Jumat, 22 November 2024

Gakkumdu Tingkatkan Status Dugaan Penggelembungan Suara Caleg PPP

- Advertisement -
RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pekan lalu, Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) meningkatkan status dugaan tindak pidana pemilu atas politik uang yang dilakukan oleh caleg Gerindra di dapil IV Inhu menjadi penyidikan.
Selanjutnya, Sentra Gakkumdu Kabupaten Inhu meningkatkan status dugaan penggelembungan suara caleg PPP di dapil I Inhu ke tingkat penyidikan.

“Ini juga atas masa penanganan selama 14 hari kerja semenjak kasus tersebut dilaporkan, Sentra Gakkumdu Kabupaten Inhu memutuskan melalui rapat atas tindak lanjut dugaan penggelembungan suara caleg PPP ke tingkat penyidikan,” ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Inhu Dedi Risanto MSi, Jumat (17/5).

Setelah penanganan kasus tersebut diputuskan dalam rapat ditingkatkan ke penyidikan sejak itu pula dilimpahkan ke Polres Inhu. Sehingga ke depannya sebagai tindak lanjut dugaan penggelembungan suara caleg PPP tersebut ditangani oleh Polres Inhu.

- Advertisement -
Baca Juga:  PPP Bidik Semua Gubernur di Jawa untuk Diusung Jadi Capres 2024

Rapat Sentra Gakkumdu Jumat (17/5) juga membahas soal tindak lanjut dugaan politik uang yang dilakukan oleh caleg PDI Perjuangan dari dapil II Inhu. “Pada rapat tersebut kasus dugaan politik uang yang dilakukan oleh caleg PDIP di dapil II dihentikan prosesnya karena alat bukti tidak cukup dan saksi utamanya tidak hadir,” ungkapnya.

Lebih jauh disampaikannya, kesepakatan peningkatan status laporan dugaan penggelembungan suara caleg PPP tersebut memenuhi unsur pidana pemilu. Di mana selama 14 hari, Sentra Gakkumdu sudah memeriksa sejumlah pihak, di antaranya terlapor yakni Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rengat Randa Ramadan bersama satu anggota PPK Rengat Muhammad Ridwan.

Selain itu, Sentra Gakkumdu juga sudah memeriksa Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) sebagai saksi berikut dengan pelapor. Hanya saja saat mengundang caleg PPP atas nama Doni Rinaldi dan Samsu untuk diperiksa, namun tidak kunjung hadir. “DR diperiksa berkenaan dengan perolehan suaranya yang diduga digelembungkan dan Sa diperiksa atas suaranya yang berkurang,” tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Potensi Pemilih Ganda Pilkada Rohil Dibahas

Walup un kedua caleg PPP tersebut tidak hadir, tetapi semua unsur atas laporan yang juga dari caleg PPP atas nama Mulya Eka Maputra SSos sudah terpenuhi. Sehingga keputusan Sentra Gakkumdu yang terdiri dari unsur Bawaslu, kejaksaan, kepolisian atas dugaan penggelembungan suara tersebut sudah sesuai aturan.(kas)

Editor: Eko Faizin

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pekan lalu, Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) meningkatkan status dugaan tindak pidana pemilu atas politik uang yang dilakukan oleh caleg Gerindra di dapil IV Inhu menjadi penyidikan.
Selanjutnya, Sentra Gakkumdu Kabupaten Inhu meningkatkan status dugaan penggelembungan suara caleg PPP di dapil I Inhu ke tingkat penyidikan.

“Ini juga atas masa penanganan selama 14 hari kerja semenjak kasus tersebut dilaporkan, Sentra Gakkumdu Kabupaten Inhu memutuskan melalui rapat atas tindak lanjut dugaan penggelembungan suara caleg PPP ke tingkat penyidikan,” ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Inhu Dedi Risanto MSi, Jumat (17/5).

Setelah penanganan kasus tersebut diputuskan dalam rapat ditingkatkan ke penyidikan sejak itu pula dilimpahkan ke Polres Inhu. Sehingga ke depannya sebagai tindak lanjut dugaan penggelembungan suara caleg PPP tersebut ditangani oleh Polres Inhu.

- Advertisement -
Baca Juga:  AHY Beri Pengaruh Besar Kemenangan Demokrat di Pilkada Riau

Rapat Sentra Gakkumdu Jumat (17/5) juga membahas soal tindak lanjut dugaan politik uang yang dilakukan oleh caleg PDI Perjuangan dari dapil II Inhu. “Pada rapat tersebut kasus dugaan politik uang yang dilakukan oleh caleg PDIP di dapil II dihentikan prosesnya karena alat bukti tidak cukup dan saksi utamanya tidak hadir,” ungkapnya.

Lebih jauh disampaikannya, kesepakatan peningkatan status laporan dugaan penggelembungan suara caleg PPP tersebut memenuhi unsur pidana pemilu. Di mana selama 14 hari, Sentra Gakkumdu sudah memeriksa sejumlah pihak, di antaranya terlapor yakni Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rengat Randa Ramadan bersama satu anggota PPK Rengat Muhammad Ridwan.

- Advertisement -

Selain itu, Sentra Gakkumdu juga sudah memeriksa Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) sebagai saksi berikut dengan pelapor. Hanya saja saat mengundang caleg PPP atas nama Doni Rinaldi dan Samsu untuk diperiksa, namun tidak kunjung hadir. “DR diperiksa berkenaan dengan perolehan suaranya yang diduga digelembungkan dan Sa diperiksa atas suaranya yang berkurang,” tambahnya.

Baca Juga:  Riau Pos Gelar FGD Pilkada di Tengah Pandemi

Walup un kedua caleg PPP tersebut tidak hadir, tetapi semua unsur atas laporan yang juga dari caleg PPP atas nama Mulya Eka Maputra SSos sudah terpenuhi. Sehingga keputusan Sentra Gakkumdu yang terdiri dari unsur Bawaslu, kejaksaan, kepolisian atas dugaan penggelembungan suara tersebut sudah sesuai aturan.(kas)

Editor: Eko Faizin

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari