pula,” katanya.

Kepala Satpol-PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian kepada Riau Pos, Rabu (15/4) mengatakan, sebelumnya pihak beberapa kali telah turun ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada pengungsi Rohingya tersebut untuk tidak membuat gubuk-gubuk di pinggir jalan.

Pasalnya, di pinggir jalan tersebut adalah tempat yang dilarang untuk dibangun gubuk-gubuk dan bangunan-bangunan, sehingga rawan terjadinya gangguan keamanan.

”Kalau mereka mengaku dilempar karena tinggal di gubuk-gubuk pinggir jalan tersebut, ya itu risikonya dan dan tidak bisa menuntut siapa-siapa karena mereka (pengungsi Rohingya, red) tersebut juga salah kenapa membuat gubuk-gubuk di pinggir-pinggir jalan tersebut. Akhirnya kami kasih tenggat waktu 20 hari untuk pindah, tapi ternyata sebelum sampai dua hari mereka sudah geser kedalam ke Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru,” ujar Zulfahmi Adrian.

Ia mengklaim penegakan perda yang sudah dilakukan pihaknya sudah berhasil. Di mana tidak sampai perlu dilakukan cara penertiban, cukup hanya dengan edukasi.

”Kadang kan masyarakat banyak bertanya kenapa pengungsi Rohingya yang membuat gubuk-gubuk di pinggir jalan tersebut tidak digusur? Kenapa tidak ditertibkan dan segala macam. Mereka kan tidak tahu prosesnya. Penertiban perda ini kan tidak semata-mata menggusur. Rencana kami, kami akan kembali meninjau kalau tidak besok atau lusa, untuk memastikan keberadaan pengungsi Rohingya tersebut apakah sudah bergeser ke dalam ke Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru atau belum,” katanya.(ayi/dof)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

PEKAMBARU (RIAUPOS.CO)- Setelah diultimatum oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, ratusan pengungsi Rohingya yang sempat membuat gubuk di atas trotoar badan Jalan Datuk Wan Abdul Jamal kini sudah tak tampak lagi. Mereka bergeser ke dalam ke area Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.

Pantauan Riau Pos, Rabu (15/5), puluhan gubuk pengungsi Rohingya yang terbuat dari terpal dan dahan pohon kini sudah tak tampak lagi di lokasi.

Hanya tersisa tumpukan kayu bekas gubuk yang pernah mereka gunakan yang tertinggal di atas trotoar Jalan Wan Abdul Jamal Kecamatan Bukit Raya.

Meksipun begitu, masih tampak sejumlah anak-anak dan wanita yang beraktivitas di kawasan belang Purna MTQ itu. Mereka tampak keluar masuk ke kawasan Rudenim yang memang dikhususkan untuk menjadi tempat tinggal sebagai pengungsi Rohingya yang telah lama menetap di Kota Pekanbaru.

Salah seorang pengendara motor yang enggan disebut namanya mengaku senang dengan sudah tidak digunakannya lagi trotoar di kota Pekanbaru sebagai tempat pengungsian Rohingya yang datang ke Kota Pekanbaru.

Dirinya merasa akses jalan menjadi sempit sehingga dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan pengendara dan juga para pengungsi Rohingya khususnya anak-anak yang kerap bermain dibadan jalan .

”Syukurlah kalau sekarang sudah bersih dari gubuk liar. Memang seharusnya kedatangan mereka ditertibkan jangan sampai Kota ini jadi tempat pengungsian, karena masalah yang dihadapi pemerintah kota sendiri belum selesai, ini sudah harus mengurusi mereka pula,” katanya.

Kepala Satpol-PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian kepada Riau Pos, Rabu (15/4) mengatakan, sebelumnya pihak beberapa kali telah turun ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada pengungsi Rohingya tersebut untuk tidak membuat gubuk-gubuk di pinggir jalan.

Pasalnya, di pinggir jalan tersebut adalah tempat yang dilarang untuk dibangun gubuk-gubuk dan bangunan-bangunan, sehingga rawan terjadinya gangguan keamanan.

”Kalau mereka mengaku dilempar karena tinggal di gubuk-gubuk pinggir jalan tersebut, ya itu risikonya dan dan tidak bisa menuntut siapa-siapa karena mereka (pengungsi Rohingya, red) tersebut juga salah kenapa membuat gubuk-gubuk di pinggir-pinggir jalan tersebut. Akhirnya kami kasih tenggat waktu 20 hari untuk pindah, tapi ternyata sebelum sampai dua hari mereka sudah geser kedalam ke Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru,” ujar Zulfahmi Adrian.

Ia mengklaim penegakan perda yang sudah dilakukan pihaknya sudah berhasil. Di mana tidak sampai perlu dilakukan cara penertiban, cukup hanya dengan edukasi.

”Kadang kan masyarakat banyak bertanya kenapa pengungsi Rohingya yang membuat gubuk-gubuk di pinggir jalan tersebut tidak digusur? Kenapa tidak ditertibkan dan segala macam. Mereka kan tidak tahu prosesnya. Penertiban perda ini kan tidak semata-mata menggusur. Rencana kami, kami akan kembali meninjau kalau tidak besok atau lusa, untuk memastikan keberadaan pengungsi Rohingya tersebut apakah sudah bergeser ke dalam ke Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru atau belum,” katanya.(ayi/dof)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya