- Advertisement -
KOTA (RIAUPOS.CO) – Upaya untuk melatih disiplin sejak dini dilaksanakan di SDN 159 Pekanbaru dengan pembiasan salat duha berjemaah setiap Rabu pagi sebelum pembelajaran dimulai.
Sekolah yang beralamat di Jalan Nenas, Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki ini terdapat 13 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah murid 362 orang.
- Advertisement -
Selain salat duha, ada juga pembiasaan lainnya untuk mendisiplinkan murid dan meningkatkan pemahaman agama.
‘’Ada pembiasaan belajar setiap Rabu membaca iqra, Al-Qur’an, tahfiz, tahsin, ceramah agama, yasinan, muhadhoroh. Karena masih banyak murid yang masih kurang pemahaman dan bacaannya,’’ ungkap Kepala SDN 159 PekanÂbaru Hj Endang Kilatsih MPd kepada Riau Pos, Selasa (27/2).
Dijelaskannya, pembiasan ini dilakukan agar murid mempunyai rasa tanggung jawab serta kedisiplinan sejak dini. Di samping untuk membentengi pengaruh negatif di lingkungannya, juga untuk membentuk karakter murid yang baik untuk bekal hidup di masyarakat.
- Advertisement -
‘’Tidak sedikit murid yang kurang memahami agama dan latar belakang keluarga yang kurang peduli dalam hal ini, menjadi penting bagi sekolah untuk mengambil peran lebih dalam pembiasan dan kedisiplinan beribadah,’’ katanya.(*1/rul)
KOTA (RIAUPOS.CO) – Upaya untuk melatih disiplin sejak dini dilaksanakan di SDN 159 Pekanbaru dengan pembiasan salat duha berjemaah setiap Rabu pagi sebelum pembelajaran dimulai.
Sekolah yang beralamat di Jalan Nenas, Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki ini terdapat 13 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah murid 362 orang.
- Advertisement -
Selain salat duha, ada juga pembiasaan lainnya untuk mendisiplinkan murid dan meningkatkan pemahaman agama.
‘’Ada pembiasaan belajar setiap Rabu membaca iqra, Al-Qur’an, tahfiz, tahsin, ceramah agama, yasinan, muhadhoroh. Karena masih banyak murid yang masih kurang pemahaman dan bacaannya,’’ ungkap Kepala SDN 159 PekanÂbaru Hj Endang Kilatsih MPd kepada Riau Pos, Selasa (27/2).
- Advertisement -
Dijelaskannya, pembiasan ini dilakukan agar murid mempunyai rasa tanggung jawab serta kedisiplinan sejak dini. Di samping untuk membentengi pengaruh negatif di lingkungannya, juga untuk membentuk karakter murid yang baik untuk bekal hidup di masyarakat.
‘’Tidak sedikit murid yang kurang memahami agama dan latar belakang keluarga yang kurang peduli dalam hal ini, menjadi penting bagi sekolah untuk mengambil peran lebih dalam pembiasan dan kedisiplinan beribadah,’’ katanya.(*1/rul)