Minggu, 7 Juli 2024

DKR dan MSR Gelar Bincang Sejarah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Kesenian Riau (DKR) bersama Majelis Sastra Riau (MSR) dan berkolaborasi dengan berbagai komunitas menaja Sembang Sejarah yang diberi judul “Sentana Asal Hilang Di Daku” di Aula Gedung Kesenian Riau Komplek Purna MTQ Provinsi Riau Jl Jendral Sudirman, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan Sembang sejarah ini merupakan kegiatan Komite Sastra DKR, salah satu bidang yang fokus pada pengembangan kesusasteraan. Dalam hal ini yang berkaitan dengan kemelayuan dan sejarahnya.

- Advertisement -

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni, Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamsi yang merupakan Sejarawan Melayu Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil sebagai tokoh Lembaga Adat Melayu dan juga Sejarawan Melayu dan Dr Elmustian Rahman dari kalangan akademisi.

Ketua DKR, Taufik Hidayat yang akrab disapa Atan Lasak, mengaku bangga dengan kegiatan Sembang Sejarah ini.

Baca Juga:  Positif Narkoba, 38 Pegawai Pemprov Bakal Disanksi

“Tentu kami sangat senang dan bangga bisa menggelar kegiatan ini bersama Mejelis Sastra Riau dan komunitas-komunitas seni dan literasi di Pekanbaru,” kata Atan Lasak yang menutup sambutannya dengan sebuah lagu.

- Advertisement -

Adapun komunitas yang ikut berkolaborasi antara lain, Komunitas Seni Rumah Sunting, Forum Lingkar Pena (FLP), Teratak Literasi, Mentari Sago, Salmah Publishing, dan beberapa lainnya.

Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamai memaparkan kerisauannya terhadap sejarah Melayu di Riau-Kepri yang akhirnya membuat ia memulai untuk menulis buku sejarah.

Dikatakannya, dalam sejarah negara Indonesia sendiri sangat minim sekali sejarah Melayu

ditulis, khususnya  mengenai Kerajaan Melayu Riau dan Kepulauan Riau. Ini membuat orang luar mudahmengklaim sejarah Indonesia menjadi sejarah mereka.

Baca Juga:  Potensi Kakap Putih 10.500 Ton per Tahun

“Ada tiga pahlawan nasional yang ketiganya dari Kerajaan Riau Lingga. Mereka yakni  Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Haji Fi Sabilillah dan Raja Ali Haji. Tapi sejarah Melayu sangat sedikit ditulis. Saya berfikir ini rawan diklaim negara lain. Sejarah besar ini juga tidak tersampaikan lebih luas kepada anak keturunan generasi saat ini. Oleh karna itu, menulislah buku sejarah agar cerita itu sampai pada anak-anak kita saat ini, agar mereka mengerti sejarah masa lalu tanah negeri Melayu ini,” sambung Rida.

Pada kesempatan itu, hadir Sutardji Calzoum Bahri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yose Rizal Zein, Kepala Balai Bahasa Riau, serta penyair, seniman, budayawan dan berbagai komunitas penggiat literasi di Kota Pekanbaru.(kun)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Kesenian Riau (DKR) bersama Majelis Sastra Riau (MSR) dan berkolaborasi dengan berbagai komunitas menaja Sembang Sejarah yang diberi judul “Sentana Asal Hilang Di Daku” di Aula Gedung Kesenian Riau Komplek Purna MTQ Provinsi Riau Jl Jendral Sudirman, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan Sembang sejarah ini merupakan kegiatan Komite Sastra DKR, salah satu bidang yang fokus pada pengembangan kesusasteraan. Dalam hal ini yang berkaitan dengan kemelayuan dan sejarahnya.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni, Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamsi yang merupakan Sejarawan Melayu Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil sebagai tokoh Lembaga Adat Melayu dan juga Sejarawan Melayu dan Dr Elmustian Rahman dari kalangan akademisi.

Ketua DKR, Taufik Hidayat yang akrab disapa Atan Lasak, mengaku bangga dengan kegiatan Sembang Sejarah ini.

Baca Juga:  Pengurus SPS Cabang Riau Masa Bakti 2021-2025 Resmi Dilantik

“Tentu kami sangat senang dan bangga bisa menggelar kegiatan ini bersama Mejelis Sastra Riau dan komunitas-komunitas seni dan literasi di Pekanbaru,” kata Atan Lasak yang menutup sambutannya dengan sebuah lagu.

Adapun komunitas yang ikut berkolaborasi antara lain, Komunitas Seni Rumah Sunting, Forum Lingkar Pena (FLP), Teratak Literasi, Mentari Sago, Salmah Publishing, dan beberapa lainnya.

Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamai memaparkan kerisauannya terhadap sejarah Melayu di Riau-Kepri yang akhirnya membuat ia memulai untuk menulis buku sejarah.

Dikatakannya, dalam sejarah negara Indonesia sendiri sangat minim sekali sejarah Melayu

ditulis, khususnya  mengenai Kerajaan Melayu Riau dan Kepulauan Riau. Ini membuat orang luar mudahmengklaim sejarah Indonesia menjadi sejarah mereka.

Baca Juga:  Polisi Amankan Kapal Bawa Kayu Tujuan Malaysia

“Ada tiga pahlawan nasional yang ketiganya dari Kerajaan Riau Lingga. Mereka yakni  Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Haji Fi Sabilillah dan Raja Ali Haji. Tapi sejarah Melayu sangat sedikit ditulis. Saya berfikir ini rawan diklaim negara lain. Sejarah besar ini juga tidak tersampaikan lebih luas kepada anak keturunan generasi saat ini. Oleh karna itu, menulislah buku sejarah agar cerita itu sampai pada anak-anak kita saat ini, agar mereka mengerti sejarah masa lalu tanah negeri Melayu ini,” sambung Rida.

Pada kesempatan itu, hadir Sutardji Calzoum Bahri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yose Rizal Zein, Kepala Balai Bahasa Riau, serta penyair, seniman, budayawan dan berbagai komunitas penggiat literasi di Kota Pekanbaru.(kun)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari