BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pj Bupati Kampar H Hambali SE MBA MH mengikuti rapat koodinasi (rakor) terkait dana alokasi khusus (DAK) tahun 2025 bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI yang dilaksanakan secara virtual di ruang Command Center Kantor Bupati Kampar, Bangkinang, Senin (18/3).
Rakor tersebut dipimpin Direktur Pangan dan Pertanian Jarot Indarto dari Direktorat Sumber Daya Air Bappenas RI.
Dalam Rakor ini, Pj Bupati Kampar minta Bapenas agar dalam pemberian bantuan DAK lebih fokus kepada sektor pengembangan pertanian.
‘’Di Kabupaten Kampar saat ini masyarakat sudah banyak meninggalkan sektor pertanian. Sawah sudah banyak terlantar, sementara kita masih berharap dan menopang dalam sektor pertanian,’’ jelas Hambali.
Sementara itu, Pj Sekda Kampar Drs Yusri menambahkan, ribuan hektare lahan sawah alih fungsi ke perkebunan sawit diakibatkan sulitnya irigasi. Oleh karena itu, Pemda Kampar meminta bantuan pusat dalam perbaikan irigasi ini dengan anggaran biaya lebih kurang Rp17 miliar.
Sementara Direktur Pangan dan Pertanian Jarot Indarto menyambut baik apa yang menjadi permintaan Pemda Kampar di sektor pertanian.
Jarot menjelaskan untuk irigasi, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian pada tahun 2024 melalui DAK menganggarkan dana untuk infrastruktur irigasi sebesar Rp1,6 miliar.(kom)
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pj Bupati Kampar H Hambali SE MBA MH mengikuti rapat koodinasi (rakor) terkait dana alokasi khusus (DAK) tahun 2025 bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI yang dilaksanakan secara virtual di ruang Command Center Kantor Bupati Kampar, Bangkinang, Senin (18/3).
Rakor tersebut dipimpin Direktur Pangan dan Pertanian Jarot Indarto dari Direktorat Sumber Daya Air Bappenas RI.
- Advertisement -
Dalam Rakor ini, Pj Bupati Kampar minta Bapenas agar dalam pemberian bantuan DAK lebih fokus kepada sektor pengembangan pertanian.
‘’Di Kabupaten Kampar saat ini masyarakat sudah banyak meninggalkan sektor pertanian. Sawah sudah banyak terlantar, sementara kita masih berharap dan menopang dalam sektor pertanian,’’ jelas Hambali.
- Advertisement -
Sementara itu, Pj Sekda Kampar Drs Yusri menambahkan, ribuan hektare lahan sawah alih fungsi ke perkebunan sawit diakibatkan sulitnya irigasi. Oleh karena itu, Pemda Kampar meminta bantuan pusat dalam perbaikan irigasi ini dengan anggaran biaya lebih kurang Rp17 miliar.
Sementara Direktur Pangan dan Pertanian Jarot Indarto menyambut baik apa yang menjadi permintaan Pemda Kampar di sektor pertanian.
Jarot menjelaskan untuk irigasi, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian pada tahun 2024 melalui DAK menganggarkan dana untuk infrastruktur irigasi sebesar Rp1,6 miliar.(kom)