BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Bupati Bengkalis sangat mendukung dan mengapresiasi upaya rehabilitasi dan revitalisasi yang telah dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Mengingat, Kabupaten Bengkalis didominasi oleh lahan gambut dengan karakteristik kedalaman bervariasi.
Apresiasi tersebut disampaikan Bupati Bengkalis melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra dalam kegiatan Temu Konsolidasi dan Reuni 13 Tahun Aksi Restorasi Gambut Terintegrasi Lanskap Rewettting, Revagation dan Revatalization, Laksamana Raja Dilaut, di Rumah Runding Restorasi Gambut dan Mangrove, Desa Tanjung Leban, Sabtu (18/12/2021).
Menurutnya, persoalan lingkungan seperti kebakaran hutan dan lahan (karlahut) serta abrasi di kawasan pesisir erat kaitannya dengan pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove.
Kasmarni mengatakan, BRGM yang memiliki mandat melakukan pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove selaras dengan visi "Bengkalis Bermasa" dan sejalan dengan sasaran dan strategi pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan berkesinambungan.
Saat ini, persoalan tingginya gelombang laut dan arus pasang surut yang terjadi di perairan Selat Melaka menjadi persoalan, diperparah pula dengan rusaknya ekosistem mangrove.
"Itulah yang menjadi faktor pemicu peningkatan laju abrasi di Kabupaten Bengkalis dan harus ditangani bersama-sama," terangnya.
Ia berharap, adanya rumah runding dapat berfungsi sebagai tempat konsolidasi sosial multi pihak guna membangun integrasi, kolaborasi dan bersinergi dalam upaya mewujudkan tujuan utama restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove dalam menyeimbangkan aspek lingkungan.
Dalam pertemuan ini, Heri Indra Putra didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Johansyah Syafri dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah di Kabupaten Bengkalis.
Turut hadir, Ketua Kelompok Ahli BRGM, Perwakilan RIHN Prof Kosuke, Ketua JPSP Prof Wahyu, Kadis LHK Riau H. Mamun Murod, Perwakilan Polbeng, beberapa orang peneliti dari Universitas Kyoto Jepang dan Universitas Riau serta lembaga peneliti lainnya.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: E Sulaiman