Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Orang dengan Gangguan Jiwa Banyak Berkeliaran

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Maraknya orang dengan gangguan jiwa yang berkeliaran di Kota Dumai membuat masyarakat resah. Pasalnya orang dengan gangguan jiwa itu menganggu masyarakat ketika melintas di jalan.

Untuk itu bagi  masyarakat yang  anggota keluarganya mengidap gangguan jiwa bisa segera diobati atau melaporkannya ke Dinas Sosial Kota Dumai.

“Gangguan jiwa memang merupakan penyakit yang bisa disembuhkan, untuk itulah, kita meminta kepada masyarakat agar melaporkan jika ada anggota keluarga mengalami gangguan jiwa untuk diobati,” ujar Kepala Dinas Sosial Hasan Basri, Senin (14/10).

Hasan mengatakan selama ini pihaknya tidak membiarkan saja, namun tidak dinafikan ada yang tidak terpantau. “Selama ini  ada 50 orang gangguan jiwa yang kami kirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Pekanbaru untuk menjalani pengobatan kejiwaan,” tuturnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Daripada Impor, Beli saja Beras Petani Lokal

Ia mengatakan bahkan orang dengan gangguan jiwa yang sudah dikirim tersebut, sudah banyak yang sembuh dan sehat. “Mereka sudah banyak yang dikembalikan kepada keluarga,” ujarnya.

Hasan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memasung saudara-saudaranya yang terkena gangguan jiwa, pasalnya gangguan jiwa bisa disembuhkan dan diobati.  “Gangguan jiwa masih bisa diobati dan ini menjadi tugas bersama baik kami maupun pihak keluarga, pasalnya setelah dinyatakan sembuh, harus tetap mendapatkan pengawalan keluarga dengan memperhatikan kejiwaan serta obatnya,” tuturnya.

Pihaknya melihat banyak orang yang sudah mulai sembuh dari sakit jiwa, ketika dikembalikan lagi ke kekeluraganya malah tidak diperhatikan, seperti minum obat dan perhatian keluarga. Untuk sembuh 100 persen dari gangguan jiwa,  perhatian keluarga terdekat merupakan faktor utama dalam kesembuhan, pasalnya RSJ hanya mengatasi kejiwaan sebatas medis dan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Azis Syamsuddin: Saya Tak Menyuap, Itu Pinjaman

Ia mengatakan akan sangat berarti bagi kesembuhan anggotanya yang mengalami gangguan jiwa, sehingga bagi yang sudah sembuh 70 persen akan bisa mencapai kesembuhan 100 persen. “Kami  juga menyediakan rumah singgah bagi orang gangguan jiwa sebelum dikirim ke RSJ untuk dilakukan pengobatan,” terangnya.

Namun, tak jarang pasien yang sudah sembuh 70 persen dari gangguan jiwa dan diserahkan ke keluarganya, malah balik lagi. “Karena tidak ada perhatian dari keluarga dan seperti dikucilkan. Saya berharap peran dari keluarga bisa didapat oleh pasien gangguan jiwa,” tutupnya.(hsb)

 

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Maraknya orang dengan gangguan jiwa yang berkeliaran di Kota Dumai membuat masyarakat resah. Pasalnya orang dengan gangguan jiwa itu menganggu masyarakat ketika melintas di jalan.

Untuk itu bagi  masyarakat yang  anggota keluarganya mengidap gangguan jiwa bisa segera diobati atau melaporkannya ke Dinas Sosial Kota Dumai.

- Advertisement -

“Gangguan jiwa memang merupakan penyakit yang bisa disembuhkan, untuk itulah, kita meminta kepada masyarakat agar melaporkan jika ada anggota keluarga mengalami gangguan jiwa untuk diobati,” ujar Kepala Dinas Sosial Hasan Basri, Senin (14/10).

Hasan mengatakan selama ini pihaknya tidak membiarkan saja, namun tidak dinafikan ada yang tidak terpantau. “Selama ini  ada 50 orang gangguan jiwa yang kami kirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Pekanbaru untuk menjalani pengobatan kejiwaan,” tuturnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tiga Warga Kedapatan Pesta Sabu di Wisma

Ia mengatakan bahkan orang dengan gangguan jiwa yang sudah dikirim tersebut, sudah banyak yang sembuh dan sehat. “Mereka sudah banyak yang dikembalikan kepada keluarga,” ujarnya.

Hasan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memasung saudara-saudaranya yang terkena gangguan jiwa, pasalnya gangguan jiwa bisa disembuhkan dan diobati.  “Gangguan jiwa masih bisa diobati dan ini menjadi tugas bersama baik kami maupun pihak keluarga, pasalnya setelah dinyatakan sembuh, harus tetap mendapatkan pengawalan keluarga dengan memperhatikan kejiwaan serta obatnya,” tuturnya.

Pihaknya melihat banyak orang yang sudah mulai sembuh dari sakit jiwa, ketika dikembalikan lagi ke kekeluraganya malah tidak diperhatikan, seperti minum obat dan perhatian keluarga. Untuk sembuh 100 persen dari gangguan jiwa,  perhatian keluarga terdekat merupakan faktor utama dalam kesembuhan, pasalnya RSJ hanya mengatasi kejiwaan sebatas medis dan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Sekdakab Pimpin Rapat Bahas Peresmian Puskesmas

Ia mengatakan akan sangat berarti bagi kesembuhan anggotanya yang mengalami gangguan jiwa, sehingga bagi yang sudah sembuh 70 persen akan bisa mencapai kesembuhan 100 persen. “Kami  juga menyediakan rumah singgah bagi orang gangguan jiwa sebelum dikirim ke RSJ untuk dilakukan pengobatan,” terangnya.

Namun, tak jarang pasien yang sudah sembuh 70 persen dari gangguan jiwa dan diserahkan ke keluarganya, malah balik lagi. “Karena tidak ada perhatian dari keluarga dan seperti dikucilkan. Saya berharap peran dari keluarga bisa didapat oleh pasien gangguan jiwa,” tutupnya.(hsb)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari