Begini Kronologis Speedboad Tenggelam di Perairan Rupat

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Hari ketiga pascaperistiwa naas yang menimpa speedboat yang tenggelam di Selat Motong, perairan Ketapang, Rupat, Bengkalis, Jumat (14/1/2022) sore lalu, sampai saat ini tim Basarnas Pekanbaru dan petugas Polair Polres Bengkalis dan Polsek Rupat masih melakukan pencarian.

Dari 21 orang, 3 diantaranya tekong dan anak buah kapal (ABK) (bukan 14 seperti pemberitaan Riau Pos sebelumnya, Red). Sedangkan 3 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 3 orang masih hilang dan dalam proses pencarian oleh petugas. Sedangkan speadboat yang membawa pekerja migran illegal (PMI) ke Malaysia saat berada di tengah perairan selat morong cuaca buruk. 

- Advertisement -

Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko melalui Paur Humas, AKP Edwi Sunarto kepada wartawan, Ahad (16/1/12022) sampai saat ini tim gabungan, TNI, Polri serta pemerintah Desa Sungai Cingam terus melakukan pencaharian di pesisir pantai. 

 ‘’Ya, perkembangan kecelakaan laut PMI di Perairan Selat Morong, Kecamatan Rupat speedboat pancung membawa 18 orang PMI bersana 3 orang ABK yang berangkat dari Pulau Rupat menuju negara Malaysia,’’ ujar Edwi.

- Advertisement -

Edwi menyebutkan, kronologos kejadianya, pada Jumat (14/1/2022) sekitar pukul 19.00 WIB, di Pelabuhan Dusun Pangkalan Buah, Desa Sungai Cingam (Sungai Selat Morong) Speedboat dengan 2 unit mesin 60 PK dan 40 PK membawa 18  penumpang bersama 3 ABK PMI,  yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang dibawa oleh Amin sebagai tekong, Bokir dan David sebagai ABK.

Dijelaskannya, speedboad berangkat dari pelabuhan Pangkalan Buah dengan tujuan negara Malaysia, namun sekitar 30 menit perjalanan, tepatnya sekira 100 meter setelah tiang Pal Selat Morong, mesin Speedboat sempat mengalami kerusakan dan mati. Sementara angin sangat kencang dan ombak sangat tinggi, sehigga air laut masuk ke dalam speedboat dan akhirnya speedboat tenggelam. 

‘’Dari 18 orang penumpang dan 3 orang tekong dan ABK, saat ini telah ditemukan 15  orang yang selamat dan terdampar di pantai Ketapang Desa Sungai Cingam. Di mana 11 orang saat ini diamankan di Polsek Rupat dan 3  org sudah kembali ke rumah masing-masing yang berada di Pangkalan Nyirih dan Cingam,’’ ujar Edwi.

Ia juga mengatakan, saat ini korban yang belum ditemukan masih dalam pencarian yang dipimpin oleh Kapolsek Rupat AKP Syaidina Ali SH beserta 5 orang anggota dan  Kasat Pol Air Iptu Hendriyanto SH, Kanit Gakkum Satpolairud Ipda Yuli Ariyanto SH beserta 3 anggota. Dikarenakan saat ini kondisi angin sangat kencang dan ombak laut sangat tinggi, sehingga pencarian korban dilakukan hanya diseputaran pantai. 

Edwi merinci korban selamat, M Yusri (46) warga Langkat Medan, Hendrik  (29) warga asal Jawa Timur, Madun (46) warga asal Lombok, Padli (31) warga asal Medan, Maya (31) warga asal M edan, Adnrianto (26) warga asal Rantau Perapat Medan, Ganda Putra (37) warga Rantau Prapat Medan, Saat Junaidi (46) warga asal Lmbok, David (23) warga Dusun Pangkalan Buah Desa Sei Cingam (diamankan di Polres Bengkalis).

Kemudian Ita (36) asal Medan, Pribodo (33) warga Tanjung Balai Asahan Medan, Anhar (30) warga Langkat Medan, Muhammad Ali (35)warga  Dusun V Sei Cuna Desa Pangkalan Nyirih (sudah kembali ke rumah). Priyono (40) warga Jalan  H Abu Bakar dan Sutoyo (31) warga Desa Sei  Cingam (keduanya sudah kembali ke rumah).

Sedangkan korban meninggal dunia bernama, Rofikoh (22) dan Ari (24) warga asal Surabaya, ditemukan meninggal dunia dan ditemukan di Pantai Ketapang. Teteh (44) warga asal Jawa Barat, ditemukan di pelabuhan tambak udang, Desa Sungai Cingam. 

‘’Terhadap ketiga jenazah telah dilakukan visum ET Revertum oleh Tim Medis UPT  Puskesmas Teluk Lecah yang diketuai oleh Dr Sanggam Malau. Setelah visum dilakukan, ketiga jenazah dibawa ke RSUD Kota Dumai dengan menggunakan 3 unit ambulan. Yakni Ambulan Puskesmas Teluk Lecah, Ambulan Desa Sei  Cingam dan Ambulan Desa Teluk Lecah, sementara korban selamat dibawa ke Polsek Rupat guna penanganan lebih lanjut,’’ ujar Edwi. 

Namun kata Edwi lagi, hingga saat ini belum ditemukan 3  orang korban yang tenggelam, di antaranya 1 tekong, 1 ABK dan 1 penumpang.  Sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian dan sedang berlangsung.

‘’Ya, mudah-mudahan para korban ini segera ditemukan dan pihaknya mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di tengah laut. Bahkan diingarkan kepada masyarakat yang ingin bepergian untuk mencari pekerjaan hendaknya dilakukan secara legal,’’ harapnya.

 

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Hari ketiga pascaperistiwa naas yang menimpa speedboat yang tenggelam di Selat Motong, perairan Ketapang, Rupat, Bengkalis, Jumat (14/1/2022) sore lalu, sampai saat ini tim Basarnas Pekanbaru dan petugas Polair Polres Bengkalis dan Polsek Rupat masih melakukan pencarian.

Dari 21 orang, 3 diantaranya tekong dan anak buah kapal (ABK) (bukan 14 seperti pemberitaan Riau Pos sebelumnya, Red). Sedangkan 3 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 3 orang masih hilang dan dalam proses pencarian oleh petugas. Sedangkan speadboat yang membawa pekerja migran illegal (PMI) ke Malaysia saat berada di tengah perairan selat morong cuaca buruk. 

Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko melalui Paur Humas, AKP Edwi Sunarto kepada wartawan, Ahad (16/1/12022) sampai saat ini tim gabungan, TNI, Polri serta pemerintah Desa Sungai Cingam terus melakukan pencaharian di pesisir pantai. 

 ‘’Ya, perkembangan kecelakaan laut PMI di Perairan Selat Morong, Kecamatan Rupat speedboat pancung membawa 18 orang PMI bersana 3 orang ABK yang berangkat dari Pulau Rupat menuju negara Malaysia,’’ ujar Edwi.

Edwi menyebutkan, kronologos kejadianya, pada Jumat (14/1/2022) sekitar pukul 19.00 WIB, di Pelabuhan Dusun Pangkalan Buah, Desa Sungai Cingam (Sungai Selat Morong) Speedboat dengan 2 unit mesin 60 PK dan 40 PK membawa 18  penumpang bersama 3 ABK PMI,  yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang dibawa oleh Amin sebagai tekong, Bokir dan David sebagai ABK.

Dijelaskannya, speedboad berangkat dari pelabuhan Pangkalan Buah dengan tujuan negara Malaysia, namun sekitar 30 menit perjalanan, tepatnya sekira 100 meter setelah tiang Pal Selat Morong, mesin Speedboat sempat mengalami kerusakan dan mati. Sementara angin sangat kencang dan ombak sangat tinggi, sehigga air laut masuk ke dalam speedboat dan akhirnya speedboat tenggelam. 

‘’Dari 18 orang penumpang dan 3 orang tekong dan ABK, saat ini telah ditemukan 15  orang yang selamat dan terdampar di pantai Ketapang Desa Sungai Cingam. Di mana 11 orang saat ini diamankan di Polsek Rupat dan 3  org sudah kembali ke rumah masing-masing yang berada di Pangkalan Nyirih dan Cingam,’’ ujar Edwi.

Ia juga mengatakan, saat ini korban yang belum ditemukan masih dalam pencarian yang dipimpin oleh Kapolsek Rupat AKP Syaidina Ali SH beserta 5 orang anggota dan  Kasat Pol Air Iptu Hendriyanto SH, Kanit Gakkum Satpolairud Ipda Yuli Ariyanto SH beserta 3 anggota. Dikarenakan saat ini kondisi angin sangat kencang dan ombak laut sangat tinggi, sehingga pencarian korban dilakukan hanya diseputaran pantai. 

Edwi merinci korban selamat, M Yusri (46) warga Langkat Medan, Hendrik  (29) warga asal Jawa Timur, Madun (46) warga asal Lombok, Padli (31) warga asal Medan, Maya (31) warga asal M edan, Adnrianto (26) warga asal Rantau Perapat Medan, Ganda Putra (37) warga Rantau Prapat Medan, Saat Junaidi (46) warga asal Lmbok, David (23) warga Dusun Pangkalan Buah Desa Sei Cingam (diamankan di Polres Bengkalis).

Kemudian Ita (36) asal Medan, Pribodo (33) warga Tanjung Balai Asahan Medan, Anhar (30) warga Langkat Medan, Muhammad Ali (35)warga  Dusun V Sei Cuna Desa Pangkalan Nyirih (sudah kembali ke rumah). Priyono (40) warga Jalan  H Abu Bakar dan Sutoyo (31) warga Desa Sei  Cingam (keduanya sudah kembali ke rumah).

Sedangkan korban meninggal dunia bernama, Rofikoh (22) dan Ari (24) warga asal Surabaya, ditemukan meninggal dunia dan ditemukan di Pantai Ketapang. Teteh (44) warga asal Jawa Barat, ditemukan di pelabuhan tambak udang, Desa Sungai Cingam. 

‘’Terhadap ketiga jenazah telah dilakukan visum ET Revertum oleh Tim Medis UPT  Puskesmas Teluk Lecah yang diketuai oleh Dr Sanggam Malau. Setelah visum dilakukan, ketiga jenazah dibawa ke RSUD Kota Dumai dengan menggunakan 3 unit ambulan. Yakni Ambulan Puskesmas Teluk Lecah, Ambulan Desa Sei  Cingam dan Ambulan Desa Teluk Lecah, sementara korban selamat dibawa ke Polsek Rupat guna penanganan lebih lanjut,’’ ujar Edwi. 

Namun kata Edwi lagi, hingga saat ini belum ditemukan 3  orang korban yang tenggelam, di antaranya 1 tekong, 1 ABK dan 1 penumpang.  Sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian dan sedang berlangsung.

‘’Ya, mudah-mudahan para korban ini segera ditemukan dan pihaknya mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di tengah laut. Bahkan diingarkan kepada masyarakat yang ingin bepergian untuk mencari pekerjaan hendaknya dilakukan secara legal,’’ harapnya.

 

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya