Selasa, 10 September 2024

Ketua DPRD Siak Indra Gunawan Apresiasi Kapolres dan Kalaksa BPBD

Lengkapi Sarpras Pencegah Karhutla di Kecamatan dan Desa

SIAK (RIAUPOS.CO) – Kebakaran lahan kembali terjadi di beberapa titik. Setelah Km 3 Dayun dengan 6 hektare, lahan terbakar di Buantan Besar Siak. Dan kemarin di Kampung Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau kebakaran lahan terjadi dengan luas, mencapai lebih kurang 10 hektare.

Tasik Betung ini berbatasan dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Dan tentu saja kewaspadaan tinggi dilakukan di tengah terik mentari dan cuaca kering.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Siak Indra Gunawan. Indra Gunawan yang akrab disapa Jengah atau Ngah Ige mengapresiasi gerak cepat tim terpadu dalam melakukan pemadaman.

Indra Gunawan tahu betul bagaimana sulitnya melakukan pemadaman. Bahkan mengendalikan air dengan memegang nozel juga perlu cara dan kemampuan khusus.

- Advertisement -

Makanya, Indra Gunawan meringankan langkah menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral yang ditaja Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi di ruang serbaguna Polres Siak, Jumat (26/7) lalu.

Indra Gunawan memiliki harapan yang besar dan keinginan yang kuat, bagaimana mencegah terjadinya kathutla dan mengatasinya secara terpadu.

- Advertisement -

Dalam rakor itu, ada juga wakil kepala daerah, Kalaksa BPBD Siak H Heriyanto, pimpinan Manggala Agni Daops Siak, dan para pihak yang konsen terhadap cegah karhutla, termasuk perwakilan dari Kodim 0322/Siak. Hadir juga para capat, dan perwakilan perusahaan.

Rakor kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Siak, benar-benar menjadi momentum untuk menyatukan persepsi tentang pencegahan dan penanganan karhutla.

Baca Juga:  Gunakan Sabu, Empat Lelaki Ditangkap

Di dalam rakor itu membahas teknis penanganan karhutla dan bagaimana menjalin kerja sama dalam mencegah karhutla dengan cara bahu membahu dan fokus.

Pentingnya kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) juga dibahas, agar perusahaan, pemerintah kecamatan dan desa melengkapinya, termasuk masyarakat peduli api (MPA). Dengan sarpras, akan memudahkan tim bekerja.

“Kelengkapan sarpras cegah karhutla di kecamatan dan desa akan kami bahas sebagai penunjang cluster BPBD di kecamatan yang saatnya titiknya terus ditambah,” ucap Indra Gunawan.

Perusahaan yang mengelola kawasan juga diingatkan untuk mengawasi lahannya dengan mengaktifkan patroli. Perusahaan harus bertanggung jawab kebakaran yang terjadi di kawasannya karena hal itu bisa jadi karena kelalaian.

“Kami akan mengecek kelengkapan sarpras perusahaan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mencegah dan membantu mengatasi ketika terjadi karhutla, meski tidak di wilayah perusahaan,” ucap Indra.

Rakor yang ditaja membawa semangat baru bagi semua peserta untuk selalu siap siaga ketika terjadi kathutla di mana pun dan kapan pun.

Upaya mencegahan menjadi prioritas dalam rakor tersebut. Sebab pencegahan selalu lebih baik dari pada mengatasi. Jika pun harus mengatasi, kerja sama yang baik sangat diperlukan. Karena selalu saja sulitnya medan, menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi.

Hal hal sederhana dalam proses pemadaman menjadi wajib dan tidak boleh tidak ada, yaitu air. Bagaimana bisa memadamkan api jika kanal kanal kering. Boleh tidak ada, yaitu air. Bagaimana bisa memadamkan api jika kanal kanal kering.

Baca Juga:  Sungai Mandau Gelar MTQ Tingkat Kecamatan

Hal itu yang terjadi saat dilakukan pemadaman di wilayah Tasik Betung. Menurut Indra Gunawan, Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK MSI, turun langsung melakukan pemadaman.

Hal itu terjadi sehari setenlah rakor berlangsung. Semangat masih membara, namun air tidak ditemukan. Alat berat Dinas PU Tarukim Pemkab Siak melokalisir api, dengan cara membuat sekat bakar berupa parit.

“Air dari parit itulah yang digunakan untuk memadamkan api yang terus membesar,” jelas Indra Gunawan.

Indra Gunawan mengapresiasi gerak cepat dan totalintas yang dilakukan Kapolres Asep Sujarwadi bersama Kalaksa BPBD H Heriyanto.

Berkat kerja sama yang baik semua unsur, terdiri dari sedikitnya 40 orang, tim berhasil memadamkan api yang mengarah ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.

Helikopter BPBD Provinsi Riau juga sangat membantu pemadaman dari udara dengan waterbombing. Namun, pemadaman terpaksa dilanjutkan Ahad (28/7), karena untuk menjaga keamanan dan keselamatan tim. Hal itu dilakukan, setelah api berhasil dipadamkan, sudah disekat, tinggal pendinginan.

Indra Gunawan meyakini kerja keras yang dilakukan akan berbuah manis. Dengan melokalisir, api tidak melebar dan pemadaman juga akan lebih mudah dilakukan.

Belajar dari upaya pemadaman, namun tidak ada air. Pembuatan embung sebagai upaya menjaga pasokan air saat terjadi kebakaran lahan memang perlu dilakukan, terutama di perusahaan perusahaan.(adv)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Kebakaran lahan kembali terjadi di beberapa titik. Setelah Km 3 Dayun dengan 6 hektare, lahan terbakar di Buantan Besar Siak. Dan kemarin di Kampung Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau kebakaran lahan terjadi dengan luas, mencapai lebih kurang 10 hektare.

Tasik Betung ini berbatasan dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Dan tentu saja kewaspadaan tinggi dilakukan di tengah terik mentari dan cuaca kering.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Siak Indra Gunawan. Indra Gunawan yang akrab disapa Jengah atau Ngah Ige mengapresiasi gerak cepat tim terpadu dalam melakukan pemadaman.

Indra Gunawan tahu betul bagaimana sulitnya melakukan pemadaman. Bahkan mengendalikan air dengan memegang nozel juga perlu cara dan kemampuan khusus.

Makanya, Indra Gunawan meringankan langkah menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral yang ditaja Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi di ruang serbaguna Polres Siak, Jumat (26/7) lalu.

Indra Gunawan memiliki harapan yang besar dan keinginan yang kuat, bagaimana mencegah terjadinya kathutla dan mengatasinya secara terpadu.

Dalam rakor itu, ada juga wakil kepala daerah, Kalaksa BPBD Siak H Heriyanto, pimpinan Manggala Agni Daops Siak, dan para pihak yang konsen terhadap cegah karhutla, termasuk perwakilan dari Kodim 0322/Siak. Hadir juga para capat, dan perwakilan perusahaan.

Rakor kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Siak, benar-benar menjadi momentum untuk menyatukan persepsi tentang pencegahan dan penanganan karhutla.

Baca Juga:  Mencegah Lebih Baik dari Mengatasi

Di dalam rakor itu membahas teknis penanganan karhutla dan bagaimana menjalin kerja sama dalam mencegah karhutla dengan cara bahu membahu dan fokus.

Pentingnya kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) juga dibahas, agar perusahaan, pemerintah kecamatan dan desa melengkapinya, termasuk masyarakat peduli api (MPA). Dengan sarpras, akan memudahkan tim bekerja.

“Kelengkapan sarpras cegah karhutla di kecamatan dan desa akan kami bahas sebagai penunjang cluster BPBD di kecamatan yang saatnya titiknya terus ditambah,” ucap Indra Gunawan.

Perusahaan yang mengelola kawasan juga diingatkan untuk mengawasi lahannya dengan mengaktifkan patroli. Perusahaan harus bertanggung jawab kebakaran yang terjadi di kawasannya karena hal itu bisa jadi karena kelalaian.

“Kami akan mengecek kelengkapan sarpras perusahaan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mencegah dan membantu mengatasi ketika terjadi karhutla, meski tidak di wilayah perusahaan,” ucap Indra.

Rakor yang ditaja membawa semangat baru bagi semua peserta untuk selalu siap siaga ketika terjadi kathutla di mana pun dan kapan pun.

Upaya mencegahan menjadi prioritas dalam rakor tersebut. Sebab pencegahan selalu lebih baik dari pada mengatasi. Jika pun harus mengatasi, kerja sama yang baik sangat diperlukan. Karena selalu saja sulitnya medan, menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi.

Hal hal sederhana dalam proses pemadaman menjadi wajib dan tidak boleh tidak ada, yaitu air. Bagaimana bisa memadamkan api jika kanal kanal kering. Boleh tidak ada, yaitu air. Bagaimana bisa memadamkan api jika kanal kanal kering.

Baca Juga:  Jangan Lakukan Hal TakTerpuji untuk Meraih Prestasi

Hal itu yang terjadi saat dilakukan pemadaman di wilayah Tasik Betung. Menurut Indra Gunawan, Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK MSI, turun langsung melakukan pemadaman.

Hal itu terjadi sehari setenlah rakor berlangsung. Semangat masih membara, namun air tidak ditemukan. Alat berat Dinas PU Tarukim Pemkab Siak melokalisir api, dengan cara membuat sekat bakar berupa parit.

“Air dari parit itulah yang digunakan untuk memadamkan api yang terus membesar,” jelas Indra Gunawan.

Indra Gunawan mengapresiasi gerak cepat dan totalintas yang dilakukan Kapolres Asep Sujarwadi bersama Kalaksa BPBD H Heriyanto.

Berkat kerja sama yang baik semua unsur, terdiri dari sedikitnya 40 orang, tim berhasil memadamkan api yang mengarah ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.

Helikopter BPBD Provinsi Riau juga sangat membantu pemadaman dari udara dengan waterbombing. Namun, pemadaman terpaksa dilanjutkan Ahad (28/7), karena untuk menjaga keamanan dan keselamatan tim. Hal itu dilakukan, setelah api berhasil dipadamkan, sudah disekat, tinggal pendinginan.

Indra Gunawan meyakini kerja keras yang dilakukan akan berbuah manis. Dengan melokalisir, api tidak melebar dan pemadaman juga akan lebih mudah dilakukan.

Belajar dari upaya pemadaman, namun tidak ada air. Pembuatan embung sebagai upaya menjaga pasokan air saat terjadi kebakaran lahan memang perlu dilakukan, terutama di perusahaan perusahaan.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari