PHBS Berperan Turunkan Stunting

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua TP-PKK Kabupaten Siak Rasidah Alfedri melakukan pembinaan dan penilaian keluarga sehat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kecamatan Pusako dan Sungai Apit, Rabu (6/10). 

Dalam penilaian itu, Rasidah didamping Kabid Kesmas dan Ketua PKK kecamatan. Kegiatan ini bertempat di dua kampung yakni,  Kampung Pusako, Kecamatan Pusako, dan Kelurahan Sungai Apit, Kecamatan Sungai Apit.    

- Advertisement -

Ketua PKK Siak Dra Hj Rasidah menyampaikan bahwa PHBS berperan dalam menurunkan jumlah stunting. Dengan PHBS diharapkan terbentuk generasi yang sehat cerdas dan unggul. "Dengan PHBS diharapkan dapat mengatasi stunting di 1.000 hari pertama kehidupan," sebutnya.

Dengan PHBS, dikatakan Rasidah, semua perilaku kesehatan yang dilakukan, atas kesadaran pribadi, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan, serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. 

- Advertisement -

"Ada pun manfaat PHBS antara lain, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja,” jelas Rasidah.

Kemudian, pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha, serta menambah pendapatan keluarga.

Rasidah juga menjelaskan, terdapat 10 indikator PHBS di rumah tangga yaitu, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,  menimbang bayi dan balita,  menggunakan air bersih,  mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah,  makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. "Saya berharap 10 indikator itu bisa dilaksanakan oleh masyarakat," pintanya.

Lebih lanjut Rasidah menyampaikan, Kabupaten Siak sudah memiliki Perda Kawasan Tanpa Rokok (RTK) sebagai salah satu upaya mencapai indikator PHBS, tidak merokok terutama di dalam rumah. 

Sementara Ketua Tim Penilaian Kabid Kesmas Nursida, meminta dukungan camat untuk pelaksanaan PHBS, khususnya penggunaan jamban sehat dengan mengupayakan semua kampung menjadi kampung yang ODF atau stop BABS atau buang air besar sembarangan. ‘‘Mengubah perilaku dari tahu menjadi mau, dari mau menjadi berperilaku sehat bukan hal mudah,” kata Rasidah.

Ke depan, bagaimana mewujudkan masyarakat menjadi sehat, merupakan tujuan pembinaan dan penilaian keluarga sehat dengan PHBS.  

Salah seorang kader dari kelurahan Sungai Apit menyampaikan inovasi rute milti yaitu rujukan terencana ibu hamil risiko tinggi, yang menitikberatkan sistem rujukan untuk ibu hamil dengan risiko tinggi yang terencana untuk meminimalisir keterlambatan.

Acara dilanjutkan dengan pembinaan, penilaian dan tinjauan ke rumah binaan untuk mengetahui bagaimana penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.(ifr)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua TP-PKK Kabupaten Siak Rasidah Alfedri melakukan pembinaan dan penilaian keluarga sehat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kecamatan Pusako dan Sungai Apit, Rabu (6/10). 

Dalam penilaian itu, Rasidah didamping Kabid Kesmas dan Ketua PKK kecamatan. Kegiatan ini bertempat di dua kampung yakni,  Kampung Pusako, Kecamatan Pusako, dan Kelurahan Sungai Apit, Kecamatan Sungai Apit.    

Ketua PKK Siak Dra Hj Rasidah menyampaikan bahwa PHBS berperan dalam menurunkan jumlah stunting. Dengan PHBS diharapkan terbentuk generasi yang sehat cerdas dan unggul. "Dengan PHBS diharapkan dapat mengatasi stunting di 1.000 hari pertama kehidupan," sebutnya.

Dengan PHBS, dikatakan Rasidah, semua perilaku kesehatan yang dilakukan, atas kesadaran pribadi, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan, serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. 

"Ada pun manfaat PHBS antara lain, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja,” jelas Rasidah.

Kemudian, pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha, serta menambah pendapatan keluarga.

Rasidah juga menjelaskan, terdapat 10 indikator PHBS di rumah tangga yaitu, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,  menimbang bayi dan balita,  menggunakan air bersih,  mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah,  makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. "Saya berharap 10 indikator itu bisa dilaksanakan oleh masyarakat," pintanya.

Lebih lanjut Rasidah menyampaikan, Kabupaten Siak sudah memiliki Perda Kawasan Tanpa Rokok (RTK) sebagai salah satu upaya mencapai indikator PHBS, tidak merokok terutama di dalam rumah. 

Sementara Ketua Tim Penilaian Kabid Kesmas Nursida, meminta dukungan camat untuk pelaksanaan PHBS, khususnya penggunaan jamban sehat dengan mengupayakan semua kampung menjadi kampung yang ODF atau stop BABS atau buang air besar sembarangan. ‘‘Mengubah perilaku dari tahu menjadi mau, dari mau menjadi berperilaku sehat bukan hal mudah,” kata Rasidah.

Ke depan, bagaimana mewujudkan masyarakat menjadi sehat, merupakan tujuan pembinaan dan penilaian keluarga sehat dengan PHBS.  

Salah seorang kader dari kelurahan Sungai Apit menyampaikan inovasi rute milti yaitu rujukan terencana ibu hamil risiko tinggi, yang menitikberatkan sistem rujukan untuk ibu hamil dengan risiko tinggi yang terencana untuk meminimalisir keterlambatan.

Acara dilanjutkan dengan pembinaan, penilaian dan tinjauan ke rumah binaan untuk mengetahui bagaimana penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.(ifr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya