DURI (RIAUPOS.CO) – Warga Jalan Gajah Mada, Sebanga, Duri meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bengkalis tegas, terhadap aturan portal 3 meter yang dibangun akhir tahun lalu.
"Kami mengharapkan Dishun tak lagi 'mermain mata' dengan kebijakan yang dilaksanakan. Harus ada ketegasan terhadap aturan yang sudah ditegakkan. Juga tegas dan keras dalam pemberlakukan portal ini. Jangan ada lagi tarik ulur kepentingan dengan buka tutup portal. Kalau ini diberlakukan, kepercayaan masyarakat bisa hilang. Berarti ada apa-apanya jika portal dibuka lagi," tegas Irawanto, salah seorang tokoh masyarakat Sebanga, Duri.
Pernyataan itu disampaikan Irawanto, karena melihat mulai ada indikasi permainan buka tutup portal untuk kepentingan perusahaan yang ada di ruas Jalan Gajah Mada tersebut. Indikasi itu dilihat dari adanya upaya buka paksa portal yang disebut-sebut ulah orang tak dikenal (OTK).
Menurutnya, kebijakan yang dilaksanakan Dishub Bengkalis saat ini sudah sangat tepat dan jangan lagi goyah. Tegakkan marwah pemerintah daerah dan jangan lemah karena kepentingan perusahaan tapi merugikan masyarakat banyak.
Irawanto juga menyebut jika Dishub membuka lagi portal, karena alasan mengakomodir kepentingan perusahaan, maka masyarakat akan memandang miring terhadap kinerja Dishub. Bisa saja Dishub dituding menerima sesuatu dari pengusaha sawit yang punya kepentingan untuk membuka portal itu.
“Kalau buka tutup diberlakukan lagi, jelas kami curiga. Entah dapat fee dari perusahaan. Ini yang harus dipikirkan lagi, agar kebijakan ini dipertahankan. Sah-sah saja Jalan ini di portal. Ini Jalan Kabupaten kok," terangnya lagi.
Irawanto juga menyebut, jika kali ini Dishub tak tegas dengan kebijakannya, maka siap-siap melihat kerusakan Jalan Gajah Mada itu lagi. Sebab aktifitas mobil dangan tonase berat milik pengusaha sawit akan terus bersileweran di Jalan yang sudah menyerap ratusan miliar dana APBD Kabupaten Bengkalis.
“Kami tegaskan lagi dishub jangan lemah dan jangan tergoda iming-iming perusahaan. Pertahankan portal itu. Sekali dibuka tunggulah kehancuran jalan itu karena keberadaan perusahaan sawit didalam itu tak sementara tapi permanen. Siap-siap saja Jalan hancur karena truk truk sawit dan CPO-nya, ” ujar Irawanto.
Sementara itu, dukungan agar portal tak dibuka tutup lagi juga disampaikan Jufri, tokoh pemuda setempat. Menurutnya kebijakan Pemkan Bengkalis melalui Dishub memasang portal jalan sudah sangat tepat. Sebab selama ini pihak perusahaan seperti acuh tak acuh dengan kerusakan ruas jalan yang dilewatinya.
“Jangankan ingin memperbaiki jalan yang rusak, ketika kemarau saja jalan dibiarkan berdebu. Tidak ada sedikit pun kepedulian mereka, meski sebatas menyiram jalan yang berdebu. Makanya jangan lagi mereka dikasi hati. Jangan ajarkan lagi kami demo ke Bupati kalau portal ini hanya sekedar pajangan lagi, ” tegasnya.
Disebutkan Jufri, masyarakat sudah sangat gerah dengan ketidakpedulian perusaahaan terhadap kerusakan Jalan Gajah Mada itu dulu. Hujan berlumpur dan panas berdebu masyarakat setempat yang merasakan pahitnya. Makanya mereka sangat mendukung Jalan di portal agar Jalan yang sudah bagus dan mulus itu bisa terjaga dan terpelihara.
“Tolong jangan diajar lagi kami demo ke Bupati terkait portal ini. Jangan lagi ada yang mengakomodir kepentingan perusahaan. Kami geram dengan perusahaan yang tidak peduli dengan perbaikan jalan ini. Mereka perusahaan hanya menikmati keuntungan saja,” ujar Jufri.
Sementara itu.Plt Kadsihub Bengkalis Djamaluddin mengatakan, pihaknya tetap tegas dalam pemberlakukan portal di jalan Gajah Mada. "Kami tetap tegas dalam pemberlakukan portal di sana, dan komitmen kami sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: E Sulaiman