PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya SDN 162 Pekanbaru untuk ikut andil, peduli lingkungan dan kesehatan dengan mengumpulkan minyak jelantah sisa pemakaian rumah tangga masing-masing murid kemudian akan dibeli oleh Bank Jatah dengan harga tertentu, hasilnya akan menjadi tabungan murid.
Guru sekaligus Wali Kelas 6 SDN 162 Pekanbaru Rahima SPd menjelaskan, program ini merupakan salah satu upaya edukasi bagi murid kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini terutama dari ancaman bahaya minyak jelantah. Dengan mengumpulkan jelantah punya andil peduli lingkungan dan kesehatan. Sekolah juga bermitra dengan Bank Jatah sebagai pembelinya yang selanjutnya akan dijadikan produk turunan.
‘’Progran ini untuk mendidik murid dalam penyelamatan lingkungan dan kesehatan, karena minyak jelantah kalau dibuang merusak lingkungan kalau dikonsumsi kurang baik bagi kesehatan,’’ jelas Rahima kepada Riau Pos, Selasa (19/3).
Dijelaskan Rahimah, program baru berjalan 6 bulan, murid diberikan pemahaman akan bahaya jelantah, selanjutnya murid akan memberikan edukasi ke orang tuanya.
‘’Kita membudayakan hidup dan lingkungan sehat, memberi motivasi murid bahwasanya pengumpulan tergantung ketersediaan minyak jelantah di rumah masing-masing dan dibuatkan buku tabungan,’’ tambahnya.
Salah seorang murid kelas 6 Anastya mengatakan, sebelumnya minyak jelantah di rumah selalu dibuang. Namun sejak ada tugas dari guru di sekolah, Anastya kemudian meminta kepada orang tuanya untuk mengumpulkan menyak jelantah di rumah ke dalam botol bekas air kemasan. Kemudian dibawa ke sekolah untuk dijual dan uangnya ditabung.
‘’Orang tua diberikan pemahaman bahaya minyak jelantah agar jangan dibuang sembarangan, kemudian minyak jelantah ini saya bawa ke sekolah untuk ditimbang, uangnya bisa ditabung,’’ katanya yang sudah dua pekan mengumpulkan minyak jelantah.(*1/rul)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya SDN 162 Pekanbaru untuk ikut andil, peduli lingkungan dan kesehatan dengan mengumpulkan minyak jelantah sisa pemakaian rumah tangga masing-masing murid kemudian akan dibeli oleh Bank Jatah dengan harga tertentu, hasilnya akan menjadi tabungan murid.
Guru sekaligus Wali Kelas 6 SDN 162 Pekanbaru Rahima SPd menjelaskan, program ini merupakan salah satu upaya edukasi bagi murid kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini terutama dari ancaman bahaya minyak jelantah. Dengan mengumpulkan jelantah punya andil peduli lingkungan dan kesehatan. Sekolah juga bermitra dengan Bank Jatah sebagai pembelinya yang selanjutnya akan dijadikan produk turunan.
- Advertisement -
‘’Progran ini untuk mendidik murid dalam penyelamatan lingkungan dan kesehatan, karena minyak jelantah kalau dibuang merusak lingkungan kalau dikonsumsi kurang baik bagi kesehatan,’’ jelas Rahima kepada Riau Pos, Selasa (19/3).
Dijelaskan Rahimah, program baru berjalan 6 bulan, murid diberikan pemahaman akan bahaya jelantah, selanjutnya murid akan memberikan edukasi ke orang tuanya.
- Advertisement -
‘’Kita membudayakan hidup dan lingkungan sehat, memberi motivasi murid bahwasanya pengumpulan tergantung ketersediaan minyak jelantah di rumah masing-masing dan dibuatkan buku tabungan,’’ tambahnya.
Salah seorang murid kelas 6 Anastya mengatakan, sebelumnya minyak jelantah di rumah selalu dibuang. Namun sejak ada tugas dari guru di sekolah, Anastya kemudian meminta kepada orang tuanya untuk mengumpulkan menyak jelantah di rumah ke dalam botol bekas air kemasan. Kemudian dibawa ke sekolah untuk dijual dan uangnya ditabung.
‘’Orang tua diberikan pemahaman bahaya minyak jelantah agar jangan dibuang sembarangan, kemudian minyak jelantah ini saya bawa ke sekolah untuk ditimbang, uangnya bisa ditabung,’’ katanya yang sudah dua pekan mengumpulkan minyak jelantah.(*1/rul)