PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – GUBERNUR Riau (Gubri) Syamsuar sudah mengizinkan daerah selain Kota Pekanbaru melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal tersebut dikarenakan hingga saat ini, hanya Pekanbaru yang masih berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
"Daerah yang PPKM-nya level 3 sebenarnya sudah boleh melakukan sekolah tatap muka terbatas," kata Gubri.
Terkait hal tersebut, Gubri juga sudah memerintahkan kepala dinas pendidikan untuk menginformasikan hal tersebut kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
"Saya sudah perintahkan kepala dinas pendidikan untuk memberikan informasi itu. Apalagi di daerah desa-desa yang tidak ada Covid-19, sudah bisa melakukan sekolah tatap muka terbatas," ujarnya.
Namun demikian, Gubri tetap meminta pemerintah kabupaten/kota untuk melihat kondisi daerahnya masing-masing. Karena yang mengetahui kondisinya adalah kepala daerah masing-masing.
"Jadi sudah kami buka kesempatan bagi masing-masing kabupaten/kota untuk bisa memulai sekolah tatap muka terbatas," sebutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Riau Zul Ikram mengatakan, untuk mempersiapkan sekolah tatap muka terbatas tersebut, pihaknya masih menyusun telaah. Selanjutnya telaah tersebut disampaikan ke Gubri untuk selanjutnya disebarkan ke kabupaten/kota.
"Kami saat ini masih menyiapkan regulasinya, karena kewenangan provinsi hanya sampai tingkat SMA sederajat, maka yang kami siapkan regulasi untuk tingkat SMA sederajat," ujarnya.
Untuk teknis pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas, menurut Zul Ikram, hanya tinggal menjalankan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Karena sebelum kasus meningkat Covid-19 juga sudah dilakukan sekolah tatap muka terbatas di Riau.
"Kalau teknisnya tinggal melanjutkan saja, intinya tetap menerapkan protokol kesehatan. Jumlah jam belajar yang dibatasi dan juga pengaturan jam belajar antarsiswa," jelasnya.
Berlangsung Aman Sesuai Harapan
Seluruh satuan pendidikan di Kepulauan Meranti mulai melaksanakan PTM terbatas, Senin (30/8) pagi. Pantauan di lapangan tatap muka di sekolah berlangsung sesuai arahan Satgas Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Setidaknya dari data dinas Pendidikan dan Kebudayaan daerah setempat terdapat 219 sekolah yang melaksanakan PTMT prokes secara ketat.
Seperti SMP N 1 Kecamatan Tebingtinggi. Setiap sesi, hanya diikuti 14 sampai 15 peserta didik. Pola itu berlaku kepada seluruhnya, mulai untuk peserta didik tahun ajaran baru hingga lama. Sebelum masuk ke ruang kelas, mereka wajib mengenakan masker, cek suhu dan mencuci tangan. Selain itu, satuan pendidikan juga menanyakan kondisi kesehatan masing masing peserta didik.