- Advertisement -
KUNTU (RIAUPOS.CO) – Pascabencana puting beliung yang melanda wilayah Kuntu dan sekitarnya, Selasa (23/3) sore, belasan rumah warga di dua desa yang berdekatan turut menjadi korban. Setidaknya di Desa Kuntu terdapat sekitar 13 rumah yang mengalami kerusakan ringan hingga rusak berat.
Menurut Kepala Desa Kuntu Asril didampingi Sekretaris Desa Edi Suharto, meskipun korban bencana puting beliung cukup banyak, namun tidak semua dilaporkan. Pasalnya beberapa rumah langsung diperbaiki warga yang cukup mampu.
- Advertisement -
"Sedangkan yang dilaporkan hanya berupa rusak ringan namun cukup banyak kerugian, rusak sedang hingga rusak berat. Yang paling parah adalah rumah semi permanen yang dihuni keluarga Alfikri. Karena 98 persen hancur dan banyak perkakas rumah yang juga rusak," ungkap Asril, Rabu (23/3).
Dikatakan Asril, bahan bangunan sangat diperlukan oleh warga untuk memperbaiki rumah yang rusak. Mulai dari atap, genteng, kayu, papan dan lainnya. Iapun berharap pihak-pihak terkait bisa membantu apa yang diperlukan para korban.
"Banyak rumah yang rusak terutama bagian atap. Makanya para korban perlu bantuan berupa bahan bangunan, terutama atap dan kayu," jelasnya.
- Advertisement -
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Kampar Habiburrahman SAg MPd yang turun langsung ke lokasi mengaku turut prihatin atas musibah yang dialami warga. Iapun bersedia membantu berupa batu bata.
"Kita ikut berbela sungkawa. Untuk bantuan dari pemerintah tentu melalui prosedur, namun atas nama pribadi kita memberikan bantuan kepada keluarga yang tertimpa musibah. Kalau korban membangun rumah kembali, kita akan bantu 5.000 batu bata," katanya.(kom)
KUNTU (RIAUPOS.CO) – Pascabencana puting beliung yang melanda wilayah Kuntu dan sekitarnya, Selasa (23/3) sore, belasan rumah warga di dua desa yang berdekatan turut menjadi korban. Setidaknya di Desa Kuntu terdapat sekitar 13 rumah yang mengalami kerusakan ringan hingga rusak berat.
Menurut Kepala Desa Kuntu Asril didampingi Sekretaris Desa Edi Suharto, meskipun korban bencana puting beliung cukup banyak, namun tidak semua dilaporkan. Pasalnya beberapa rumah langsung diperbaiki warga yang cukup mampu.
- Advertisement -
"Sedangkan yang dilaporkan hanya berupa rusak ringan namun cukup banyak kerugian, rusak sedang hingga rusak berat. Yang paling parah adalah rumah semi permanen yang dihuni keluarga Alfikri. Karena 98 persen hancur dan banyak perkakas rumah yang juga rusak," ungkap Asril, Rabu (23/3).
Dikatakan Asril, bahan bangunan sangat diperlukan oleh warga untuk memperbaiki rumah yang rusak. Mulai dari atap, genteng, kayu, papan dan lainnya. Iapun berharap pihak-pihak terkait bisa membantu apa yang diperlukan para korban.
- Advertisement -
"Banyak rumah yang rusak terutama bagian atap. Makanya para korban perlu bantuan berupa bahan bangunan, terutama atap dan kayu," jelasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Kampar Habiburrahman SAg MPd yang turun langsung ke lokasi mengaku turut prihatin atas musibah yang dialami warga. Iapun bersedia membantu berupa batu bata.
"Kita ikut berbela sungkawa. Untuk bantuan dari pemerintah tentu melalui prosedur, namun atas nama pribadi kita memberikan bantuan kepada keluarga yang tertimpa musibah. Kalau korban membangun rumah kembali, kita akan bantu 5.000 batu bata," katanya.(kom)