Jumat, 20 September 2024

Tidak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Petani

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Pihak kepolisian memastikan kematian Sapri, petani yang ditemukan tewas di tengah jalan perkebunan sawit di Kelurahan Kampung Baru tidak terkait dengan pembunuhan atau tindak pidana lainnya 

Hasil tersebut diketahui setelah pihak kepolisian bersama tim dokter RSUD Kota Dumai melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan atau visum luar terhadap jasad Sapri. 

"Setelah dilakukan visum terhadap jasad korban,  tidak ada mendapati tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban, jadi dapat disimpulkan kematian korban bukan karena dibunuh atau lainnya," ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira SIK dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Dumai Iptu Dedi Nofarizal, Rabu (20/11).

Ia mengatakan memang dalam proses pemeriksaan terhadap tubuh korban terdapat beberapa bekas benturan benda tumpul pada bagian belakang kepala korban yang bisa menyebabkan kematian, kemungkinan korban mengalami pendarahan di dalam otak sehingga korban muntah mengeluarkan cairan warna coklat tua dari mulutnya. "Namun pada bagian tubuh korban yang lain baik tangan, wajah, badan, punggung tidak ada tanda bekas akibat penganiayaan," jelasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ratusan Pasukan Gabungan PMJ Pukul Mundur Pengunjuk Rasa

Ia mengatakan  pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan telah menerima bahwa orang tuanya meninggal dunia akibat jatuh dari sepeda motor bukan karena dibunuh.

Seperti diketahui warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bukit Kapur digegerkan dengan sosok mayat di tengah jalan menuju perkebunan masyarakat, Selasa (19/11). Di atas kepalanya tergeletak sebilah parang.(hsb)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Pihak kepolisian memastikan kematian Sapri, petani yang ditemukan tewas di tengah jalan perkebunan sawit di Kelurahan Kampung Baru tidak terkait dengan pembunuhan atau tindak pidana lainnya 

Hasil tersebut diketahui setelah pihak kepolisian bersama tim dokter RSUD Kota Dumai melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan atau visum luar terhadap jasad Sapri. 

"Setelah dilakukan visum terhadap jasad korban,  tidak ada mendapati tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban, jadi dapat disimpulkan kematian korban bukan karena dibunuh atau lainnya," ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira SIK dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Dumai Iptu Dedi Nofarizal, Rabu (20/11).

Ia mengatakan memang dalam proses pemeriksaan terhadap tubuh korban terdapat beberapa bekas benturan benda tumpul pada bagian belakang kepala korban yang bisa menyebabkan kematian, kemungkinan korban mengalami pendarahan di dalam otak sehingga korban muntah mengeluarkan cairan warna coklat tua dari mulutnya. "Namun pada bagian tubuh korban yang lain baik tangan, wajah, badan, punggung tidak ada tanda bekas akibat penganiayaan," jelasnya.

Baca Juga:  Ada 340 Pos Kesehatan di Jalur Mudik 2022, Ini Daftar Lokasinya

Ia mengatakan  pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan telah menerima bahwa orang tuanya meninggal dunia akibat jatuh dari sepeda motor bukan karena dibunuh.

Seperti diketahui warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bukit Kapur digegerkan dengan sosok mayat di tengah jalan menuju perkebunan masyarakat, Selasa (19/11). Di atas kepalanya tergeletak sebilah parang.(hsb)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari