Kamis, 9 Mei 2024

Diprediksi 60 Persen Pemudik Lewat Jalur Riau-Sumatera Barat

PEKANBARU (RIAUPO.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) telah memetakan arus lalu lintas pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Diperkirakan pada tahun ini, Jalur Lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) masih menjadi yang terpadat. Bahkan persentase pemudik yang bakal melintas di jalur ini, diperkirakan mencapai 60 persen. Hal tersebut diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Jumat (29/3).

Dikatakan Taufiq, rute Lintas Barat ini meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Provinsi Sumbar. Pada jalur ini ada tiga titik kemacetan yang perlu diantisipasi, yakni Pasar Kuok, Pasar Kampar, dan Pasar Danau Bingkuang.

Yamaha

Taufiq menyebutkan, sudah menyiapkan upaya untuk membantu mengurai kemacetan bila terjadi. Tim urai macet, dan melakukan rekayasa lalu lintas sudah dibentuk. “Kami juga menyiagakan mobil derek dan mengerahkan personel dari Ditlantas Polda Riau untuk back up personel Polantas Polres Kampar,” jelasnya.

Beralih ke Jalur Lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut). Persentase pemudik yang akan melewati jalur ini diprediksi sebesar 20 persen. Jalur ini meliputi Kota Pekanbaru, masuk ke Tol Pekanbaru-Dumai Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dan Provinsi Sumut.

Berikutnya, Jalur Lintas Timur. Sama dengan Jalur Lintas Riau-Sumut, persentase pemudik yang bakal melintas yakni sebesar 20 persen. Jalur ini meliputi Kota Pekanbaru, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), Indragiri Hilir (Inhil), dan Provinsi Jambi.

- Advertisement -

Berlanjut ke Jalur Lintas Tengah, yang meliputi Kota Pekanbaru, Kuansing, dan Provinsi Sumbar. Jalur ini diperkirakan tidak terlalu padat. Berdasarkan hasil survei jalan arteri di Riau, mantan Kapolres Rohul ini menjelaskan, terdapat temuan seperti banjir, longsor, jalan rusak, dan pengerjaan jalan. Diharapkan, untuk perbaikan jalan dapat dituntaskan sebelum masuk masa mudik.

Kombes Taufiq berujar, dua jalur tol di Riau, juga dipastikan siap untuk digunakan saat masa mudik dan balik. Di antaranya, Tol Pekanbaru – Bangkinang yang sudah terhubung hingga XIII Koto Kampar serta Tol Pekanbaru-Dumai.

- Advertisement -

Kombes Taufiq menyebut, ada beberapa kerawanan umum pada ruas jalan tol ini. Pertama, rawan terjadinya kecelakaan. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Seperti faktor manusia yang meliputi lelah/mengantuk, tidak memiliki SIM, berhenti di bahu jalan, dan mengemudi melebihi batas kecepatan.

Faktor selanjutnya yaitu kendaraan. Seperti pecah ban, melebihi muatan, dan tidak layak jalan. Lalu faktor jalan, yang meliputi jalan lurus/panjang menyebabkan kantuk, aqua plan, jalan bergelombang, dan kurangnya penerangan atau lampu jalan.

Beralih ke faktor cuaca, seperti curah hujan yang tinggi, angin kencang, atau badai, bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan. Kerawanan di tol lainnya, yakni kemacetan. Ini disebabkan oleh antrean panjang pada exit tol akibat banyaknya pengendara yang kehabisan saldo e-money. Untuk itu diimbau kepada pengendara untuk dapat memperhatikan saldo sebelum masuk tol.

Baca Juga:  Deklarasi Bersama Tertib Berlalu Lintas Wujudkan Pemilu Damai

Untuk mengantisipasi antrean yang panjang di gerbang tol, sudah ada beberapa strategi penanganan yang siap dilakukan. Di antaranya, perbantuan tapping, jemput bola membantu top up saldo, aktivasi transaksi mobile reader, serta rekayasa 3-1. “Atau dalam artian, membuka tiga gardu untuk yang arus kendaraannya padat serta 1 pada arus yang lebih landai,” ujarnya.

Arus Mudik di Meranti Meningkat
Arus jalur mudik di Kepulauan Meranti menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan arus mudik melalui pintu masuk domestik dan internasional Pelabuhan Tanjung Harapan tahun ini diprediksi naik 30 persen dari tahun lalu.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) IV Selatpanjang Leonardo Natal Siahaan mengungkapkan, kenaikan arus penumpang sudah terjadi beberapa hari sebelum ini.  “Secara nasional memang diprediksi naik  20 persen. Di Meranti naik 30 persen. Kenaikan sudah terjadi sejak posko mudik Pelabuhan Tanjung Harapan didirikan beberapa hari sebelum ini,” ujarnya, Jumat (28/3).

Menurut Leo meningkatnya jumlah pemudik disebabkan adanya dua hari besar keagamaan yang berdekatan.  Selain jelang perayaan Idulfiri, di Meranti juga sedang melaksanakan tradisi Cheng Beng atau sembahyang kubur bagi warga keturunan Tionghoa.

Sementara itu, Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan KSOP Selatpanjang, Ade Kurniawan mengimbau agar penumpang tidak memaksakan diri berangkat apabila kapasitas kapal sudah dalam keadaan penuh. “Tertib mudik demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kita bersama. Ingat keluarga di rumah,” imbaunya.

Ade juga meminta kepada pihak operator kapal maupun agen penjualan tiket agar tidak menjual tiketnya apabila kapasitas kapal telah penuh dan diminta berkoordinasi dengan petugas di lapangan terkait kelancaran arus mudik 2024 di Pelabuhan Selatpanjang.

“Jadi kita berharap agar bisa saling berkoordinasi apabila ada kendala, karena di pelabuhan juga ada posko yang sudah dibentuk. Mari sama-sama kita ciptakan mudik ceria mudik penuh makna,” ungkapnya.

Volume Kendaraan di Jalintim Meningkat 5 Persen
Meski operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 belum berjalan, namun jelang arus mudik, Jalur Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Pelalawan mulai ramai dilalui kendaraan angkutan umum seperti bus, mobil pribadi serta kendaraan roda dua.

Untuk itu, guna memberikan rasa aman kepada umat muslim dari berbagai aktivitas kriminalitas dalam perayaan Idulfitri tahun ini, Kepolisian Resort (Polres) Pelalawan telah menyiagakan kekuatan penuh berbagai personel gabungan.

Polres Pelalawan menerjunkan sebanyak 300 personel. Selain itu, 300 personel lainnya dari instansi lintas sektoral seperti TNI, Dinas Kesehatan, Dishub, Damkar, PMI dan Senkom juga diterjunkan untuk membantu pengamanan dalam operasi ketupat tersebut.

Baca Juga:  Jangan Biarkan Ada Sedikit pun Ruang bagi Kejahatan

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melalui Kasatlantas Polres Pelalawan AKP Akira Ceria SIK MM mengatakan, berdasarkan pantauan, terjadi peningkatan 5 persen jumlah kendaraan yang melintas di sepanjang jalintim Pelalawan. Namun demikian, hingga saat ini kondisi arus lalu lintas masih berjalan lancar tanpa adanya kemacetan.

“Pasalnya, kita telah mengerahkan ratusan personel gabungan di titik rawan macet. Salah satunya seperti Jalintim di Pos II, Pasar Ramadan Kecamatan Bandar Sungai Kijang, Pangkalankerinci, Pangkalan Kuras, dan Ukui. Sehingga, titik yang menyebabkan terjadinya kemacetan ini dapat diantisipasi,” terangnya.

Diungkapkan Kasat Lantas bahwa, selain adanya titik rawan kemacetan, ada juga sejumlah titik yang perlu diwaspadai karena masuk dalam peta rawan kecelakaan (laka) serta rawan langgar. Yakni jalan Lintas Timur Km 36-38 Desa Kiyap Jaya kecamatan Bandar Sungai Kijang.

Kemudian, di Jalan Lintas Timur Km 199-120 Desa Pesaguan, Kecamatan Bandar Petalangan. Dan untuk antisipasi titik jalan yang kerap menimbulkan kecelakaan ini, pihaknya telah memasang spanduk imbauan dan peringatan di titik rawan di sepanjang jalintim tersebut.

“Untuk memudahkan dan memberikan informasi kepada pengguna jalan, kami telah memasang sejumlah spanduk dan baliho di sepanjang Lintas Timur. Baliho dan spanduk ini berisikan panduan perjalanan, rambu-rambu bahaya dan juga imbauan kepada pemudik agar dapat mudik dengan baik serta sampai ke tujuan pulang- pergi,” bebernya.

Akira menambahkan, diharapkan dengan adanya petunjuk perjalanan yang dilengkapi dengan panduan dan petunjuk arahnya ini, maka para pengguna jalan yang akan mudik dapat mengendarai kendaraan lebih hati-hati lagi.

“Bagi masyarakat yang memerlukan informasi jalan dan kondisi perjalanan arus mudik nantinya secara terperinci, dipersilakan pengguna jalan untuk mengunjungi Pos Pengamanan (Pos Pam) dan Pos Pelayanan (Pos Yan) Idulfitri ini,” ujarnya.

Mantan Kasatlantas Polres Dumai ini menambahkan, untuk kendaraan yang berasal dari arah Inhu menuju Pekanbaru mengalami peningkatan sebesar 5 persen. Begitu juga sebaliknya, dari arah Pekanbaru menuju Wilayah Inhu mengalami peningkatan sebesar 5 persen dari hari biasa.

Untuk itu, melalui personel yang melakukan pengamanan dan pelayanan di sejumlah titik yang tersebar di sepanjang jalintim, maka pihaknya mengimbau kepada masyarakat, baik yang menggunakan angkutan umum, roda empat pribadi maupun sepeda motor agar tetap menjaga keselamatan berkendara.

“Dan apabila pengemudi merasa lelah berkendara atau memerlukan informasi jalur mudik, maka dipersilakan untuk beristirahat dan mampir pada pos-pos pengamanan dan pelayanan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 yang akan segera didirikan. Diharapkan pos pengamanan dan pos pelayanan ini nantinya dapat bermanfaat bagi pengguna jalan arus mudik,” tuturnya.(nda/wir/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru






Reporter: Afiat Ananda





Reporter: Wira Saputra

PEKANBARU (RIAUPO.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) telah memetakan arus lalu lintas pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Diperkirakan pada tahun ini, Jalur Lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) masih menjadi yang terpadat. Bahkan persentase pemudik yang bakal melintas di jalur ini, diperkirakan mencapai 60 persen. Hal tersebut diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Jumat (29/3).

Dikatakan Taufiq, rute Lintas Barat ini meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Provinsi Sumbar. Pada jalur ini ada tiga titik kemacetan yang perlu diantisipasi, yakni Pasar Kuok, Pasar Kampar, dan Pasar Danau Bingkuang.

Taufiq menyebutkan, sudah menyiapkan upaya untuk membantu mengurai kemacetan bila terjadi. Tim urai macet, dan melakukan rekayasa lalu lintas sudah dibentuk. “Kami juga menyiagakan mobil derek dan mengerahkan personel dari Ditlantas Polda Riau untuk back up personel Polantas Polres Kampar,” jelasnya.

Beralih ke Jalur Lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut). Persentase pemudik yang akan melewati jalur ini diprediksi sebesar 20 persen. Jalur ini meliputi Kota Pekanbaru, masuk ke Tol Pekanbaru-Dumai Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dan Provinsi Sumut.

Berikutnya, Jalur Lintas Timur. Sama dengan Jalur Lintas Riau-Sumut, persentase pemudik yang bakal melintas yakni sebesar 20 persen. Jalur ini meliputi Kota Pekanbaru, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), Indragiri Hilir (Inhil), dan Provinsi Jambi.

Berlanjut ke Jalur Lintas Tengah, yang meliputi Kota Pekanbaru, Kuansing, dan Provinsi Sumbar. Jalur ini diperkirakan tidak terlalu padat. Berdasarkan hasil survei jalan arteri di Riau, mantan Kapolres Rohul ini menjelaskan, terdapat temuan seperti banjir, longsor, jalan rusak, dan pengerjaan jalan. Diharapkan, untuk perbaikan jalan dapat dituntaskan sebelum masuk masa mudik.

Kombes Taufiq berujar, dua jalur tol di Riau, juga dipastikan siap untuk digunakan saat masa mudik dan balik. Di antaranya, Tol Pekanbaru – Bangkinang yang sudah terhubung hingga XIII Koto Kampar serta Tol Pekanbaru-Dumai.

Kombes Taufiq menyebut, ada beberapa kerawanan umum pada ruas jalan tol ini. Pertama, rawan terjadinya kecelakaan. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Seperti faktor manusia yang meliputi lelah/mengantuk, tidak memiliki SIM, berhenti di bahu jalan, dan mengemudi melebihi batas kecepatan.

Faktor selanjutnya yaitu kendaraan. Seperti pecah ban, melebihi muatan, dan tidak layak jalan. Lalu faktor jalan, yang meliputi jalan lurus/panjang menyebabkan kantuk, aqua plan, jalan bergelombang, dan kurangnya penerangan atau lampu jalan.

Beralih ke faktor cuaca, seperti curah hujan yang tinggi, angin kencang, atau badai, bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan. Kerawanan di tol lainnya, yakni kemacetan. Ini disebabkan oleh antrean panjang pada exit tol akibat banyaknya pengendara yang kehabisan saldo e-money. Untuk itu diimbau kepada pengendara untuk dapat memperhatikan saldo sebelum masuk tol.

Baca Juga:  Gapki Gagas Bangun 1.000 Rumah untuk Pekerja Sawit

Untuk mengantisipasi antrean yang panjang di gerbang tol, sudah ada beberapa strategi penanganan yang siap dilakukan. Di antaranya, perbantuan tapping, jemput bola membantu top up saldo, aktivasi transaksi mobile reader, serta rekayasa 3-1. “Atau dalam artian, membuka tiga gardu untuk yang arus kendaraannya padat serta 1 pada arus yang lebih landai,” ujarnya.

Arus Mudik di Meranti Meningkat
Arus jalur mudik di Kepulauan Meranti menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan arus mudik melalui pintu masuk domestik dan internasional Pelabuhan Tanjung Harapan tahun ini diprediksi naik 30 persen dari tahun lalu.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) IV Selatpanjang Leonardo Natal Siahaan mengungkapkan, kenaikan arus penumpang sudah terjadi beberapa hari sebelum ini.  “Secara nasional memang diprediksi naik  20 persen. Di Meranti naik 30 persen. Kenaikan sudah terjadi sejak posko mudik Pelabuhan Tanjung Harapan didirikan beberapa hari sebelum ini,” ujarnya, Jumat (28/3).

Menurut Leo meningkatnya jumlah pemudik disebabkan adanya dua hari besar keagamaan yang berdekatan.  Selain jelang perayaan Idulfiri, di Meranti juga sedang melaksanakan tradisi Cheng Beng atau sembahyang kubur bagi warga keturunan Tionghoa.

Sementara itu, Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan KSOP Selatpanjang, Ade Kurniawan mengimbau agar penumpang tidak memaksakan diri berangkat apabila kapasitas kapal sudah dalam keadaan penuh. “Tertib mudik demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kita bersama. Ingat keluarga di rumah,” imbaunya.

Ade juga meminta kepada pihak operator kapal maupun agen penjualan tiket agar tidak menjual tiketnya apabila kapasitas kapal telah penuh dan diminta berkoordinasi dengan petugas di lapangan terkait kelancaran arus mudik 2024 di Pelabuhan Selatpanjang.

“Jadi kita berharap agar bisa saling berkoordinasi apabila ada kendala, karena di pelabuhan juga ada posko yang sudah dibentuk. Mari sama-sama kita ciptakan mudik ceria mudik penuh makna,” ungkapnya.

Volume Kendaraan di Jalintim Meningkat 5 Persen
Meski operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 belum berjalan, namun jelang arus mudik, Jalur Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Pelalawan mulai ramai dilalui kendaraan angkutan umum seperti bus, mobil pribadi serta kendaraan roda dua.

Untuk itu, guna memberikan rasa aman kepada umat muslim dari berbagai aktivitas kriminalitas dalam perayaan Idulfitri tahun ini, Kepolisian Resort (Polres) Pelalawan telah menyiagakan kekuatan penuh berbagai personel gabungan.

Polres Pelalawan menerjunkan sebanyak 300 personel. Selain itu, 300 personel lainnya dari instansi lintas sektoral seperti TNI, Dinas Kesehatan, Dishub, Damkar, PMI dan Senkom juga diterjunkan untuk membantu pengamanan dalam operasi ketupat tersebut.

Baca Juga:  200 Ribu Bibit Mangrove Ditanam di Bengkalis

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melalui Kasatlantas Polres Pelalawan AKP Akira Ceria SIK MM mengatakan, berdasarkan pantauan, terjadi peningkatan 5 persen jumlah kendaraan yang melintas di sepanjang jalintim Pelalawan. Namun demikian, hingga saat ini kondisi arus lalu lintas masih berjalan lancar tanpa adanya kemacetan.

“Pasalnya, kita telah mengerahkan ratusan personel gabungan di titik rawan macet. Salah satunya seperti Jalintim di Pos II, Pasar Ramadan Kecamatan Bandar Sungai Kijang, Pangkalankerinci, Pangkalan Kuras, dan Ukui. Sehingga, titik yang menyebabkan terjadinya kemacetan ini dapat diantisipasi,” terangnya.

Diungkapkan Kasat Lantas bahwa, selain adanya titik rawan kemacetan, ada juga sejumlah titik yang perlu diwaspadai karena masuk dalam peta rawan kecelakaan (laka) serta rawan langgar. Yakni jalan Lintas Timur Km 36-38 Desa Kiyap Jaya kecamatan Bandar Sungai Kijang.

Kemudian, di Jalan Lintas Timur Km 199-120 Desa Pesaguan, Kecamatan Bandar Petalangan. Dan untuk antisipasi titik jalan yang kerap menimbulkan kecelakaan ini, pihaknya telah memasang spanduk imbauan dan peringatan di titik rawan di sepanjang jalintim tersebut.

“Untuk memudahkan dan memberikan informasi kepada pengguna jalan, kami telah memasang sejumlah spanduk dan baliho di sepanjang Lintas Timur. Baliho dan spanduk ini berisikan panduan perjalanan, rambu-rambu bahaya dan juga imbauan kepada pemudik agar dapat mudik dengan baik serta sampai ke tujuan pulang- pergi,” bebernya.

Akira menambahkan, diharapkan dengan adanya petunjuk perjalanan yang dilengkapi dengan panduan dan petunjuk arahnya ini, maka para pengguna jalan yang akan mudik dapat mengendarai kendaraan lebih hati-hati lagi.

“Bagi masyarakat yang memerlukan informasi jalan dan kondisi perjalanan arus mudik nantinya secara terperinci, dipersilakan pengguna jalan untuk mengunjungi Pos Pengamanan (Pos Pam) dan Pos Pelayanan (Pos Yan) Idulfitri ini,” ujarnya.

Mantan Kasatlantas Polres Dumai ini menambahkan, untuk kendaraan yang berasal dari arah Inhu menuju Pekanbaru mengalami peningkatan sebesar 5 persen. Begitu juga sebaliknya, dari arah Pekanbaru menuju Wilayah Inhu mengalami peningkatan sebesar 5 persen dari hari biasa.

Untuk itu, melalui personel yang melakukan pengamanan dan pelayanan di sejumlah titik yang tersebar di sepanjang jalintim, maka pihaknya mengimbau kepada masyarakat, baik yang menggunakan angkutan umum, roda empat pribadi maupun sepeda motor agar tetap menjaga keselamatan berkendara.

“Dan apabila pengemudi merasa lelah berkendara atau memerlukan informasi jalur mudik, maka dipersilakan untuk beristirahat dan mampir pada pos-pos pengamanan dan pelayanan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 yang akan segera didirikan. Diharapkan pos pengamanan dan pos pelayanan ini nantinya dapat bermanfaat bagi pengguna jalan arus mudik,” tuturnya.(nda/wir/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru






Reporter: Afiat Ananda





Reporter: Wira Saputra
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari