Tidak Ada Pemotongan, Sampah Dibawa Pulang

Riki Andari pemilik peron di Lubuk Dalam berusaha untuk menjaga kemitraan dengan PT Kimia Tirta Utama (KTU) Astra. Riki membangun kesepakatan emosional dengan para petani.

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sebenarnya Riki sudah 8 tahun mengelola peron jual beli kelapa sawit. Tapi 5 tahun terakhir dia nyaman bermitra dengan PT KTU Astra yang berada di Kecamatan Koto Gasib.

- Advertisement -

"Saya nyaman bermitra dengan PT KTU, sebab penjualan TBS tidak ada pemotongan sampah. Jika ada sampah, sampah-sampah itu dikembalikan untuk kami bawa pulang," ucap Riki.

Sementara di perusahaan lain, pemotongan bisa sampai 5 persen, tentu hal itu sangat memberatkan.  Untuk menjaga kualitas, dikatakan Riki, dia mengajak petani yang menjadi mitranya untuk menjaga kualitas produknya. "Kami bersinergi untuk menjaga kualitas. Sebab hal itu berkaitan dengan harga TBS," sebut Riki.

- Advertisement -

Bahkan untuk tetap menjaga semangat, dikatakan Riki, dia tetap membagikan harga kelapa sawit terbaru kepada para petani.

Atas kerja sama itu pula menurut Riki, dia bisa mendapatkan sepeda motor jenis Vario dari PT KTU. Sebab tingginya kepercayaan petani terhadapnya. Sehingga setiap hari minat petani menjual sawit ke peronnya cukup tinggi. Sebab selain memberikan pelayanan terbaik, harga juga benar benar terjaga. 

Sementara Administratur PT KTU Astra Hubbal K Sembiring, didampingi CDO Arif Hardiman dan Ery mengatakan kesungguhan pihaknya untuk peduli dan ramah terhadap lingkungan. 

"Mitra sekitar perusahaan tentunya mendapat tempat di hati kami. Dan kami menjaga dengan sebaik mungkin, sama dengan mitra lainnya," ucap Hubbal.(esi)

Laporan MONANG LUBIS, Siak

Riki Andari pemilik peron di Lubuk Dalam berusaha untuk menjaga kemitraan dengan PT Kimia Tirta Utama (KTU) Astra. Riki membangun kesepakatan emosional dengan para petani.

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sebenarnya Riki sudah 8 tahun mengelola peron jual beli kelapa sawit. Tapi 5 tahun terakhir dia nyaman bermitra dengan PT KTU Astra yang berada di Kecamatan Koto Gasib.

"Saya nyaman bermitra dengan PT KTU, sebab penjualan TBS tidak ada pemotongan sampah. Jika ada sampah, sampah-sampah itu dikembalikan untuk kami bawa pulang," ucap Riki.

Sementara di perusahaan lain, pemotongan bisa sampai 5 persen, tentu hal itu sangat memberatkan.  Untuk menjaga kualitas, dikatakan Riki, dia mengajak petani yang menjadi mitranya untuk menjaga kualitas produknya. "Kami bersinergi untuk menjaga kualitas. Sebab hal itu berkaitan dengan harga TBS," sebut Riki.

Bahkan untuk tetap menjaga semangat, dikatakan Riki, dia tetap membagikan harga kelapa sawit terbaru kepada para petani.

Atas kerja sama itu pula menurut Riki, dia bisa mendapatkan sepeda motor jenis Vario dari PT KTU. Sebab tingginya kepercayaan petani terhadapnya. Sehingga setiap hari minat petani menjual sawit ke peronnya cukup tinggi. Sebab selain memberikan pelayanan terbaik, harga juga benar benar terjaga. 

Sementara Administratur PT KTU Astra Hubbal K Sembiring, didampingi CDO Arif Hardiman dan Ery mengatakan kesungguhan pihaknya untuk peduli dan ramah terhadap lingkungan. 

"Mitra sekitar perusahaan tentunya mendapat tempat di hati kami. Dan kami menjaga dengan sebaik mungkin, sama dengan mitra lainnya," ucap Hubbal.(esi)

Laporan MONANG LUBIS, Siak

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya