JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wacana permintaan penyelenggaraan referendum di Aceh ditanggapi pemerintah pusat.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang memberi tanggapan terhadap pernyataan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf yang mewacanakan referendum itu. Ryamizard menegaskan, pemerintah tidak akan membiarkan referendum terjadi.
’’Ah, Muzakir enggak usahlah ngomong begitu. Nanti kalau saya ke sana bilang DOM (daerah operasi militer, red) lagi,’’ kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Ryamizard memastikan tidak ada negoisasi untuk urusan keutuhan NKRI. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini menegaskan akan menjaga kedaulatan negara secara utuh dari Sabang sampai Merauke. ’’Enggak boleh hilang satu jengkal pun. Akan berhadapan dengan kami,’’ kata dia.
Wacana referendum ini sempat dinyatakan oleh Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem.
Pendapat dan keinginan itu disampaikan Mualem dalam sambutannya pada peringatan kesembilan wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin lalu.(tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wacana permintaan penyelenggaraan referendum di Aceh ditanggapi pemerintah pusat.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang memberi tanggapan terhadap pernyataan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf yang mewacanakan referendum itu. Ryamizard menegaskan, pemerintah tidak akan membiarkan referendum terjadi.
’’Ah, Muzakir enggak usahlah ngomong begitu. Nanti kalau saya ke sana bilang DOM (daerah operasi militer, red) lagi,’’ kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Ryamizard memastikan tidak ada negoisasi untuk urusan keutuhan NKRI. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini menegaskan akan menjaga kedaulatan negara secara utuh dari Sabang sampai Merauke. ’’Enggak boleh hilang satu jengkal pun. Akan berhadapan dengan kami,’’ kata dia.
Wacana referendum ini sempat dinyatakan oleh Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem.
Pendapat dan keinginan itu disampaikan Mualem dalam sambutannya pada peringatan kesembilan wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin lalu.(tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga