SIAK (RIAUPOS.CO) — Tim petugas pengamanan (security team) BOB PT BSP Pertamina Hulu menggagalkan aksi pencurian minyak mentah (illegal tapping) yang terjadi di kawasan shipping line PKM 40.800 Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (12/11) dini hari.
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti yang dijadikan sebagai alat dalam melakukan kejahatan pencurian minyak. Menurut hasil penyelidikan di lokasi, pelaku diperkirakan berjumlah dua orang.
Berdasar data yang ditemukan petugas di lokasi, terdapat beberapa jenis peralatan milik pelaku.
"Kita akan terus melakukan peningkatan pengawasan di sekitar lokasi dan saat ini security team masih bekerja di lapangan," kata External affair Manager BOB Nazaruddin.
Ia menjelaskan, peristiwa itu terungkap ketika masyarakat sekitar lokasi curiga saat melihat cahaya biru di balik pipa. Hal itu dikuatkan lagi dengan terdengarnya suara ketokan shipping line. Informasi itu kemudian disampaikan kepada security team, Danru Supri dan Rofizon sekitar pukul 01.24 WIB.
Setelah memastikan adanya aksi kejahatan tersebut, Danru Supri dan Rofizon berkoordinasi sekaligus melaporkan peristiwa itu kepada Invest Ferry Indra yang kemudian diteruskan kepada SSR Sukimin.
Setelah security team dari Zamrud sampai di lokasi, strategi penyergapan dilakukan.
Hanya saja lokasi pelaku yang berada pada dataran lebih rendah membuat dua pelaku lolos dalam penyergapan. Mereka melarikan diri menuju semak-semak belukar dan menyeberangi anak sungai di kawasan tersebut.
Beberapa bukti kejahatan yang ditemukan antara lain sebuah tas ransel berisikan peralatan tapping, baterai yuasa dan GS 12A, gulungan slang dan kantong plastik pakaian.
Sedangkan akibat dari kejadian itu safety isolation shippingline mengalami kerusakan hingga 25 persen.(rls/mng)
SIAK (RIAUPOS.CO) — Tim petugas pengamanan (security team) BOB PT BSP Pertamina Hulu menggagalkan aksi pencurian minyak mentah (illegal tapping) yang terjadi di kawasan shipping line PKM 40.800 Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (12/11) dini hari.
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti yang dijadikan sebagai alat dalam melakukan kejahatan pencurian minyak. Menurut hasil penyelidikan di lokasi, pelaku diperkirakan berjumlah dua orang.
- Advertisement -
Berdasar data yang ditemukan petugas di lokasi, terdapat beberapa jenis peralatan milik pelaku.
"Kita akan terus melakukan peningkatan pengawasan di sekitar lokasi dan saat ini security team masih bekerja di lapangan," kata External affair Manager BOB Nazaruddin.
- Advertisement -
Ia menjelaskan, peristiwa itu terungkap ketika masyarakat sekitar lokasi curiga saat melihat cahaya biru di balik pipa. Hal itu dikuatkan lagi dengan terdengarnya suara ketokan shipping line. Informasi itu kemudian disampaikan kepada security team, Danru Supri dan Rofizon sekitar pukul 01.24 WIB.
Setelah memastikan adanya aksi kejahatan tersebut, Danru Supri dan Rofizon berkoordinasi sekaligus melaporkan peristiwa itu kepada Invest Ferry Indra yang kemudian diteruskan kepada SSR Sukimin.
Setelah security team dari Zamrud sampai di lokasi, strategi penyergapan dilakukan.
Hanya saja lokasi pelaku yang berada pada dataran lebih rendah membuat dua pelaku lolos dalam penyergapan. Mereka melarikan diri menuju semak-semak belukar dan menyeberangi anak sungai di kawasan tersebut.
Beberapa bukti kejahatan yang ditemukan antara lain sebuah tas ransel berisikan peralatan tapping, baterai yuasa dan GS 12A, gulungan slang dan kantong plastik pakaian.
Sedangkan akibat dari kejadian itu safety isolation shippingline mengalami kerusakan hingga 25 persen.(rls/mng)