Senin, 20 Mei 2024

Aset Bandara Tuanku Tambusai Sekitar Rp64,5 M

PASIR PENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan pengembangan Bandara Udara (Bandara) Tuanku Tambusai Pasirpengaraian yang berada di Desa Rambah Samo Barat, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menjadi bandara kebangaan dan andalan bagi masyarakat di daerah yang di juluki Negeri Seribu Suluk.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul telah menyerahkan peralihan aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) yang kini dalam tahap proses di Kementerian Desa (Kemendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI terkait lahan bandara yang masih berstatus lahan transmigrasi.

Yamaha

Berdasarkan data dari Bappeda Rohul, aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian milik Pemkab Rohul, selain dulunya dibangun melalui dana APBN, APBD Riau dan APBD Rohul.

Diantaranya, Peralatan dan Mesin 1 Paket sebesar Rp250.575.000. Gedung dan Bangunan 1 Paket sebesar Rp48.623.370.890. Pembangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan 1 Paket sebesar Rp6.378.194.000.

Baca Juga:  Bupati: Rawat dan Jaga Hasil Pembangunan Fisik

Kemudian tanah seluas 66,49 Hektar dengan nilai sebesar Rp9.332.400.000. Secara keseluruhan aset bandara tersebut ditotalkan sebesar Rp64.584.539.890.

- Advertisement -

Bupati Rohul H Sukiman kepada wartawan, kemarin menyebutkan, diserahkannya aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian kepada Kemenhub RI, untuk pengembangan bandara kedepan. Mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah, sehingga aset Bandara bisa terkelola dengan baik

Menurutnya, dengan diserahkanya aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian, maka dana APBN dapat dikucurkan untuk pengembangan pembangunan sarana prasarana dan fasilitas bandara kedepan.

- Advertisement -

Dengan harapan, nantinya Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian bisa melayani penerbangan komersil yang memberikan multi efek terhadap kemajuan pembangunan Rohul kedepan. Disamping meningkatnya kunjungan wisatawan, investor yang akan menanamkan investasi yang berdampak pada peningkatan prekonomian masyarakat dengan lancarnya transportasi udara di bandara kebanggaan masyarakat Rohul itu.

Baca Juga:  ASN Tingkatkan Kesadaran Disiplin

Orang nomor satu Rohul itu menjelaskan, aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian itu, awalnya bernama Lapangan Terbang Pasir Pengaraian yang dibangun tahun 1981 dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto, 28 Agustus 1982 lalu. Dengan ditandai mendaratnya 2 (dua) pesawat hercules dan 2 mobil kepresidenan serta sejumlah warga transmigrasi waktu itu.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, bandara ini yang tergolong bangunan besar sempat vacum karena masih berada diwilayah Kabupaten Kampar. Setelah tahun 1999 atau bandara ini berusia 17 tahun terbentuklah Kabupaten Rohul.Maka badara ini mulai diperhatikan sehingga berfungsi kembali sejak tahun 2006.

Pembenahan Bandara Tuanku Tambusai, sudah dilaksanakan penambahan panjang runway dari 900 meter menjadi 1.300 meter dan dilengkapi dengan terminal penumpang sampai pada kelengkapan bandara lainnya namun belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena keterbatasan anggaran daerah.(adv)

PASIR PENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan pengembangan Bandara Udara (Bandara) Tuanku Tambusai Pasirpengaraian yang berada di Desa Rambah Samo Barat, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menjadi bandara kebangaan dan andalan bagi masyarakat di daerah yang di juluki Negeri Seribu Suluk.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul telah menyerahkan peralihan aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) yang kini dalam tahap proses di Kementerian Desa (Kemendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI terkait lahan bandara yang masih berstatus lahan transmigrasi.

Berdasarkan data dari Bappeda Rohul, aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian milik Pemkab Rohul, selain dulunya dibangun melalui dana APBN, APBD Riau dan APBD Rohul.

Diantaranya, Peralatan dan Mesin 1 Paket sebesar Rp250.575.000. Gedung dan Bangunan 1 Paket sebesar Rp48.623.370.890. Pembangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan 1 Paket sebesar Rp6.378.194.000.

Baca Juga:  Wabup Salurkan Bantuan Korban Kebakaran

Kemudian tanah seluas 66,49 Hektar dengan nilai sebesar Rp9.332.400.000. Secara keseluruhan aset bandara tersebut ditotalkan sebesar Rp64.584.539.890.

Bupati Rohul H Sukiman kepada wartawan, kemarin menyebutkan, diserahkannya aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian kepada Kemenhub RI, untuk pengembangan bandara kedepan. Mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah, sehingga aset Bandara bisa terkelola dengan baik

Menurutnya, dengan diserahkanya aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian, maka dana APBN dapat dikucurkan untuk pengembangan pembangunan sarana prasarana dan fasilitas bandara kedepan.

Dengan harapan, nantinya Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian bisa melayani penerbangan komersil yang memberikan multi efek terhadap kemajuan pembangunan Rohul kedepan. Disamping meningkatnya kunjungan wisatawan, investor yang akan menanamkan investasi yang berdampak pada peningkatan prekonomian masyarakat dengan lancarnya transportasi udara di bandara kebanggaan masyarakat Rohul itu.

Baca Juga:  Bupati: Rawat dan Jaga Hasil Pembangunan Fisik

Orang nomor satu Rohul itu menjelaskan, aset Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian itu, awalnya bernama Lapangan Terbang Pasir Pengaraian yang dibangun tahun 1981 dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto, 28 Agustus 1982 lalu. Dengan ditandai mendaratnya 2 (dua) pesawat hercules dan 2 mobil kepresidenan serta sejumlah warga transmigrasi waktu itu.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, bandara ini yang tergolong bangunan besar sempat vacum karena masih berada diwilayah Kabupaten Kampar. Setelah tahun 1999 atau bandara ini berusia 17 tahun terbentuklah Kabupaten Rohul.Maka badara ini mulai diperhatikan sehingga berfungsi kembali sejak tahun 2006.

Pembenahan Bandara Tuanku Tambusai, sudah dilaksanakan penambahan panjang runway dari 900 meter menjadi 1.300 meter dan dilengkapi dengan terminal penumpang sampai pada kelengkapan bandara lainnya namun belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena keterbatasan anggaran daerah.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari