Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Balita, Lansia, dan Ibu Hamil Pakai Masker

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tiga tahun terakhir (2016-2018) Riau bebas asap dapat terwujud dengan kerja keras bersama seluruh tim yang tergabung dalam Satgas Siaga Darurat Karhutla. Sebelumnya selama 17 tahun dari 1997 dalam periode bulan tertentu, Riau selalu terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Tahun ini, sejak sepekan terakhir hutan dan lahan di Riau terus terbakar. Terdata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 27 ribu hektare sepanjang 2019 ini sudah dilalap api.

Ini mengakibatkan partikulat molekul (PM)10 udara di beberapa daerah pun sempat tidak sehat pada 27 Juli lalu. Meski Selasa (30/7) mulai membaik dan angka pencemaran udara terus menurun, namun produksi asap dikabarkan terus saja terjadi di daerah rawan karhutla. Terutama pesisir Riau.

Baca Juga:  Menang PTUN, Ini Kata Mantan Rektor UIN Suska Riau Prof Akhmad Mujahidin

Bahkan, berdasarkan data yang sudah diterima Dinas Kesehatan Riau, Kamis (25/7) lalu, tercatat 826 warga yang diduga terdampak asap. Setelah adanya laporan dari beberapa kabupaten perihal masyarakat yang mengeluhkan sesak napas. Dalam kedokteran, nebuliser atau nebulizer (lihat perbedaan ejaan) adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasukkan obat dalam bentuk uap untuk dihirup ke dalam paru-paru. Nebulizer biasa digunakan untuk pengobatan fibrosis sistik, asma, PPOK dan penyakit pernapasan lainnya.

Kabut asap tebal akibat karhutla mulai berdampak terhadap masyarakat Pekanbaru. Salah satunya bocah berusia 4 tahun, Alya. Dia terpaksa harus dibawa orangtunya ke rumah sakit karena sesak napas. Orangtua Alya, Femi mengatakan, anaknya tidak ada riwayat penyakit sesak napas. Namun dalam beberapa hari sebelum dibawa ke rumah sakit pada tanggal 29 Juli, anaknya terkena flu dan batuk. Merasa khawatir, dia membawa anaknya berobat.(egp)

Baca Juga:  DPRD Riau Dorong Peningkatan Mutu dan Pelayanan BRK

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tiga tahun terakhir (2016-2018) Riau bebas asap dapat terwujud dengan kerja keras bersama seluruh tim yang tergabung dalam Satgas Siaga Darurat Karhutla. Sebelumnya selama 17 tahun dari 1997 dalam periode bulan tertentu, Riau selalu terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Tahun ini, sejak sepekan terakhir hutan dan lahan di Riau terus terbakar. Terdata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 27 ribu hektare sepanjang 2019 ini sudah dilalap api.

- Advertisement -

Ini mengakibatkan partikulat molekul (PM)10 udara di beberapa daerah pun sempat tidak sehat pada 27 Juli lalu. Meski Selasa (30/7) mulai membaik dan angka pencemaran udara terus menurun, namun produksi asap dikabarkan terus saja terjadi di daerah rawan karhutla. Terutama pesisir Riau.

Baca Juga:  DPRD Riau Dorong Peningkatan Mutu dan Pelayanan BRK

Bahkan, berdasarkan data yang sudah diterima Dinas Kesehatan Riau, Kamis (25/7) lalu, tercatat 826 warga yang diduga terdampak asap. Setelah adanya laporan dari beberapa kabupaten perihal masyarakat yang mengeluhkan sesak napas. Dalam kedokteran, nebuliser atau nebulizer (lihat perbedaan ejaan) adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasukkan obat dalam bentuk uap untuk dihirup ke dalam paru-paru. Nebulizer biasa digunakan untuk pengobatan fibrosis sistik, asma, PPOK dan penyakit pernapasan lainnya.

- Advertisement -

Kabut asap tebal akibat karhutla mulai berdampak terhadap masyarakat Pekanbaru. Salah satunya bocah berusia 4 tahun, Alya. Dia terpaksa harus dibawa orangtunya ke rumah sakit karena sesak napas. Orangtua Alya, Femi mengatakan, anaknya tidak ada riwayat penyakit sesak napas. Namun dalam beberapa hari sebelum dibawa ke rumah sakit pada tanggal 29 Juli, anaknya terkena flu dan batuk. Merasa khawatir, dia membawa anaknya berobat.(egp)

Baca Juga:  Mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah Tutup Usia

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari