SIAK (RIAUPOS.CO) – Dalam memperingati Hari Air Dunia atau World Water Day ke-30, Pemkab Siak melalui Dinas PU Tarukim memperingatinya dengan kegiatan penanaman pohon. Penamaman dilakukan oleh Bupati Siak Alfedri dan Forkopimda Kabupaten Siak di halaman IPA Indoor Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) IKK Siak.
"Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama memperingati Hari Air Dunia ke-30 yang berlangsung di IPA Indoor Spam IKK Siak," kata Bupati Alfedri, Rabu (30/3) siang.
Program penanaman pohon ini sejalan dengan konsep Siak Hijau yang telah dituangkan ke dalam visi dan misi Kabupaten Siak 2021-2026. Dimana Siak Hijau merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak yang mendorong prinsip-prinsip kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya alam yang pada gilirannya meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR RI yang telah memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur yang ada di wilayah Kabupaten Siak," terang Bupati Alfedri.
Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan Siak (SPAM IKK Siak) dirasakan sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. "Begitu pentingnya, instalasi penyulingan ini, dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan suplai air bersih ke rumah-rumah warga sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pembangunan SPAM IKK Siak merupakan bantuan yang sangat besar manfaatnya bagi Kabupaten Siak," kata dia.
Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan serah terima pengelolaan Intake IKK Indoor Siak dari BWS Sumatera III Kepada Dinas PU Tarukim Kabupaten Siak. Serta pengajuan proposal pembangunan beberapa ruas jalan, drainase, serta perumahan swadaya, pengelolaan tinja.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III Syahril menyampaikan, air merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Sebab sebagai penunjang kehidupan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan perindustrian menyebabkan kerusakan lingkungan dan keberadaan air semakin kritis.
"Air adalah sumber kehidupan yang menunjang kehidupan serta pertumbuhan lingkungan kita, meningkatnya pertumbuhan penduduk dan lajunya pembangunan menyebabkan kebutuhan air sebagai sumber daya mengalami krisis," katanya.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi bersama bagaimana menjaga lingkungan agar tidak terjadi permasalahan baru di kemudian hari.(mng)