PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kerap dikeluhkan masyarakat, namun kontraktor pengerjaan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru belum merespon keluhan tersebut. Untuk itu, dinas terkait diminta melakukan koordinasi sehingga keluhan masyarakat bisa diminimalisir.
Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi meminta agar keluhan masyarakat tentang pembangunan proyek IPAL tersebut segera dicarikan solusinya. Ia sendiri mengaku sudah banyak menerima keluhan dari masyarakat.
Dan pihaknya juga telah memberitahukan kepada staf terkait agar melakukan koordinasi dengan Balai dan Dinas PUPR Riau agar keluhan masyarakat tersebut bisa diberikan solusi.
"Seperti, sering macet dan terganggu jalannya. Kemudian ada toko dulunya bisa beraktivitas, bisa buka, sekarang tutup. Ini kan sudah terkait mata pencarian warga. Makanya saya sampaikan kepada dinas teknis untuk berkoordinasi," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (3/12).
Dijelaskan Ayat Cahyadi, proyek IPAL ini merupakan proyek dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). "Mudah-mudahan bisa segera selesai dan bisa membantu Pemerintah Kota di dalam menangani permasalahan limbah," kata Ayat.
Terkait lalu lintas, ia juga minta Dishub turun tangan.
"Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan, yang penting koordinasi, dan ini adalah tugas kita pemerintah kota," ungkapnya.
"Dan jangan sampai dinas terkait yang mengatakan ini bukan kerjaannya. Ini kan di wilayah kita dan kita pun harus bersyukur ada proyek ini," pungkasnya.
Dalam pada itu, pantauan Riau Pos di lapangan, Selasa (3/12), sebagian kecil jalan yang digali sudah terlihat diaspal, seperti di jalan Sawai, Ketitiran dekat kantor Lurah Kampung Melayu dan jalan Belibis, namun sebagian besar jalan-jalan yang digali untuk pengerjaan IPAL itu masih banyak yang hanya ditutupi lempengan beton.
Selain itu, di sepanjang Jalan Kaswari, terlihat pekerja masih bekerja menggali sejumlah titik lubang, sejumlah pengendera terpaksa memperlambat laju kenderaanya, karena hampir semua jalan tertutup seng-seng pagar galian.
Di Jalan Ababil, bahkan pekerja terlihat baru mencangkul aspal-aspal yang akan digali untuk dibuat lubang sepanjang jalan tersebut. Pantauan, bekas galian IPAL yang belum dilakukan pengaspalan seperti di jalan Tiung, jalan Merak, jalan Nuri, jalan Bunga Harum, jalan Dahlia, jalan Melati, Jalan Kuao, Jalan Ahmad Yani dan Cuk Nyak Dien.
"Jauhlah, dulu sebelum ada pekerjaan IPAL ini dagangan kami banyak didatangi pembeli, kalau sekarang jarang yang datang karena jalan dah sempit," kata Rina, salah seorang pedagang.
"Bahaya ini, kalau tidak kuat bekas galian ini, besok-besok bakal ada lagi kenderaan yang terperosok, kontraktor harus betul-betul jeli dalam keselamatan warga yang melintas. Apalagi kalau musim hujan bekas galian rawan banjir dan digenani air," kata salah seorang warga, Wawan.(dof)
Laporan DOFI ISKANDAR, Kota