BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Sepuluh orang korban kapal tenggelam di perairan Rupat Utara Bengkalis sampai kemarin masih berada di Polsek Rupat. Kesepuluh orang ini dalam keadaan sehat. Namun, satu korban yang meninggal dunia masih belum diketahui identitasnya. Untuk itu, pihak Polres Bengkalis menunggu keluarga korban untuk menjemputnya.
"Untuk identitasnya belum diketahui dan belum berhasil diidentifikasi. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga yang ingin berangkat ke Malaysia bisa langsung datang ke RSUD Dumai. Untuk memastikan apakah yang ditemukan ini pihak keluarganya atau tidak," terang Kapolres Bengkalis Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto, Jumat (24/1) pagi.
Sementara itu, rencananya korban selamat akan segera di pulang ke daerah masing-masing. "Kami masih menunggu pihak dinas sosial menjemput sembilan korban WNI ini," ujarnya. "Sedangkan satu WNA Bangladesh akan dikirim ke pihak Imigrasi. Rencananya akan di deportasikan ke negara asalnya," tambahnya.
Imigrasi Bengkalis membenarkan adanya WNA Bangladesh menjadi korban kapal tenggelam tersebut. Saat ini WNA tersebut masih ditangani pihak kepolisian. "Kami masih berkoordinasi dengan kepolisian saat ini," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis Dimas Pramudito singkat melalui whatsapp.
Dari hasil pemeriksaan korban selamat ini, penyebab kapal tenggelam karena kapal yang ditumpanginya karena kelebihan muatan dan kapal dihantam ombak besar. "Keterangan mereka yang kami periksa, kapal yang ditumpangi ini kebanyakan muatan, dan dihantam ombak besar," tegasnya.
- Advertisement -
Tim gabungan pencarian korban kapal TKI Ilegal yang tenggelam di perairan Rupat Utara dilanjutkan. Pencarian dimulai, Jumat (24/1) sejak pukul 08.00 WIB. Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto memimpin upaya pencarian di hari kedua.(esi)
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Sepuluh orang korban kapal tenggelam di perairan Rupat Utara Bengkalis sampai kemarin masih berada di Polsek Rupat. Kesepuluh orang ini dalam keadaan sehat. Namun, satu korban yang meninggal dunia masih belum diketahui identitasnya. Untuk itu, pihak Polres Bengkalis menunggu keluarga korban untuk menjemputnya.
"Untuk identitasnya belum diketahui dan belum berhasil diidentifikasi. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga yang ingin berangkat ke Malaysia bisa langsung datang ke RSUD Dumai. Untuk memastikan apakah yang ditemukan ini pihak keluarganya atau tidak," terang Kapolres Bengkalis Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto, Jumat (24/1) pagi.
Sementara itu, rencananya korban selamat akan segera di pulang ke daerah masing-masing. "Kami masih menunggu pihak dinas sosial menjemput sembilan korban WNI ini," ujarnya. "Sedangkan satu WNA Bangladesh akan dikirim ke pihak Imigrasi. Rencananya akan di deportasikan ke negara asalnya," tambahnya.
Imigrasi Bengkalis membenarkan adanya WNA Bangladesh menjadi korban kapal tenggelam tersebut. Saat ini WNA tersebut masih ditangani pihak kepolisian. "Kami masih berkoordinasi dengan kepolisian saat ini," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis Dimas Pramudito singkat melalui whatsapp.
Dari hasil pemeriksaan korban selamat ini, penyebab kapal tenggelam karena kapal yang ditumpanginya karena kelebihan muatan dan kapal dihantam ombak besar. "Keterangan mereka yang kami periksa, kapal yang ditumpangi ini kebanyakan muatan, dan dihantam ombak besar," tegasnya.
Tim gabungan pencarian korban kapal TKI Ilegal yang tenggelam di perairan Rupat Utara dilanjutkan. Pencarian dimulai, Jumat (24/1) sejak pukul 08.00 WIB. Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto memimpin upaya pencarian di hari kedua.(esi)
