PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pileg 2024 membawa keberuntungan bagi Partai Nasdem Kota Pekanbaru. Dari satu kursi, meroket menjadi 5 kursi untuk periode 2024-2029. Perolehan ini berdasarkan C1 internal partai.
Kepada Riau Pos, Ketua Bapilu Partai NasDem Pekanbaru Muhammad Rifqy Pahlevi mengkonfirmasi, untuk 5 kursi yang sudah dipastikan milik NasDem, masing-masing Linda Wati dari Dapil 2, M Riski Renaldi Dapil 3, Faisal Islami Dapil 5, Zulfan Hafiz ST dari Dapil 6 dan Aidhil Nur Putra dari Dapil 7.
“Itu dari data internal kami. Tapi, khusus Dapil 6 Bina Widya Tuah Madani, peluang kita 2 kursi terbuka lebar. Yang pasti, kursi pertama sudah untuk Zulfan Hafiz. Untuk kursi kedua, kita perjuangkan sekarang, yang kemungkinan untuk Febri Utama. Penghitungan pleno Kecamatan Tuah Madani di Dapil 6 belum selesai,” kata Rifqy menjelaskan.
Untuk diketahui, persaingan perebutan dua kursi di Dapil 6 saat ini, antara Demokrat dan NasDem. Total suara dua partai ini diperkirakan hanya selisih sedikit saja sekitar 16 ribu lebih suara. Penentuannya menunggu hasil pleno kecamatan Tuah Madani ini, siapa yang berhak mendapatkan dua kursi dalam proses.
Ditegaskannya, dengan persaingan ini, Partai Nasdem mewanti-wanti tidak ada permainan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Baik di internal partai, maupun lintas partai bisa saja dilakukan oleh oknum.
“Jangan coba-coba ada permainan kita juga pegang C1. Jika ini terjadi, kita sudah siapkan langkah hukum. Karena di partai kami ada bidang hukum yang akan menangani jika ada persoalan,” tegasnya.
Ketua PPK Kecamatan Tuah Madani Andi Wijaya saat dikonfirmasi menerangkan, bahwa saat ini masih berjalan proses pleno penghitungan suara di Tuah Madani. Diperkirakan pleno penghitungan ini rampung dalam beberapa hari ke depan.
“Masih berlangsung, kemarin 4 kotak dibuka. Mudah-mudahan dalam dua hari ke depan bisa selesai,” katanya.
Saat ditanya, kemungkinan akan adanya permainan sebelum dan saat penghitungan, baik di internal partai atau pun lintas partai? Andi Wijaya menegaskan, hal tersebut tidak mungkin bisa terjadi. Sebab, selain masing-masing caleg punya saksi, juga muaranya masuk pidana Pemilu.
“Tidak mungkin terjadi oleh siapapun. Karena pengawasan ketat, dan semuanya punya saksi. Begitu halnya dengan penyelenggara di kecamatan ini, akan bekerja sesuai aturan yang ada,” tegasnya berjanji.
Sementara itu, Ketua Panwascam Tuah Madani Ardinal, juga mengatakan hal yang sama. Bahkan dirinya juga tidak bisa memastikan, siapa saja caleg yang dipastikan lolos, sebelum pleno selesai dilaksanakan. “Kita tunggu hasil pleno sampai selesai saja,” singkatnya.(gus)