BATAM (RIAUPOS.CO) — Suryanto, sopir taksi online di Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam, harus berurusan dengan polisi. Pria 33 tahun ini dituduh sebagai pelaku penculikan anak oleh warga di komplek perumahan dan Pasar Fanindo, Batuaji.
Suryanto ditangkap warga karena sering memberikan uang jajan kepada anak-anak yang bermain di sekitar Pasar Fanindo dan diserahkan ke Mapolsek Batuaji, Senin (4/11) sore.
Penangkapan Suryanto sempat viral di berbagai media sosial dengan keterangan sebagai pelaku penculikan anak-anak. Suryanto disebutkan hendak menculik belasan anak dengan mobil yang gunakannya. Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe, mengatakan, hasil penyelidikan sementara tuduhan kepada Suryanto tidak benar.
Kata dia, Suryanto tidak melakukan penculikan ataupun tindakan kriminal lainnya kepada anak-anak. Suryanto lanjutnya, hanya sebatas menyenangkan anak-anak sebab lokasi mangkalnya mencari penumpang dekat dengan tempat main anak-anak.
"Tidak benar, yang viral-viral di medsos juga hoaks itu," ujarnya.
Kapolsek menjelaskan, Suryanto, sudah diintrogasi dan anak-anak yang diberinya uang untuk jajan juga sudah dimintai keterangan.
"Dia hanya dekat saja dengan anak-anak karena mungkin penyayang anak-anak," jelasnya.
Viralnya berita penculikan anak-anak itu bermula dari kecurigaan orangtua seorang anak yang melihat sang anak memegang uang Rp15 ribu. Orangtua anak itu menanyakan asal usul uang tersebut dan diketahui diberi oleh Suryanto. Orangtua ini akhirnya mendatangi Suryanto dengan membawa warga lain sehingga heboh dengan informasi penculikan tadi.
"Orangtua anak-anak ini juga sudah kami panggil. Semua sudah clear, yang bersangkutan (Suryanto) memang tidak terbukti melakukan tindakan kriminal kepada anak-anak ini," jelasnya.
"Tapi untuk kenyamanan bersama sementara dia kami arahakan untuk tidak lagi mangkal di Pasar Fanindo. Dia itu sopir taksi online," kata Dalimunthe lagi.
Suryanto sendiri mengaku heran dengan hebohnya pemberitaan bahwa dia adalah penculik anak. Dia berharap agar masyarakat tidak berprasangka buruk kepadanya sebab apa yang dilakukan murni karena keakraban dengan anak-anak. Sebab kata dia, dirinya sering berjumpa dengan anak-anak tersebut.
"Tidak ada maksud lain. Mereka sering main di situ jadi sudah akrab gitu. Tanya saja anak-anak itu apa ada saya berbuat yang nggak-nggak," ujarnya.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi