Kamis, 4 Desember 2025
spot_img

Nelayan Panipahan Temukan Mayat Mengapung di Perairan Palika

PANIPAHAN (RIAUPOS.CO) Sejumlah nelayan yang sedang mencari ikan di perairan Pasir Limau Kapas (Palika), Rokan Hilir, mendapati sesosok mayat laki-laki mengapung di perairan Panipahan, Selasa (2/12). Penemuan terjadi saat kapal KM Bara Jaya yang dinakhodai Anto tengah melaut bersama para ABK.

Salah seorang anak buah kapal melihat tubuh pria tersebut mengapung. Kapal kemudian diarahkan mendekat untuk memastikan kondisi dan melakukan upaya evakuasi awal.

“ABK langsung menghubungi personel Pol Air Panipahan setelah memastikan itu mayat. Jenazah lalu dibawa ke pelabuhan Panipahan,” kata Kasatpol Air Polres Rohil AKP Charisma Fajar, Rabu (3/12).

Setibanya di pelabuhan pada sore hari, proses evakuasi dilanjutkan oleh personel Polair Panipahan bersama unsur Upika. Mayat kemudian dibawa ke Puskesmas Panipahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan awal, mayat ditemukan dalam kondisi tubuh rusak.
“Bagian telinga sudah tidak ada, hidung hancur, dan di tangan kiri ada tato serta gelang besi putih,” jelas AKP Charisma.

Baca Juga:  Kesulitan Solar, Nelayan Rohil Demo Minta Pemerintah Turun Tangan

Tim medis memperkirakan korban berusia lebih dari 40 tahun dan telah meninggal sekitar empat hari akibat tenggelam. Identitas korban masih dalam penyelidikan.


Keluarga Nelayan Hilang Terima Bantuan dari Berbagai Pihak

Keluarga dari dua nelayan yang hilang saat melaut di perairan Bagansiapiapi–Sinaboi menerima bantuan dari sejumlah pihak, Rabu (3/12). Bantuan diserahkan di rumah kerabat korban di Kampung Pasir, Kelurahan Bagan Hulu, Bangko.

Hadir memberikan dukungan antara lain Baznas Rohil, HNSI Rohil, Komunitas Rohil Peduli (Roli), Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani, serta perwakilan Kecamatan Bangko. Bantuan berupa sembako dan uang disampaikan kepada keluarga nelayan atas nama Rozianto (31) dan Kantan (18) yang hingga kini masih dalam pencarian.

Baca Juga:  KLB Malaria di Rohil Masih Bertahan

Komisioner Baznas Rohil, Ustad Ramli, menyebut bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari dana zakat dan infak.
“Kami menyalurkannya sebagai bentuk empati atas musibah ini,” ujarnya.

Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani berharap keluarga diberi ketabahan dan terus berdoa agar kedua nelayan segera ditemukan. Hal senada disampaikan Ketua HNSI Rohil, Jaswadi, yang menegaskan pencarian oleh para nelayan masih berjalan meski sempat terkendala cuaca.

“Bupati juga sudah berkoordinasi dengan Basarnas Pekanbaru. Kapal induk Basarnas sudah turun melakukan pencarian, namun sampai hari ini belum ada hasil,” ujarnya.

Munir, kakek dari nelayan Kantan, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan upaya pencarian yang terus dilakukan,” katanya.(fad)

PANIPAHAN (RIAUPOS.CO) Sejumlah nelayan yang sedang mencari ikan di perairan Pasir Limau Kapas (Palika), Rokan Hilir, mendapati sesosok mayat laki-laki mengapung di perairan Panipahan, Selasa (2/12). Penemuan terjadi saat kapal KM Bara Jaya yang dinakhodai Anto tengah melaut bersama para ABK.

Salah seorang anak buah kapal melihat tubuh pria tersebut mengapung. Kapal kemudian diarahkan mendekat untuk memastikan kondisi dan melakukan upaya evakuasi awal.

“ABK langsung menghubungi personel Pol Air Panipahan setelah memastikan itu mayat. Jenazah lalu dibawa ke pelabuhan Panipahan,” kata Kasatpol Air Polres Rohil AKP Charisma Fajar, Rabu (3/12).

Setibanya di pelabuhan pada sore hari, proses evakuasi dilanjutkan oleh personel Polair Panipahan bersama unsur Upika. Mayat kemudian dibawa ke Puskesmas Panipahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan awal, mayat ditemukan dalam kondisi tubuh rusak.
“Bagian telinga sudah tidak ada, hidung hancur, dan di tangan kiri ada tato serta gelang besi putih,” jelas AKP Charisma.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hari Pertama Kerja Wabup Inhil, Kampar, Pelalawan dan Rohil

Tim medis memperkirakan korban berusia lebih dari 40 tahun dan telah meninggal sekitar empat hari akibat tenggelam. Identitas korban masih dalam penyelidikan.


Keluarga Nelayan Hilang Terima Bantuan dari Berbagai Pihak

Keluarga dari dua nelayan yang hilang saat melaut di perairan Bagansiapiapi–Sinaboi menerima bantuan dari sejumlah pihak, Rabu (3/12). Bantuan diserahkan di rumah kerabat korban di Kampung Pasir, Kelurahan Bagan Hulu, Bangko.

- Advertisement -

Hadir memberikan dukungan antara lain Baznas Rohil, HNSI Rohil, Komunitas Rohil Peduli (Roli), Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani, serta perwakilan Kecamatan Bangko. Bantuan berupa sembako dan uang disampaikan kepada keluarga nelayan atas nama Rozianto (31) dan Kantan (18) yang hingga kini masih dalam pencarian.

Baca Juga:  Gerak Cepat! Kejari Rohil Amankan Puluhan Mobil Pemkab dari Tangan yang Tak Berhak

Komisioner Baznas Rohil, Ustad Ramli, menyebut bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari dana zakat dan infak.
“Kami menyalurkannya sebagai bentuk empati atas musibah ini,” ujarnya.

Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani berharap keluarga diberi ketabahan dan terus berdoa agar kedua nelayan segera ditemukan. Hal senada disampaikan Ketua HNSI Rohil, Jaswadi, yang menegaskan pencarian oleh para nelayan masih berjalan meski sempat terkendala cuaca.

“Bupati juga sudah berkoordinasi dengan Basarnas Pekanbaru. Kapal induk Basarnas sudah turun melakukan pencarian, namun sampai hari ini belum ada hasil,” ujarnya.

Munir, kakek dari nelayan Kantan, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan upaya pencarian yang terus dilakukan,” katanya.(fad)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PANIPAHAN (RIAUPOS.CO) Sejumlah nelayan yang sedang mencari ikan di perairan Pasir Limau Kapas (Palika), Rokan Hilir, mendapati sesosok mayat laki-laki mengapung di perairan Panipahan, Selasa (2/12). Penemuan terjadi saat kapal KM Bara Jaya yang dinakhodai Anto tengah melaut bersama para ABK.

Salah seorang anak buah kapal melihat tubuh pria tersebut mengapung. Kapal kemudian diarahkan mendekat untuk memastikan kondisi dan melakukan upaya evakuasi awal.

“ABK langsung menghubungi personel Pol Air Panipahan setelah memastikan itu mayat. Jenazah lalu dibawa ke pelabuhan Panipahan,” kata Kasatpol Air Polres Rohil AKP Charisma Fajar, Rabu (3/12).

Setibanya di pelabuhan pada sore hari, proses evakuasi dilanjutkan oleh personel Polair Panipahan bersama unsur Upika. Mayat kemudian dibawa ke Puskesmas Panipahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan awal, mayat ditemukan dalam kondisi tubuh rusak.
“Bagian telinga sudah tidak ada, hidung hancur, dan di tangan kiri ada tato serta gelang besi putih,” jelas AKP Charisma.

Baca Juga:  Diserang Buaya, Tangan Kanan Luka Warga Sinaboi Robek dan Patah Tulang

Tim medis memperkirakan korban berusia lebih dari 40 tahun dan telah meninggal sekitar empat hari akibat tenggelam. Identitas korban masih dalam penyelidikan.


Keluarga Nelayan Hilang Terima Bantuan dari Berbagai Pihak

Keluarga dari dua nelayan yang hilang saat melaut di perairan Bagansiapiapi–Sinaboi menerima bantuan dari sejumlah pihak, Rabu (3/12). Bantuan diserahkan di rumah kerabat korban di Kampung Pasir, Kelurahan Bagan Hulu, Bangko.

Hadir memberikan dukungan antara lain Baznas Rohil, HNSI Rohil, Komunitas Rohil Peduli (Roli), Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani, serta perwakilan Kecamatan Bangko. Bantuan berupa sembako dan uang disampaikan kepada keluarga nelayan atas nama Rozianto (31) dan Kantan (18) yang hingga kini masih dalam pencarian.

Baca Juga:  1.156 PPPK 2024 Terima SK

Komisioner Baznas Rohil, Ustad Ramli, menyebut bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari dana zakat dan infak.
“Kami menyalurkannya sebagai bentuk empati atas musibah ini,” ujarnya.

Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani berharap keluarga diberi ketabahan dan terus berdoa agar kedua nelayan segera ditemukan. Hal senada disampaikan Ketua HNSI Rohil, Jaswadi, yang menegaskan pencarian oleh para nelayan masih berjalan meski sempat terkendala cuaca.

“Bupati juga sudah berkoordinasi dengan Basarnas Pekanbaru. Kapal induk Basarnas sudah turun melakukan pencarian, namun sampai hari ini belum ada hasil,” ujarnya.

Munir, kakek dari nelayan Kantan, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan upaya pencarian yang terus dilakukan,” katanya.(fad)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari