Jumat, 22 November 2024

Kadiskes Kampar Zulhendra Das’at Besuk Pasien Penderita Epilepsi

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.C0) – Sejak mendapatkan perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, pasien penderita epilepsi warga Sukamulya Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, Fenni Shofiyah mengalami kenaikan berat badan (BB) sekitar 7 ons. Pasien yang tidak bisa makan dan bicara tersebut, mendapatkan perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Kepala Dinas Kesehatan Kampar Dr Zulhendra Das'at mengatakan, bahwa berdasarkan pantauannya langsung bersama Kabid Yankes Alimora dan Kasi Pembiayaan, Zoelmi Wardi di Rumah Sakit Arifin Ahmad Pekanbaru, pasien Fenni Shofiyah yang sudah dirawat beberapa hari yang lalu, sudah mengalami kenaikan berat badan.

- Advertisement -

‘’Dari informasi yang kami dapat, berat badan pasien Fenni Shofiyah  meningkat sekitar 7 ons,’’ ungkap Zulhendra, Selasa (5/7/2022).

 Zulhendra mengatakan, Fenni Shofiyah merupakan pasien yang menderita penyakit epilepsi sejak berumur 5,5 tahun yang lalu. Informasi dari orang tuanya, penyakit epilepsi yang dideritanya akibat terjatuh sewaktu main di sekolahnya.

Baca Juga:  Pemancing yang Tenggelam di PLTA Ditemukan Tak Bernyawa

‘’Sejak kejadian terjatuh tersebut, Fenni Shofiyah tidak bisa makan dan bicara. Karena tidak bisa makan, maka Fenny mengalami kekurangan energi protein, dan kondisi tubuhnya semakin lama semakin melemah,’’ ungkap Zulhendra.

- Advertisement -

Zulhendra juga mengatakan, bahwa dari informasi orang tuanya juga, sewaktu kecilnya, Fenni Shofiyah sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap dari posyandu. Namun surat-surat pengobatannya hilang, karena Fenni Sfofiyah rumahnya selalu berpindah-pindah.

‘’Terakhir, bersama ibunya Kaerani, pasien Fenni Shofiyah berdomisili di RT.013/ RW.05 Dusun 3 Sido Makmur Desa Sukamulya Kecamatan Bangkinang,’’ ungkap Zulhendra menceritakan apa yang disampaikan orang tua Fenni saat membesuk Fenni di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Zulhendra juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kampar, khususnya kaum ibu-ibu yang memiliki balita, agar membawa balitanya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap dan menimbang berat badan balita secara rutin.

Baca Juga:  Pemancing Temukan Mayat Tinggal Kerangka di Pandau

‘’Seluruh balita harus mendapatkan imunisasi yang lengkap dan melakukan penimbangan berat badan untuk mengetahui pertumbuhan balita dan antisipasi penyakit secara dini. Sehingga penyakit-penyakit yang dapat menyerang balita, dapat kita hindari dan minimalisir secara dini,’’ ungkap Zulhendra.

 

Zulhendra  menjelaskan, Dinas Kesehatan Kampar juga bekerja sama dan bersinergi dengan klinik dan praktek swasta yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk pemberian imunisasi yang lengkap bagi balita. Masyarakat juga bisa melakukan imunisasi di klinik dan tempat praktek swasta yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Kesehatan Kampar.

 "Semua balita diharapkan mendapatkan imunisasi yang lengkap dan melakukan penimbangan berat badan balita secara rutin. Sehingga kita dapat mengetahui dan mengantisipasi penyakit balita secara dini," ungkap Zulhendra.

 

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

PEKANBARU (RIAUPOS.C0) – Sejak mendapatkan perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, pasien penderita epilepsi warga Sukamulya Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, Fenni Shofiyah mengalami kenaikan berat badan (BB) sekitar 7 ons. Pasien yang tidak bisa makan dan bicara tersebut, mendapatkan perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Kepala Dinas Kesehatan Kampar Dr Zulhendra Das'at mengatakan, bahwa berdasarkan pantauannya langsung bersama Kabid Yankes Alimora dan Kasi Pembiayaan, Zoelmi Wardi di Rumah Sakit Arifin Ahmad Pekanbaru, pasien Fenni Shofiyah yang sudah dirawat beberapa hari yang lalu, sudah mengalami kenaikan berat badan.

- Advertisement -

‘’Dari informasi yang kami dapat, berat badan pasien Fenni Shofiyah  meningkat sekitar 7 ons,’’ ungkap Zulhendra, Selasa (5/7/2022).

 Zulhendra mengatakan, Fenni Shofiyah merupakan pasien yang menderita penyakit epilepsi sejak berumur 5,5 tahun yang lalu. Informasi dari orang tuanya, penyakit epilepsi yang dideritanya akibat terjatuh sewaktu main di sekolahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Empat Warung Remang-Remang Disegel Satpol PP

‘’Sejak kejadian terjatuh tersebut, Fenni Shofiyah tidak bisa makan dan bicara. Karena tidak bisa makan, maka Fenny mengalami kekurangan energi protein, dan kondisi tubuhnya semakin lama semakin melemah,’’ ungkap Zulhendra.

Zulhendra juga mengatakan, bahwa dari informasi orang tuanya juga, sewaktu kecilnya, Fenni Shofiyah sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap dari posyandu. Namun surat-surat pengobatannya hilang, karena Fenni Sfofiyah rumahnya selalu berpindah-pindah.

‘’Terakhir, bersama ibunya Kaerani, pasien Fenni Shofiyah berdomisili di RT.013/ RW.05 Dusun 3 Sido Makmur Desa Sukamulya Kecamatan Bangkinang,’’ ungkap Zulhendra menceritakan apa yang disampaikan orang tua Fenni saat membesuk Fenni di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Zulhendra juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kampar, khususnya kaum ibu-ibu yang memiliki balita, agar membawa balitanya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap dan menimbang berat badan balita secara rutin.

Baca Juga:  Pemkab Komitmen sebagai Kabupaten Layak Anak

‘’Seluruh balita harus mendapatkan imunisasi yang lengkap dan melakukan penimbangan berat badan untuk mengetahui pertumbuhan balita dan antisipasi penyakit secara dini. Sehingga penyakit-penyakit yang dapat menyerang balita, dapat kita hindari dan minimalisir secara dini,’’ ungkap Zulhendra.

 

Zulhendra  menjelaskan, Dinas Kesehatan Kampar juga bekerja sama dan bersinergi dengan klinik dan praktek swasta yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk pemberian imunisasi yang lengkap bagi balita. Masyarakat juga bisa melakukan imunisasi di klinik dan tempat praktek swasta yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Kesehatan Kampar.

 "Semua balita diharapkan mendapatkan imunisasi yang lengkap dan melakukan penimbangan berat badan balita secara rutin. Sehingga kita dapat mengetahui dan mengantisipasi penyakit balita secara dini," ungkap Zulhendra.

 

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari