KOTA (RIAUPOS.CO — Lembaga Peberdayaan Masyarakat (LPM) beri pelatihan membuat sabun cuci muka kepada masyarakat di Kecamatan Bukit Raya. Kegiatan positif ini dikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai RW di kecamatan tersebut, Jumat (4/10) sore.
Indriani selaku instruktur dan merupakan pemilik Iin Home Industry Handycrafts and Household Cleaner mengatakan sebelumnya telah dilakukan pula berbagai pelatihan membuat sabun jenis lain. Seperti sabun cair lemon, sabun cair jeruk nipis, sabun colek, dan sebagainya.
"Sebelumnya kita telah membuat sabun cair lemon, sabun cair jeruk nipis, dan sabun colek kedepannya bikin detergent cair.
Cuma ini bahan-bahannya masi dalam perjalanan, " ucapnya.
Perempuan yang kerap disapa Iin itu menlanjutkan bahwa tak sulit membuat sabun cuci muka ini, apalagi menggunakan bahan alami dari pepaya. "Kebetulan hari ini kita membuat sabun khusus muka dari pepaya alami. Bahan yang digunakan ada pepaya 300 gram, lalu jeruk nipis 2 buah, minyak kelapa, minyak zaitun, madu, dan jelly dari rumput laut. Pepaya nya di hancurkan, lalu air sari patinya diambil. Lalu campur 10 sendok minyak kelapa, 10 sendok minyak zaitun, dan 1 sendok madu dengan adonan pertama yang mana sari pepaya telah dicairkan dengan jelly. Di kukus 15 menit dan kita cetak. Lalu diamkan 6 jam dan sudah bisa digunakan," jelasnya Iin.
Kader Penggerak Kampung Berseri Astra (KBA) Indah Madani Mirshal yang juga Ketua LPM Kelurahan Tangkerang Labuai mengatakan bahwa pentingnya sabun ditengah masyarakat menjadi alasan diberikannya pelatihan membuat sabun tersebut. Kemudian hasil dari pelatihan ini akan coba digunakan pribadi, hingga nantinya akan dipasarkan dan para peserta dapat membuat Industri Kecil Menengah (IKM).
"Kenapa sabun, karena sabun adalah sebuah kebutuhan yang memang rutin digunakan manusia. Untuk mandi, mencuci, dan lain-lain. Kelanjutan dari ini kita harapkan ibu-ibu yang telah mengikuti akan membuat IKM, ini meripakan perkembangan dari kampung berseri indah madani. Untuk hasil produknya pertama tama akan kita coba gunakan dulu, lalu kita urus perizinan, dan baru kita pasarkan. Pokoknya soal harga dibawah pasaran" tuturnya.
Terkait keberlanjutan program pelatihan ini, Mirshal mengatakan selanjutnya akan ada pelatihan membuat detergen cair. Lalu ia berharap dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu bisa lebih mandiri.
"Selanjutnya kita akan membuat detergen cair, yang nantinya akan diikuti kelompok RW berbeda. Harapannya bagaimana kedepannya ibuk-ibuk ini bisa mandiri, bisa memiliki penghasilan sendiri, disamping menerima dari suaminya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 03 Indri Satiyani, mengatakan antusiasme warganya dan peserta lainnya sangat baik, apalagi pembuatannya tidak sulit. Namun bahan sabun yang harus dikirim dari luar kota dan harga bahan mentah yang cukul tinggi sangat disayangkan nya.
"Antusisme mereka sangat bagus, sebelum-sebelum nya ada kegiatan lain juga mereka aktif. Untuk pembuatannya nggak susah, senang aja. Cuma untuk bahan-bahan pembuatannya mesti dipesan dulu dari Jakarta. Juga harganya cukup mahal, kita sekali pesan 5 paket dengan harga 750 ribu, tapi memang lengkap. Sampai pepaya nya dikirim dari jakarta," ujarnya.(ayi)