- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, per Kamis (29/7/2021) memantau ada 148 hotspot di Provinsi Riau. Titik hotspot tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, terhadap daerah yang terpantau terdapat titik hotspot tersebut, pihaknya bersama tim gabungan sudah menurunkan personel untuk melakukan pemadaman.
- Advertisement -
"Terhadap daerah yang terpantau ada titik hotspot, sudah diturunkan tim untuk melakukan pemadaman. Selain tim darat, satgas udara juga membantu melakukan pemadaman," katanya.
Untuk satgas udara, lanjut Jim, pemadaman dilakukan menggunakan tiga unit helikopter water boombing. Pemadaman menggunakan helikopter difokuskan di tiga daerah yang karhutla cukup besar.
"Water boombing dilakukan di Kota Dumai, Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Di lokasi tersebut, karhutla saat ini cukup besar," ujarnya.
- Advertisement -
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, per Kamis (29/7/2021) memantau ada 148 hotspot di Provinsi Riau. Titik hotspot tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, terhadap daerah yang terpantau terdapat titik hotspot tersebut, pihaknya bersama tim gabungan sudah menurunkan personel untuk melakukan pemadaman.
- Advertisement -
"Terhadap daerah yang terpantau ada titik hotspot, sudah diturunkan tim untuk melakukan pemadaman. Selain tim darat, satgas udara juga membantu melakukan pemadaman," katanya.
Untuk satgas udara, lanjut Jim, pemadaman dilakukan menggunakan tiga unit helikopter water boombing. Pemadaman menggunakan helikopter difokuskan di tiga daerah yang karhutla cukup besar.
- Advertisement -
"Water boombing dilakukan di Kota Dumai, Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Di lokasi tersebut, karhutla saat ini cukup besar," ujarnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi