PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya untuk menurunkan tengkes. Selain dilakukan oleh pemerintah pusat, upaya penurunan angka tengkes juga dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Zulkifli Syukur mengatakan, untuk mendukung Indonesia Emas 2045, Pemprov Riau saat ini gencar menurunkan tingkat prevalensi tengkes.
Namun meskipun demikian, menurutnya penurunan tengkes di Riau tentunya diperlukan kolaborasi semua pihak, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
“Alhamdulilah, kita telah berhasil menurunkan angka tengkes dari 17 persen pada 2023 menjadi 13,6 persen pada 2024 terendah ketiga nasional. Tentunya capaian tersebut sudah melewati target yang telah ditentukan pemerintah pusat sebesar 14 persen,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, persoalan tengkes bukan sekadar masalah kesehatan dan gizi yang buruk tapi juga aspek tak langsung penyebab lainnya.
“Oleh karena itu, intervensi untuk mencegah tengkes bukan hanya terkait dengan kesehatan dan gizi, tetapi juga melalui Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah intervensi utama dalam percepatan pencegahan tengkes,” ujarnya.
Pihaknya juga menilai pendidikan anak usia dini penting sebagai forum untuk memberikan edukasi tentang pola makan, pola asuh dan pola sanitasi kepada para orang tua terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
“Pendidikan anak usia dini juga penting untuk memberikan stimulasi bagi perkembangan kognitif dan tumbuh kembang anak,” imbuhnya. (sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya untuk menurunkan tengkes. Selain dilakukan oleh pemerintah pusat, upaya penurunan angka tengkes juga dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Zulkifli Syukur mengatakan, untuk mendukung Indonesia Emas 2045, Pemprov Riau saat ini gencar menurunkan tingkat prevalensi tengkes.
- Advertisement -
Namun meskipun demikian, menurutnya penurunan tengkes di Riau tentunya diperlukan kolaborasi semua pihak, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
“Alhamdulilah, kita telah berhasil menurunkan angka tengkes dari 17 persen pada 2023 menjadi 13,6 persen pada 2024 terendah ketiga nasional. Tentunya capaian tersebut sudah melewati target yang telah ditentukan pemerintah pusat sebesar 14 persen,” katanya.
- Advertisement -
Lebih lanjut dikatakannya, persoalan tengkes bukan sekadar masalah kesehatan dan gizi yang buruk tapi juga aspek tak langsung penyebab lainnya.
“Oleh karena itu, intervensi untuk mencegah tengkes bukan hanya terkait dengan kesehatan dan gizi, tetapi juga melalui Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah intervensi utama dalam percepatan pencegahan tengkes,” ujarnya.
Pihaknya juga menilai pendidikan anak usia dini penting sebagai forum untuk memberikan edukasi tentang pola makan, pola asuh dan pola sanitasi kepada para orang tua terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
“Pendidikan anak usia dini juga penting untuk memberikan stimulasi bagi perkembangan kognitif dan tumbuh kembang anak,” imbuhnya. (sol)