Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru pada Ahad (13/10) sore menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru tergenang, Salah satunya di Jalan Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Tenayan Raya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru berdasarkan mata anggaran di KUA-PPAS R-APBD 2025 mengajukan anggaran Rp263 miliar. Jika dilihat kondisi di lapangan, khususnya infrastruktur jalan, penanganan banjir, dan pembangunan drainase, angka tersebut dipastikan tak akan bisa menanggulanginya.
PROVINSI Riau merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatra yang merupakan bagian dari fisiografi regional cekugan Sumatra tengah. Secara geologi regional, Provinsi Riau juga terbentuk dari beberapa formasi tanah termasuk didalamnya formasi yang tersusun oleh kerikil, pasir, dan lempung yang memiliki daya resap air rendah. Provinsi Riau juga memiliki empat sungai besar yaitu Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Rokan, dan Sungai Indragiri yang memerlukan pengelolaan DAS di sekitarnya. Kondisi fisik alam provinsi Riau tersebut merupakan bagian dari elemen spasial yang perlu diatur dalam penataan ruang wilayah, khususnya terkait dengan pencegahan bencana banjir.
Penanganan banjir Kota Pekanbaru khususnya wilayah Rumbai menjadi salah satu atensi Pemko untuk ditangani serius. Pasalnya, banjir ini tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan dan permasalahan drainase, akan tetapi juga karena dampak dari luapan air Sungai Siak yang merendam rumah-rumah warga.
Usai melaksanakan apel sinergitas TNI/Polri, Pj Bupati Kampar Hambali SE MBA MH langsung mengikuti rapat koordinasi terkait penangganan bencana banjir dan tanah longsor di ruang rapat Mapolres Kampar melalui via zoom, Senin (8/1).
Wali Kota Dumai H Paisal mengikuti rapat koordinasi bersama Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, serta kepala daerah se-Provinsi Riau secara virtual, bertempat di Ruang Rapat Wan Dahlan Ibrahim, Senin (8/1).