Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Polri Gandeng Ulama

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Paham radikalisme menjadi perhatian khusus bagi pihak Kepolisian RI. Sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi paham radikal di Kota Dumai, Polri menggandeng ulama dalam memberikan pemahaman  bahayanya paham radikal.

Pencegahan dilakukan dengan cara mengisi vceramah agama di Masjid Baiturrahim, Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan, Sabtu (7/12) malam. 

Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Dumai Rahmat Habibi menjadi narasumber pada kegiatan tersebut.  Kegiatan itu dihadiri AKBP H Syuhaimi SH, Kanit 3.1 Dit Kameg Baintelkam Mabes Polri.

Rahmat Habibi mengajak masyarakat dan jamaah Masjid Baiturrahim untuk bersama sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari upaya-upaya pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. "Menjaga NKRI menjadi kewajiban bersama, dan NKRI masih berpegang pada pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, dan Islam juga mengajarkan untuk berbangsa dan bernegara," tuturnya.

Baca Juga:  Aturan Perjalanan Libur Nataru Diperketat

Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Dumai ini menerangkan, saat ini masyarakat harus berhati-hati dengan paham radikal yang saat ini sedang hangat diperbincangkan. "Paham radikal ini terbentuk karena memahami ajaran atau pemahaman baik dari kitab suci hanya sepotong-sepotong, atau tidak belajar pada ahli, sehingga paham radikal muncul pada seseorang tersebut," tuturnya.

Ia mengatakan seseorang yang sudah terpapar paham radikal, biasanya cendrung menyendiri dan tidak berbaur dengan masyarakat. "Sebab mereka berpendapat bahwa apa yang dikerjakan masyarakat tidak sesuai dengan ajaran atau pemahamannya," tuturnya. 

Ia mengimbau, apabila ingin belajar atau bertanya tentang agama yang lebih mendalam belajar dan bertanya kepada orang yang memang ahlinya, jangan sampai belajar atau bertanya kepada orang yang bukan ahlinya guna terhindar dari hal-hal yang menyalahi aturan agama dan negara.

Baca Juga:  Mahasiswa Kukerta Unri Tanam Ratusan Bibit Pohon di Tuah Karya

Sementara itu, Kanit 3.1 Dit Kameg Baintelkam Mabes Polri Syuhaimi menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk meningkatkan silahturahmi antar Polri sekaligus sinergitas antara masyarakat dan ulama.

"Hal ini upaya meningkatkan silaturahmi dan membangun sinergitas antara umara dan ulama di Kota Dumai," ungkapnya.

AKBP Syuhaimi mengatakan kegiatan ini juga dalam menyikapi penyebaran berita hoak atau berita bohong serta bentuk penyebaran paham radikal di lingkungan masyarakat. "Untuk itu pihak kepolisian senantiasa mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bersama-sama melawan penyebaran paham radikal maupun penyebaran berita bohong yang marak terjadi belakangan ini," tutupnya.(ade)

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Paham radikalisme menjadi perhatian khusus bagi pihak Kepolisian RI. Sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi paham radikal di Kota Dumai, Polri menggandeng ulama dalam memberikan pemahaman  bahayanya paham radikal.

Pencegahan dilakukan dengan cara mengisi vceramah agama di Masjid Baiturrahim, Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan, Sabtu (7/12) malam. 

- Advertisement -

Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Dumai Rahmat Habibi menjadi narasumber pada kegiatan tersebut.  Kegiatan itu dihadiri AKBP H Syuhaimi SH, Kanit 3.1 Dit Kameg Baintelkam Mabes Polri.

Rahmat Habibi mengajak masyarakat dan jamaah Masjid Baiturrahim untuk bersama sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari upaya-upaya pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. "Menjaga NKRI menjadi kewajiban bersama, dan NKRI masih berpegang pada pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, dan Islam juga mengajarkan untuk berbangsa dan bernegara," tuturnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Upaya Pemkab Rohil dan Unilak Tingkatkan Kualitas Pendidikan ASN

Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Dumai ini menerangkan, saat ini masyarakat harus berhati-hati dengan paham radikal yang saat ini sedang hangat diperbincangkan. "Paham radikal ini terbentuk karena memahami ajaran atau pemahaman baik dari kitab suci hanya sepotong-sepotong, atau tidak belajar pada ahli, sehingga paham radikal muncul pada seseorang tersebut," tuturnya.

Ia mengatakan seseorang yang sudah terpapar paham radikal, biasanya cendrung menyendiri dan tidak berbaur dengan masyarakat. "Sebab mereka berpendapat bahwa apa yang dikerjakan masyarakat tidak sesuai dengan ajaran atau pemahamannya," tuturnya. 

Ia mengimbau, apabila ingin belajar atau bertanya tentang agama yang lebih mendalam belajar dan bertanya kepada orang yang memang ahlinya, jangan sampai belajar atau bertanya kepada orang yang bukan ahlinya guna terhindar dari hal-hal yang menyalahi aturan agama dan negara.

Baca Juga:  Aturan Perjalanan Libur Nataru Diperketat

Sementara itu, Kanit 3.1 Dit Kameg Baintelkam Mabes Polri Syuhaimi menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk meningkatkan silahturahmi antar Polri sekaligus sinergitas antara masyarakat dan ulama.

"Hal ini upaya meningkatkan silaturahmi dan membangun sinergitas antara umara dan ulama di Kota Dumai," ungkapnya.

AKBP Syuhaimi mengatakan kegiatan ini juga dalam menyikapi penyebaran berita hoak atau berita bohong serta bentuk penyebaran paham radikal di lingkungan masyarakat. "Untuk itu pihak kepolisian senantiasa mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bersama-sama melawan penyebaran paham radikal maupun penyebaran berita bohong yang marak terjadi belakangan ini," tutupnya.(ade)

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari