JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dua pekan terakhir fans atletik di seluruh dunia berkesempatan memilih momen terbaik sepanjang satu dekade terakhir. Lewat akun Instagram World Athletics (organisasi sebelumnya bernama IAAF), terdapat 32 momen yang menjadi kandidat. Hasilnya, aksi David Rudisha saat mendapat medali emas nomor 800 meter Olimpiade London 2012 meraih suara terbanyak.
Di antara yang terpilih itu, ada aksi sprinter legendaris Usain Bolt dalam Kejuaraan Dunia 2015. Juga Dalilah Muhammad kala bertanding pada Kejuaraan Dunia 2019. Di babak final, tersisa dua momen yang terpilih. Yakni, aksi Rudisha dan Eliud Kipchoge kala mencetak rekor dunia di Berlin Marathon 2018. Setelah voting ditutup dua hari lalu, Rudisha mendapat 1.151 suara. Sementara itu, Kipchoge lebih 939 vote. Aksi pelari yang bernama lengkap David Lekuta Rudisha di London 2012 itu memang layak diganjar sebagai momentun terbaik. Dia datang di Olimpiade 2012 dengan rekor impresif. Rudisha dua kali memecahkan rekor dunia pada 2010 dan menjuarai Kejuaraan Dunia 2011. Dia tidak terkalahkan sepanjang 2012 dan mencetak waktu terbaik dalam empat kesempatan.
Namun, sejumlah pihak meragukan kemampuannya untuk bisa memecahkan rekornya sendiri. Bahkan, Timothy Kitum diharapkan menjadi pacer terbaiknya di Olimpiade. Tapi, secara tegas Rudisha berkata kepada Kitum sebelum perlombaan saat itu. "Jangan mengikutiku atau kamu akan keteteran di akhir. Berlarilah untuk medali perunggu," kata Rudisha sebagaimana dikutip World Athletics.
Pernyataan itu layak dia lontarkan. Sebab, melihat catatan waktunya saat itu, Rudisha memang tidak tertandingi. Dia melewati 200 meter pertama dalam 23,4 detik dan menuju 400 meter dengan mencatatkan waktu 49,28 detik. Rudisha leading sekitar dua meter dari para pesaing yang bergerombol di belakangnya.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dua pekan terakhir fans atletik di seluruh dunia berkesempatan memilih momen terbaik sepanjang satu dekade terakhir. Lewat akun Instagram World Athletics (organisasi sebelumnya bernama IAAF), terdapat 32 momen yang menjadi kandidat. Hasilnya, aksi David Rudisha saat mendapat medali emas nomor 800 meter Olimpiade London 2012 meraih suara terbanyak.
Di antara yang terpilih itu, ada aksi sprinter legendaris Usain Bolt dalam Kejuaraan Dunia 2015. Juga Dalilah Muhammad kala bertanding pada Kejuaraan Dunia 2019. Di babak final, tersisa dua momen yang terpilih. Yakni, aksi Rudisha dan Eliud Kipchoge kala mencetak rekor dunia di Berlin Marathon 2018. Setelah voting ditutup dua hari lalu, Rudisha mendapat 1.151 suara. Sementara itu, Kipchoge lebih 939 vote. Aksi pelari yang bernama lengkap David Lekuta Rudisha di London 2012 itu memang layak diganjar sebagai momentun terbaik. Dia datang di Olimpiade 2012 dengan rekor impresif. Rudisha dua kali memecahkan rekor dunia pada 2010 dan menjuarai Kejuaraan Dunia 2011. Dia tidak terkalahkan sepanjang 2012 dan mencetak waktu terbaik dalam empat kesempatan.
- Advertisement -
Namun, sejumlah pihak meragukan kemampuannya untuk bisa memecahkan rekornya sendiri. Bahkan, Timothy Kitum diharapkan menjadi pacer terbaiknya di Olimpiade. Tapi, secara tegas Rudisha berkata kepada Kitum sebelum perlombaan saat itu. "Jangan mengikutiku atau kamu akan keteteran di akhir. Berlarilah untuk medali perunggu," kata Rudisha sebagaimana dikutip World Athletics.
Pernyataan itu layak dia lontarkan. Sebab, melihat catatan waktunya saat itu, Rudisha memang tidak tertandingi. Dia melewati 200 meter pertama dalam 23,4 detik dan menuju 400 meter dengan mencatatkan waktu 49,28 detik. Rudisha leading sekitar dua meter dari para pesaing yang bergerombol di belakangnya.(jpg)