PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kemacetan panjang kembali terjadi di sekitar Tugu Songket, bundaran Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan SM Amin, Jumat (26/4) sore. Diduga, kemacetan terjadi karena antarpengendara tidak ada yang mau mengalah saat melintas di bundaran Tugu Songket, sehingga kemacetan pun tak bisa terhindarkan.
Pusat kemacetan di Tugu Songket mengular hingga keempat sisi. Pantauan Riau Pos, kendaraan di Jalan Tuanku Tambusai dari arah Simpang SKA sudah mulai terjebak macet di dekat simpang Jalan Bima. Kemacetan juga terjadi di Jalan Tuanku Tambusai dari arah Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Kendaraan di Jalan SM Amin dari arah Simpang Tobek Godang juga terjebak macet. Demikian pula dari arah Jalan Siak II.
Seorang pengendara motor Yanti mengatakan, kemacetan di Tugu Songket sudah sering terjadi. Ia menduga hal itu terjadi karena banyaknya kendaraan yang melintas dan begitu tiba di bundaran Tugu Songket, antar pengendara bertemu dan tidak ada yang mengalah.
”Kalau dah macet, ya panjang lah, lama baru terurai. Mungkin sebaiknya diberi traffic light di lokasi itu untuk mencegah terjadinya kemacetan. Karena memang banyak kendaraan yang lewat, apalagi di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari,” katanya.
Dipicu Kendaraan Angkutan Barang
Sementara itu, terkait macet di bundaran Tugu Songket, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa mengatakan hal itu selalu menjadi atensi pihaknya. Termasuk sore kemarin, personel Lantas Polresta juga langsung menuju lokasi.
”Personel tadi juga sudah kami dorong kesana untuk melakukan penguraian kendaraan. Kondisi masih terkendali,” sebut Kompol Alvin.
Macet di persimpangan tersebut, menurut Kasat Lantas, merupakan macet menjelang akhir pekan. Sementara pada jam pulang kerja, sejumlah titik persimpangan termasuk Tugu Songket, memang selalu padat kendaraan.
”Kondisi tadi sore, memang ada cukup banyak kendaraan angkutan barang yang melintas di bundaran tersebut. Ini selalu menjadi pemicu kemacetan,” sebut Kasat Lantas.
Macet di Simpang Jalan Soekarno Hatta-Jalan Durian
Kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta persimpangan Jalan Durian, Jumat (26/4). Di sini, kemacetan diduga terjadi karena durasi lampu pada Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) pada simpang Jalan Soekarno-Hatta-Jalan Durian terlalu singkat.
Kemacetan panjang tersebut sangat dikeluhkan oleh para pengendara roda dua maupun roda empat yang tengah melintas. Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru mengaku akan mengatur ulang durasi lampu pada APILL tersebut.
”Jalan Soekarno Hatta simpang Jalan Durian sejak dua hari ini macet parah. Terutama yang dari arah flyover menuju Jalan Riau. Panjang macet hingga ke Lottemart. Ini terjadi akibat lampu merah tidak sinkron. Lampu hijau untuk arah ke Jalan Riau hidupnya sebentar, tak sampai 30 detik,” kata Yanti, salah seorang pengendara roda dua kepada Riau Pos, Jumat (26/4).
Sementara itu, pantauan Riau Pos, kemacetan kendaraan diperikirakan mencapai panjang 1 kilometer. Selain itu, kemacetan juga disebabkan karena banyak kendaraan yang melintas dari Jalan Soekarno-Hatta menuju Jalan Riau tetapi durasi waktu lampu hijau terlalu singkat hanya sekitar 15-20 detik.
Hal itu menyebabkan kendaraan mengantre panjang hingga mencapai 1 kilometer. Bahkan kendaraan tengah melintas dari Jalan Soekarno-Hatta menuju Jalan Riau atau menuju Jalan Durian maupun ke Jalan Darma Bakti berkali-kali terjebak lampu merah kKarena durasi lampu merah terlalu singkat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Pekanbaru, Febrino mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap lampu lalu lintas tersebut. Apakah kemacetan tersebut disebabkan oleh durasi lampu lalu lintas.
”Nanti kami akan mengecek ke lokasi dan apabila memang permasalahannya di durasi lampu merah maka akan diatur ulang kembali durasinya,” ujar Febrino.
Disampaikannya, lampu lalu lintas tersebut tidak menutup kemungkinan bisa mengalami kerusakan. ”Ya namanya alat, tentu ada terjadi kerusakan. Makanya nanti akan kami cek ke lokasi apakah memang durasi waktu. Jika memang di durasi waktu, maka akan kami perpanjang durasi waktu lampu hijaunya. Tetapi tentu berdasarkan hasil survei dan analisa di lapangan dulu,” pungkasnya.(end/dof)