Senin, 15 Juli 2024

Tim Kemenko Polhukam RI dan KKP Tinjau Beting Aceh

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) –  Isu penambangan pasir ilegal di pulau rupat sudah menjadi isu nasional. Bahkan beberapa waktu lalu tim KKP telah menyegel salah satu kapal penambang pasir yang diduga ilegal.

Untuk melihat dari dekat kondisi di lapangan,  Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI  didampingi Bupati Bengkalis Kasmarni serta tokoh masyarakat Pulau Rupat menunjau Pulau Beting Aceh, di Rupat Utara, Bengkalis, Rabu (23/2/2022)

- Advertisement -

Peninjauan tersebut dilakukan oleh Asdev Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Brigjen TNI Suteikno Suleman, Kabid Tata Ruang Pertahanan Kolonel Inf Sugeng Hartono, Koordinator PPKT Dr Ahmad Aris, Koordinator Kawasan Strategis, Syofyan Hasan.

Lalu Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai Kolonel  Himawan, perwakilan BPSPL Padang, Faysumi serta beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Rombongan pemerintah pusat itu takjub akan keindahan pulau yang identik dengan hamparan pasir putih dan lautnya yang biru.

- Advertisement -

Didampingi Bupati Kasmarni, rombongan dari Pemerintah Pusat tersebut berkeliling menyusuri pantai tanpa alas kaki, sambil menikmati indahnya pulau Beting Aceh.

Tidak sedikit dari mereka mengabadikan momen berharga itu melalui ponsel pintarnya masing-masing.

Usai berkeliling, Bupati Kasmarni mengajak rombongan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati segarnya air kelapa muda, sebagai pelepas dahaga.

Pada kesempatan itu, Bupati Bengkalis Kasmarni menjelaskan,  pesona pasir putih yang begitu indah di Pulau Rupat dan Benting Aceh  ini, akan tetap dan terus dibangun secepatnya. Ini merupakan aset Kabupaten Bengkalis yang sangat berharga yang memiliki nilai ekonomis untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kasmarni mengatakan, Pulau Beting Aceh merupakan aset Kabupaten Bengkalis yang sangat berharga, yang memiliki nilai ekonomis untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk mewujudkan Pulau Rupat sebagai kawasan objek wisata unggulan di Provinsi Riau, kami akan terus menyiapkan sarana dan prasarana, serta melakukan promosi dan membuka pintu seluas-luasnya bagi para investor," ujar Kasmarni

Baca Juga:  444 JH Bengkalis Tiba di Tanah Air

Seluruh rencana program dan kegiatan tersebut sambung Kasmarni, diperluan dukungan, dirinya yakin, dengan adanya dukungan pemerintah pusat, tentunya akan menjadi stimulan bagi  pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja, khususnya dalam pengembangan lokasi prioritas kawasan perbatasan negara di Kabupaten Bengkalis ini.

"Kami ucapan terima kasih atas segala perhatian tim Kemenko Polhukam RI dan tim KKP beserta tim terkait upaya pengembangan lokasi prioritas kawasan perbatasan di Kabupaten Bengkalis" ucap Kasmarni.

Sementara itu, Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam yang melakukan kunjungan kerja ke Rupat Utara, selain melihat kondisi pulau Rupat, tim juga mendengarkan langsung, keluh kesah nelayan di daerah tersebut.

Sejumlah nelayan mengeluhkan semakin sedikitnya hasil tangkapan hasil laut, diakibatkan kegiatan penambangan dan pengangkutan pasir di sekitar lokasi tempat mereka menangkap ikan.

"Selama ini dalam sehari kami bisa menghasilkan sekitar Rp800 ribuan dari hasil tangkapan ikan. Tapi dengan adanya penambangan pasir, pendapatan kami menurun drastis," jelas Jupiter, salah seorang nelayan asal Desa Titi Akar yang biasa melaut di sekitar Pulau Babi dan Beting Aceh.

Selain itu, Jupiter juga berharap bantuan kapal tangkap ikan yang lebih memadai.

Sementara itu, Herianto nelayan lain juga mengeluhkan, susahnya memasarkan hasil tangkapan ikan laut. Untuk itu nelayan asal Desa Suka Damai ini berharap bantuan didirikannya pabrik es penyimpanan ikan sementara.

Mewakili masyarakat  Abdul Haris selaku Kepala Desa Suka Damai juga meminta agar penambangan pasir di sekitar wilayahnya itu, secepatnya dihentikan secara permanen.

Mendengar keluhan tersebut, Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam yang dikomandoi Brigjen TNI Suteikno Suleman mengatakan, akan segera dilaporkan dan sesegera mungkin dibahas di Kementerian.

"Kami datang jauh-jauh menjalankan tugas negara, ingin berdialog dan melihat secara langsung permasalahan yang dialami masyarakat Pulau Rupat. Khususnya masalah keamanan, kelestarian pulau serta menjaga ancaman yang nantinya akan kami rapatkan di Kementerian," ucap jendral bintang satu itu.

Baca Juga:  Kisruh Koperasi Meskom Sejati Bengkalis

Dihadapan tim, Bupati Kasmarni turut melaporkan sebagai bagian dari wilayah terluar NKRI, terkait pengembangan perbatasan Kabupaten Bengkalis, masih dalam tahap pembangunan.

Selain itu, Kasmarni juga melaporkan masih banyak yang perlu ditata, seperti jalan yang belum memadai dan abrasi yang kian mengkhawatirkan.

Kasmarni juga menjelaskan bahwa di Pulau Rupat peredaran narkoba cukup tinggi, yang mana daerah Pulau Rupat sangat dekat dengan Malaysia.

Sedangkan pada hari kedua, Kamis (24/2/2022) rombongan dijamu ramah tamah yang sengaja diagendakan Bupati Kasmarni setelah berkunjung Kecamatan Rupat Utara sebagai pulau yang langsung dengan Selat Malaka bersama Asdev Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman, Kabid Tata Ruang Pertahanan Kolonel Inf Sugeng Hartono, Koordinator PPKT Dr Ahmad Aris , dan Koordinator Kawasan Strategis, Sofyan Hasan.

"Mereka adalah tamu pemerintah daerah yang perlu kita sambut dan jamu, sehingga kita agendakan malam ini kegiatan ramah tamah," ujar Kasmarni.

Dikatakan Bupati tim ini akan melanjutkan survei di Pulau Bengkalis pada Kamis (24/2/2022).

"Kami yakin tim ini sengaja ditugaskan untuk melihat secara langsung kondisi Pulau Rupat maupun Pulau Bengkalis yang merupakan pulau terluar langsung dengan Malaysia, Selat Malaka," ucapnya.

Sementara itu, Badan Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman mengatakan bahwa melakukan kunjungan di Kabupaten Bengkalis ini adalah menjalankan amanat presiden untuk mengembangkan dan memperkuat keamanan di wilayah perbatasan negara.

"Kunjungan kami tentu tidak semata-mata jalan-jalan, tetapi kami ada misi khusus yang memang ditugaskan untuk menganalisis dan mendata potensi Kabupaten Bengkalis yang patut dikembangkan hanya sebagai kawasan perbatasan Negara ini," sebutnya.

Dikesempatan itu, Bupati Kasmarni juga sempat memberikan cindra mata kepada Tim Kemenko Polhukam dan KKP RI, berupa pelakat gambar ikan terubuk sebagai salah satu ikon yang dimiliki Kabupaten Bengkalis.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Erwan Sani

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) –  Isu penambangan pasir ilegal di pulau rupat sudah menjadi isu nasional. Bahkan beberapa waktu lalu tim KKP telah menyegel salah satu kapal penambang pasir yang diduga ilegal.

Untuk melihat dari dekat kondisi di lapangan,  Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI  didampingi Bupati Bengkalis Kasmarni serta tokoh masyarakat Pulau Rupat menunjau Pulau Beting Aceh, di Rupat Utara, Bengkalis, Rabu (23/2/2022)

Peninjauan tersebut dilakukan oleh Asdev Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Brigjen TNI Suteikno Suleman, Kabid Tata Ruang Pertahanan Kolonel Inf Sugeng Hartono, Koordinator PPKT Dr Ahmad Aris, Koordinator Kawasan Strategis, Syofyan Hasan.

Lalu Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai Kolonel  Himawan, perwakilan BPSPL Padang, Faysumi serta beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Rombongan pemerintah pusat itu takjub akan keindahan pulau yang identik dengan hamparan pasir putih dan lautnya yang biru.

Didampingi Bupati Kasmarni, rombongan dari Pemerintah Pusat tersebut berkeliling menyusuri pantai tanpa alas kaki, sambil menikmati indahnya pulau Beting Aceh.

Tidak sedikit dari mereka mengabadikan momen berharga itu melalui ponsel pintarnya masing-masing.

Usai berkeliling, Bupati Kasmarni mengajak rombongan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati segarnya air kelapa muda, sebagai pelepas dahaga.

Pada kesempatan itu, Bupati Bengkalis Kasmarni menjelaskan,  pesona pasir putih yang begitu indah di Pulau Rupat dan Benting Aceh  ini, akan tetap dan terus dibangun secepatnya. Ini merupakan aset Kabupaten Bengkalis yang sangat berharga yang memiliki nilai ekonomis untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kasmarni mengatakan, Pulau Beting Aceh merupakan aset Kabupaten Bengkalis yang sangat berharga, yang memiliki nilai ekonomis untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk mewujudkan Pulau Rupat sebagai kawasan objek wisata unggulan di Provinsi Riau, kami akan terus menyiapkan sarana dan prasarana, serta melakukan promosi dan membuka pintu seluas-luasnya bagi para investor," ujar Kasmarni

Baca Juga:  Kejari Bengkalis Gelar Jalan Santai Meriahkan Hari Bhakti Adhyaksa

Seluruh rencana program dan kegiatan tersebut sambung Kasmarni, diperluan dukungan, dirinya yakin, dengan adanya dukungan pemerintah pusat, tentunya akan menjadi stimulan bagi  pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja, khususnya dalam pengembangan lokasi prioritas kawasan perbatasan negara di Kabupaten Bengkalis ini.

"Kami ucapan terima kasih atas segala perhatian tim Kemenko Polhukam RI dan tim KKP beserta tim terkait upaya pengembangan lokasi prioritas kawasan perbatasan di Kabupaten Bengkalis" ucap Kasmarni.

Sementara itu, Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam yang melakukan kunjungan kerja ke Rupat Utara, selain melihat kondisi pulau Rupat, tim juga mendengarkan langsung, keluh kesah nelayan di daerah tersebut.

Sejumlah nelayan mengeluhkan semakin sedikitnya hasil tangkapan hasil laut, diakibatkan kegiatan penambangan dan pengangkutan pasir di sekitar lokasi tempat mereka menangkap ikan.

"Selama ini dalam sehari kami bisa menghasilkan sekitar Rp800 ribuan dari hasil tangkapan ikan. Tapi dengan adanya penambangan pasir, pendapatan kami menurun drastis," jelas Jupiter, salah seorang nelayan asal Desa Titi Akar yang biasa melaut di sekitar Pulau Babi dan Beting Aceh.

Selain itu, Jupiter juga berharap bantuan kapal tangkap ikan yang lebih memadai.

Sementara itu, Herianto nelayan lain juga mengeluhkan, susahnya memasarkan hasil tangkapan ikan laut. Untuk itu nelayan asal Desa Suka Damai ini berharap bantuan didirikannya pabrik es penyimpanan ikan sementara.

Mewakili masyarakat  Abdul Haris selaku Kepala Desa Suka Damai juga meminta agar penambangan pasir di sekitar wilayahnya itu, secepatnya dihentikan secara permanen.

Mendengar keluhan tersebut, Tim Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam yang dikomandoi Brigjen TNI Suteikno Suleman mengatakan, akan segera dilaporkan dan sesegera mungkin dibahas di Kementerian.

"Kami datang jauh-jauh menjalankan tugas negara, ingin berdialog dan melihat secara langsung permasalahan yang dialami masyarakat Pulau Rupat. Khususnya masalah keamanan, kelestarian pulau serta menjaga ancaman yang nantinya akan kami rapatkan di Kementerian," ucap jendral bintang satu itu.

Baca Juga:  Korban Terkaman Harimau Dibantu Rp8 Juta

Dihadapan tim, Bupati Kasmarni turut melaporkan sebagai bagian dari wilayah terluar NKRI, terkait pengembangan perbatasan Kabupaten Bengkalis, masih dalam tahap pembangunan.

Selain itu, Kasmarni juga melaporkan masih banyak yang perlu ditata, seperti jalan yang belum memadai dan abrasi yang kian mengkhawatirkan.

Kasmarni juga menjelaskan bahwa di Pulau Rupat peredaran narkoba cukup tinggi, yang mana daerah Pulau Rupat sangat dekat dengan Malaysia.

Sedangkan pada hari kedua, Kamis (24/2/2022) rombongan dijamu ramah tamah yang sengaja diagendakan Bupati Kasmarni setelah berkunjung Kecamatan Rupat Utara sebagai pulau yang langsung dengan Selat Malaka bersama Asdev Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman, Kabid Tata Ruang Pertahanan Kolonel Inf Sugeng Hartono, Koordinator PPKT Dr Ahmad Aris , dan Koordinator Kawasan Strategis, Sofyan Hasan.

"Mereka adalah tamu pemerintah daerah yang perlu kita sambut dan jamu, sehingga kita agendakan malam ini kegiatan ramah tamah," ujar Kasmarni.

Dikatakan Bupati tim ini akan melanjutkan survei di Pulau Bengkalis pada Kamis (24/2/2022).

"Kami yakin tim ini sengaja ditugaskan untuk melihat secara langsung kondisi Pulau Rupat maupun Pulau Bengkalis yang merupakan pulau terluar langsung dengan Malaysia, Selat Malaka," ucapnya.

Sementara itu, Badan Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman mengatakan bahwa melakukan kunjungan di Kabupaten Bengkalis ini adalah menjalankan amanat presiden untuk mengembangkan dan memperkuat keamanan di wilayah perbatasan negara.

"Kunjungan kami tentu tidak semata-mata jalan-jalan, tetapi kami ada misi khusus yang memang ditugaskan untuk menganalisis dan mendata potensi Kabupaten Bengkalis yang patut dikembangkan hanya sebagai kawasan perbatasan Negara ini," sebutnya.

Dikesempatan itu, Bupati Kasmarni juga sempat memberikan cindra mata kepada Tim Kemenko Polhukam dan KKP RI, berupa pelakat gambar ikan terubuk sebagai salah satu ikon yang dimiliki Kabupaten Bengkalis.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari