MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 14 jemaah haji dinyatakan positif Covid-19 setiba di Tanah air. Yakni, 13 orang di Surabaya dan satu di Solo. Meski begitu, belum akan ada skrining bagi jemaah haji yang saat ini masih berada di Arab Saudi.
"Sebagaimana skenario dulu, tes dilakukan bagi jemaah yang kedapatan sakit atau mendapatkan gejala-gejala atau indikasi sama dengan Covid-19," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Selasa (19/7).
Pihaknya meminta jemaah untuk tetap disiplin protokol kesehatan seperti menggunakan masker. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana menyatakan, 14 jemaah terkonfirmasi setelah dilakukan tes swab antigen di embarkasi masing-masing.
Skrining saat kedatangan tersebut dilakukan untuk kebaikan bersama sebagai bentuk kewaspadaan. Juga, untuk pengendalian Covid-19 di Indonesia.
"Untuk keselamatan diri jemaah dan keluarga serta masyarakat," bebernya.
Jemaah yang terdeteksi positif Covid-19 dan tidak bergejala berat diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Dengan pemantauan kesehatan secara mandiri selama 21 hari," ujarnya.
Sedangkan jemaah yang hasil tesnya negatif tidak perlu karantina. Namun, jika ada keluhan atau gejala, wajib segera ke fasilitas kesehatan dengan membawa kartu kewaspadaan kesehatan jemaah haji (K3JH).
"Tapi, isoman dulu karena terdeteksi positif Covid-19 sepulang dari Makkah," ujar Mahfud.
Pejabat yang pernah bertugas sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyatakan bahwa dirinya tidak mengalami dan merasakan gejala apa pun. Baik demam, pusing, maupun gangguan fisik lainnya. Bahkan, selera makannya tetap tinggi.
"Saya juga (masih bisa) memimpin rapat dan mengisi acara secara virtual sampai malam," jelasnya. (wan/syn/lyn/c17/oni/jpg)