Sabtu, 23 November 2024
spot_img

KPK Minta Publik Tidak Skeptis pada Pidato Jokowi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua KPK Saut Situmorang ikut mengomentari pidato politik pertama presiden Joko Widodo usai dilantik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). Menurutnya, mimpi tahun 2045 akan sulit tercapai kalau perilaku korupsi masih terus berlanjut

“Jadi secara eksplisit atau implisit pasti include di dalamnya pemberantasan korupsi,” kata Saut dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/10).

Saut meyakini, Jokowi tetap menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai prioritas. Meski hal itu tak disinggung Jokowi dalam pidatonya.

“Karena sejarah negara maju mana pun lainnya menunjukkan Indeks Persepsi Korupsi yang tinggi itu is a must ,” terang Saut.

Saut menilai, meningkatnya indeks persepsi korupsi bisa dilihat bagaimana pemerintah memakai keuangan dari pajak. Serta memberikan kepastian hukum dan jaminan kesehatan untuk rakyat.

Baca Juga:  Corona Varian Baru dari Inggris Sudah Menyebar ke 60 Negara 

“Indeks persepsi yang tinggi itu datang dari bagaimana Anda menata pajak, pelayanan hukum yang baik, kepastian berusaha, jaminan kemanan, perizinan, kesehatan (BPJS), check and balances , demokrasi bebas politik uang, dan lain-lain,” imbuhnya.

Kendati demikian, Saut menegaskan, kepada untuk tidak skeptis terhadap pidato Jokowi yang tidak menyinggung pemberantasan korupsi. Sebab, kata Saut, lebih tidak disebut tapi dilaksanakan ketimbang sebaliknya.
“Jangan skeptical dulu atas pidato itu,” tukasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan pada usia 100 tahun, Indonesia harus mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Secara rinci, kata Jokowi, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan pendapatan rata-rata Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.

Baca Juga:  Hati-Hati Kelola Anggaran Corona, Ini Peringatan BPK

Selain itu, untuk mewujudkan 2045 sebagai negara maju, maka Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) harus mencapai USD 7 triliun. Saat ini, Indonesia sudah masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.

“Itulah target kita. Target kita bersama. Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai,” ucap Jokowi dalam pidatonya di Gedung MPR RI, Jakarta, Ahad (20/10).

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua KPK Saut Situmorang ikut mengomentari pidato politik pertama presiden Joko Widodo usai dilantik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). Menurutnya, mimpi tahun 2045 akan sulit tercapai kalau perilaku korupsi masih terus berlanjut

“Jadi secara eksplisit atau implisit pasti include di dalamnya pemberantasan korupsi,” kata Saut dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/10).

- Advertisement -

Saut meyakini, Jokowi tetap menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai prioritas. Meski hal itu tak disinggung Jokowi dalam pidatonya.

“Karena sejarah negara maju mana pun lainnya menunjukkan Indeks Persepsi Korupsi yang tinggi itu is a must ,” terang Saut.

- Advertisement -

Saut menilai, meningkatnya indeks persepsi korupsi bisa dilihat bagaimana pemerintah memakai keuangan dari pajak. Serta memberikan kepastian hukum dan jaminan kesehatan untuk rakyat.

Baca Juga:  Cari Ponsel Gaming Murah? Coba Inifinix Hot 11, Ini Spesifikasinya

“Indeks persepsi yang tinggi itu datang dari bagaimana Anda menata pajak, pelayanan hukum yang baik, kepastian berusaha, jaminan kemanan, perizinan, kesehatan (BPJS), check and balances , demokrasi bebas politik uang, dan lain-lain,” imbuhnya.

Kendati demikian, Saut menegaskan, kepada untuk tidak skeptis terhadap pidato Jokowi yang tidak menyinggung pemberantasan korupsi. Sebab, kata Saut, lebih tidak disebut tapi dilaksanakan ketimbang sebaliknya.
“Jangan skeptical dulu atas pidato itu,” tukasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan pada usia 100 tahun, Indonesia harus mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Secara rinci, kata Jokowi, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan pendapatan rata-rata Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.

Baca Juga:  Doa

Selain itu, untuk mewujudkan 2045 sebagai negara maju, maka Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) harus mencapai USD 7 triliun. Saat ini, Indonesia sudah masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.

“Itulah target kita. Target kita bersama. Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai,” ucap Jokowi dalam pidatonya di Gedung MPR RI, Jakarta, Ahad (20/10).

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari