JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Agama Fachrul Razi mengklarifikasi polemik cadar, saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11).
Dia menegaskan bahwa cadar tidak ada hubungannya dengan ketakwaan. “Kami ingin (isu) cadar ini tidak berkembang dengan alasan takwa. Kami khawatir ini berkembang dengan alasan ini ukuran ketakwaan umat. Cadar dengan ketakwaan tidak ada hubungan,” kata Fachrul.
Namun, mantan wakil panglima TNI itu mempersilakan pihak yang merasa cadar itu ukurannya adalah takwa. Hanya saja, kata Fachrul, ada pula orang yang mewacanakan bahwa cadar tidak ada kaitannya dengan takwa.
Fachrul mengatakan pihaknya ingin cadar tidak berkembang dengan alasan ketakwaan. Sebab, ujar dia, hal itu sangat berbahaya. “Kalau ada orang ngomong mengajurkan kalau mau betul-betul muslimah pakailah cadar karena (alasan) bla, bla, bla, itu yang kami tidak mau,” ujarnya.
Fachrul dalam kesempatan itu juga membantah pernah melarang pemakaian cadar. Dia mempersilakan kalau ada yang mau menggunakan cadar. “Bagaimana kalau mau pakai cadar, silakan. Tidak pernah kami berbicara melarang pakai cadar,” kata Fachrul.
Lebih jauh Fachrul mengatakan soal adanya pelarangan atau tidak di instansi tertentu, itu merupakan kebijakan internal masing-masing. Dia menganalogikan, kalau untuk alasan keamanan misalnya ada beberapa instansi melarang atau menyuruh orang membuka helm karena ada aturan wajah harus kelihatan, itu merupakan urusan masing-masing.
“Kalau alasan keamanan, misalnya di beberapa instansi tertentu melarang orang pakai helm atau harus buka helm atau dia ada aturan mukanya harus kelihatan di tempat tertentu, itu keputusan instansi,” ujar Fachrul.
Dia mengingatkan lagi bahwa memakai cadar atau tidak bukan ukuran ketakwaan. “Jadi kami tidak ingin cadar berkembang karena alasan ukuran ketakwaan,” pungkasnya. (boy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal