Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Selain Dirut, Empat Direksi Garuda Ikut Dicopot

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak menunggu lama pasca mengumumkan kesepakatan untuk mencopot direksi yang terlibat penyelundupan spare part Harley Davidson dan sepeda Brompton oleh pesawat Garuda Indonesia, Dewan Komisaris Garuda Indonesia kemarin (9/12) resmi merilis nama-nama direksi yang dicopot. Terdapat sebanyak empat direksi Garuda Indonesia yang diberhentikan sementara kaitannya dengan kasus penyeludupan tersebut.

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan bahwa menindaklanjuti pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham Garuda Indonesia, Dewan Komisaris Garuda memberhentikan sementara Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad lqbal, Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia lwan Joeniarto, dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar. 

Selain itu, untuk menjaga kelangsungan operasional sesuai anggaran dasar perseroan, Dewan Komisaris Garuda Indonesia telah menunjuk Fuad Rizal sebagai pelaksana tugas Direktur Operasi dan pelaksana tugas Direktur Teknik dan Layanan, di samping melaksanakan tugasnya sebagai Plt Direktur Utama dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko sampai dengan penetapan secara definitif oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 

Baca Juga:  Otomotif Antisipasi Dampak Wabah Corona

Sementara itu, nama Pikri Ilham Kurniansyah juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas Direktur Human Capital dan pelaksana tugas Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, di samping melaksanakan tugasnya sebagai Direktur Niaga sampai dengan penetapan secara definitif oleh Rapat Umum Pemegang Saham. "Pelaksana tugas tersebut juga telah menunjuk dan menetapkan pelaksana tugas harian untuk bertindak melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai bidang masing-masing," ujar Sahala, kemarin.

Sahala melanjutkan bahwa berkaitan dengan hal di atas, Dewan Komisaris telah menyampaikan permintaan kepada Direksi Garuda Indonesia agar segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengukuhkan pemberhentian sementara waktu anggota-anggota direksi tersebut, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 

Ada satu yang menarik dari nama-nama direktur yang dicopot tersebut. Yaitu, terdapat nama Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa, yang notabene tidak terdapat dalam manifes penerbangan Garuda GA9271 yang membawa barang seludupan. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menegaskan bahwa sudah disampaikan sebelumnya bahwa komite audit akan menginvestigasi semua direksi yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan direktur operasi, Arya menjelaskan bahwa seharusnya seorang direktur operasi mengetahui secara pasti mengenai prosedur dan segala hal yang berkaitan dengan operasional armadanya, termasuk saat satu armada baru Airbus A330-900 Neo itu dikirim ke Indonesia. "Kan dia yang punya urusan. Harus tahu apa yang di dalam pesawat," ujarnya.

Baca Juga:  Patkor Malindo Resmi Dibuka di Lantamal I

Berkaitan dengan kandidat Direktur Utama yang definitif, Arya masih belum mau buka suara terkait nama pasti yang mengisi kursi tersebut. Seperti diketahui, sempat beredar kabar bahwa mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dikait-kaitkan dengan posisi direktur utama Garuda Indonesia. Namun demikian, Kementerian BUMN masih belum memberikan konfirmasi. "Belum ada (informasi kandidat Dirut Garuda Indonesia, red)," ujar Arya.(agf/lyn/jrr)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tak menunggu lama pasca mengumumkan kesepakatan untuk mencopot direksi yang terlibat penyelundupan spare part Harley Davidson dan sepeda Brompton oleh pesawat Garuda Indonesia, Dewan Komisaris Garuda Indonesia kemarin (9/12) resmi merilis nama-nama direksi yang dicopot. Terdapat sebanyak empat direksi Garuda Indonesia yang diberhentikan sementara kaitannya dengan kasus penyeludupan tersebut.

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan bahwa menindaklanjuti pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham Garuda Indonesia, Dewan Komisaris Garuda memberhentikan sementara Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad lqbal, Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia lwan Joeniarto, dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar. 

- Advertisement -

Selain itu, untuk menjaga kelangsungan operasional sesuai anggaran dasar perseroan, Dewan Komisaris Garuda Indonesia telah menunjuk Fuad Rizal sebagai pelaksana tugas Direktur Operasi dan pelaksana tugas Direktur Teknik dan Layanan, di samping melaksanakan tugasnya sebagai Plt Direktur Utama dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko sampai dengan penetapan secara definitif oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 

Baca Juga:  Otomotif Antisipasi Dampak Wabah Corona

Sementara itu, nama Pikri Ilham Kurniansyah juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas Direktur Human Capital dan pelaksana tugas Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, di samping melaksanakan tugasnya sebagai Direktur Niaga sampai dengan penetapan secara definitif oleh Rapat Umum Pemegang Saham. "Pelaksana tugas tersebut juga telah menunjuk dan menetapkan pelaksana tugas harian untuk bertindak melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai bidang masing-masing," ujar Sahala, kemarin.

- Advertisement -

Sahala melanjutkan bahwa berkaitan dengan hal di atas, Dewan Komisaris telah menyampaikan permintaan kepada Direksi Garuda Indonesia agar segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengukuhkan pemberhentian sementara waktu anggota-anggota direksi tersebut, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 

Ada satu yang menarik dari nama-nama direktur yang dicopot tersebut. Yaitu, terdapat nama Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa, yang notabene tidak terdapat dalam manifes penerbangan Garuda GA9271 yang membawa barang seludupan. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menegaskan bahwa sudah disampaikan sebelumnya bahwa komite audit akan menginvestigasi semua direksi yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan direktur operasi, Arya menjelaskan bahwa seharusnya seorang direktur operasi mengetahui secara pasti mengenai prosedur dan segala hal yang berkaitan dengan operasional armadanya, termasuk saat satu armada baru Airbus A330-900 Neo itu dikirim ke Indonesia. "Kan dia yang punya urusan. Harus tahu apa yang di dalam pesawat," ujarnya.

Baca Juga:  Peringati HUT PGRI Ke-74 dan HGN 2019, SMPN 3 Pekanbaru Gelar Berbagai Jenis Kegiatan

Berkaitan dengan kandidat Direktur Utama yang definitif, Arya masih belum mau buka suara terkait nama pasti yang mengisi kursi tersebut. Seperti diketahui, sempat beredar kabar bahwa mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dikait-kaitkan dengan posisi direktur utama Garuda Indonesia. Namun demikian, Kementerian BUMN masih belum memberikan konfirmasi. "Belum ada (informasi kandidat Dirut Garuda Indonesia, red)," ujar Arya.(agf/lyn/jrr)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari